Estimasi Parameter pada Pemodelan Spatial Extreme Value dengan Pendekatan Copula (Studi Kasus:Pemodelan Curah Hujan Ekstrem di Kabupaten Ngawi)

Amalia, Layla Fickri (2017) Estimasi Parameter pada Pemodelan Spatial Extreme Value dengan Pendekatan Copula (Studi Kasus:Pemodelan Curah Hujan Ekstrem di Kabupaten Ngawi). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 1315201014-Master-Theses.pdf]
Preview
Text
1315201014-Master-Theses.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kejadian Ekstrem adalah suatu fenomena berskala pendek yang jarang terjadi dan biasanya jarang dapat dihindari, namun memberikan dampak yang cukup serius dari berbagai aspek kehidupan seperti curah hujan ekstrem. Studi mengenai pendugaan curah hujan ekstrem yang terjadi di suatu wilayah diperlukan untuk meminimalkan dampak buruk curah hujan ekstrem yang sering terjadi, sehingga petani dan stakeholder akan memiliki pengetahuan yang baik tentang curah hujan ekstrem. Untuk mendukung kebutuhan tersebut, diperlukan metode statistika yang dapat menjelaskan curah hujan ekstrem. Extreme Value Theory (EVT) merupakan salah satu metode statistika untuk mengidentifikasi kejadian ekstrem. Untuk data curah hujan, kelembaban, debit sungai, dan suhu termasuk data spasial yang merupakan data multivariat karena diamati berdasarkan lokasi. Oleh karena itu dikembangkan metode Spatial Extreme Value. Pada kasus multivariat, pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan copula dan proses max-stable. Penelitian tentang copula untuk kasus Spatial Extreme Value belum banyak dilakukan kajian. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang Estimasi parameter pada pemodelan Spatial Extreme Value dengan pendekatan copula. Metode Estimasi parameter yang digunakan untuk Spatial Extreme Value dengan pendekatan copula adalah Maximum Pairwise Likelihood Estimation (MPLE). Penelitain ini diterapkan pada data curah hujan di salah satu sentra produksi padi Jawa Timur yaitu Kabupaten Ngawi. Data yang digunakan untuk menyusun model (verifikasi) dan estimasi parameter menggunakan data tahun 1990-2010, sedangkan untuk melakukan validasi model menggunakan data tahun 2010-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi parameter SEV dengan MPLE diperoleh penyelesaian yang tidak close form, sehingga dilanjutkan dengan metode iterasi Nelder-Mead. Nilai koefisien ekstermal berkisar antara 1,2-1,7 yang berarti bahwa data curah hujan ekstrem antar lokasi pos hujan di Kabupaten Ngawi terdapat dependensi. Kinerja prediksi curah hujan ekstrem dengan metode Spatial Extreme Value dengan pendekatan copula diperoleh RMSE sebesar 38,115.

========================================================================================

Extreme events is a short scale phenomenon rare, but quite a serious impact on the various aspects of life. Studies on the prediction of extreme rainfall that occurred in the region is needed to minimize the adverse effects of global climate change is often the case, so that farmers and stakeholders will have a good knowledge about the climate. Especially extreme rainfall events so early anticipation can be done, so that the production of rice plant can be maximized and losses can be minimized. To support these needs, the necessary statistical methods that can explain the extreme rainfall. Extreme Value Theory is a statistical method to identify extreme events. For the data of rainfall, snow, river flow, or temperature included as spatial data are multivariate data as observed in several locations, and therefore developed a method Spatial Extreme Value. In the case of multivariate data, the approach is often used Copula approach and process-maxstable. Parameter estimation method for use spatial extreme value with copula approach is maximum pairwise likelihood estimation. Therefore, this study discusses the Spatial modeling of Extreme Value with copula approach in one of East Java's rice production centers are Ngawi. The data used to construct the parameter estimation is the year 1990-2010, whereas the data for validation of model is the year 2010-2015. Value of extermal coefficient between 1,2-1,7 that indicated the data have dependence spatial. RMSE on spatial extreme value with copula approch with case study extreme rainfall in Ngawi is 38,155.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Curah Hujan Ekstrim; Koefisien Ekstermal; Spatial Extreme Value; Copula; Extreme Rainfall; Extremal Coefficient
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression
Divisions: Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49101-(S2) Master Thesis
Depositing User: - Layla Amalia
Date Deposited: 06 Mar 2017 01:21
Last Modified: 06 Mar 2019 02:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/2821

Actions (login required)

View Item View Item