Pemodelan Pergerakan Tumpahan Minyak Pada Titik Rawan Kecelakaan Pelayaran (Studi Kasus : Alur Pelayaran Barat Surabaya)

Ardi, Muhammad Maulana (2017) Pemodelan Pergerakan Tumpahan Minyak Pada Titik Rawan Kecelakaan Pelayaran (Studi Kasus : Alur Pelayaran Barat Surabaya). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3512100063-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3512100063-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview

Abstract

Alur Pelayaran Barat Surabaya memiliki maksimum pergerakan kapal sebesar 27 ribu setiap tahunnya. Namun, pada tahun 2013 tercatat ada sebesar 43 ribu pergerakan kapal. Kondisi over kapasitas tersebut menyebabkan Alur Pelayaran Barat Surabaya rawan akan terjadinya kecelakaan pelayaran dan bencana tumpahan minyak yang disebabkan oleh tumpahnya bahan bakar kapal yang mengalami kecelakaan maupun dari muatan kapal tersebut.
Dalam penelitian tugas akhir ini, dilakukan analisa titik rawan kecelakaan pelayaran dan pembuatan model tumpahan minyak di titik rawan tersebut. Penentuan titik rawan kecelakaan dilakukan dengan menganalisa kedalaman alur pelayaran berdasarkan spesifikasi kapal yang dimiliki PT. PERTAMINA dan fitur laut yang ada pada alur pelayaran.
Titik rawan tersebut digunakan sebagai titik sumber tumpahan minyak, untuk input dari pemodelan dimasukkan kondisi oseanografis pada area model. Hasil dari pemodelan tersebut berupa arah dan pergerakan tumpahan minyak pada dua musim angin yang berbeda ditahun 2013, 2014 dan 2015.
Kecepatan arus rata-rata tertinggi hasil pemodelan pada musim angin barat terjadi pada tahun 2013 sebesar 0,148 m/s pada tangal 11 Januari jam 20:00. Kecepatan arus rata-rata tertinggi hasil pemodelan pada musim angin timur terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,136 m/s pada tanggal 12 Juli jam 08:00. Arah arus hasil model pada musim angin barat sebagian besar mengarah ke utara Pulau Madura mengikuti arah arus laut jawa yang mengarah ke timur sedangkan Arah arus hasil model pada musim angin timur sebagian besar mengarah ke utara Kabupaten Gresik mengikuti arah arus laut jawa yang mengarah ke barat.
Luas tumpahan minyak dengan luas tumpahan yang paling luas setelah 24 jam paska terjadinya tumpahan pada musim angin barat terjadi pada tahun 2013 dengan luas sebesar 2.054.548 m2 dengan konsentrasi tumpahan maksimal sebesar 78,521 kg/m3. dan pada musim angin timur terjadi pada tahun 2014 dengan luas sebesar 1.320.039 m2 dengan konsentrasi tumpahan maksimal sebesar 32,906 kg/m3.
============================================================================================
The West Surabaya Shipping Channel has an annual
capacity of 27 thousand ships. Despite this in 2013 as many
as 43 thousand container ships have passed the route. The
over capacity use of the shipping route poses an increased
danger of maritime accidents and the danger of oil spills that
may occur as a result of these accidents. .
In this thesis we perform an analysis of the potential
accident locations and offer a model of oil spill accidents that
would occur in these locations. The determination of the
potential locations of accidents was based on the analysis of
the water depth and the specifications of the cargo ships
owned by the Indonesian state owned Oil and Natural Gas
Mining Company, PT. Pertamina.
The thus determined locations are used as the initial
locations of the modelled oil spills. Based on the
oceanographic model of the shipping route we have modelled
the trajectory of the oil spills. The calculations are offered for
two different climatic conditions that occured in 2013, 2014
and 2015.
The highest average modeled current speed in western
monsoon was 0.148 m/sec that occured on January 11th 2013
at 8PM. The highest average modeled current speed used in
the modeling of the oil spill trajectory in the climatic
viii
conditions of the eastern monson was 0.136 m/sec that
occured on July 12th 2014 at 8 AM. The modeling showed
that the dominant trajectory of the oil spills in western
monsoon was directed towards the island of Madura,
following the eastward currents of the shipping route. While
in the eastern monsoon the dominant trajectory was directed
towards Gresik regency, following the wesward currents of
the shipping route.
The largest extent of the modeled oil spill in the western
monsoon 24 hours after the incident occurred in 2013 with a
total area of 2.054.548 m2 and a concentration of 78,521
kg/m3. While in the eastern monsoon the largest extent was
recorded for 2014 with a total area of 1.320.039 m2 and a
maximum concentration of 32,906 kg/m3.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pemodelan, Arus, Tumpahan Minyak.
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD491 Spillways
V Naval Science > V Naval Science (General)
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Maulana Ardi
Date Deposited: 07 Apr 2017 04:06
Last Modified: 06 Mar 2019 07:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/3058

Actions (login required)

View Item View Item