ADRIANSYAH, MOCHAMMAD GAMA (2017) STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI KECEPATAN DAN TEMPERATUR UDARA TERHADAP KUALITAS PENGERINGAN BAGASSE PADA MESIN PENGERING TIPE PNEUMATIC / FlASH DRYER. Undergraduate thesis, Institute Technology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2109100053-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Ampas tebu atau bagasse adalah salah satu produk yang secara langsung timbul sebagai produk samping dalam proses pembuatan gula di Pabrik Gula. Bagasse dimanfaatkan sebagai bahan bakar secara langsung karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi sebesar 1825 kkal/kg, selain digunakan sebagai bahan bakar secara langsung, bagasse dapat digunakan untuk bahan pembuat pulp kertas, pupuk organik, pakan ternak, media untuk produksi jamur dan penggunaan yang lainnya. Salah satu cara meningkatan kualitas dan nilai ekonomis bagasse dapat dilakukan dengan mengurangi kandungan airnya yang semula 40 % dan mengolahnya menjadi Pellet ampas dengan kandungan air kurang dari 13 % sesuai persyaratan Pellet ekspor. Pellet berbentuk silinder dengan ukuran panjang 10-60 mm dan hasil produksi Pellet ini akan diekspor ke Eropa, Amerika, Jepang dan korea. Mesin pengering pellet yang direncanakan oleh PG Trangkil untuk menurunkan kandungan air dibawah 13 % yaitu tipe Pneumatik/Flash.. Pneumatik/Flash Dryer adalah mesin atau peralatan pengering yang digunakan untuk mengurangi kandungan air dalam bagasse yang dikeringkan dengan cara mengalirkan udara panas secara berkelanjutan sehingga diperoleh hasil (output) bahan dengan kandungan air sesuai yang diharapkan.
Eksperimen dilakukan dengan alat percobaan yang sudah ada. Percobaan dilakukan dengan sampel seberat 500 gr dengan
diameter rata-rata 3 mm. Sampel diukur berat, temperatur dan kandungan air, kemudian dimasukkan ke feeder dan dikeringkan pada Flash dryer selama 15 menit dengan memvariasikan kecepatan hembusan blower sebesar 6, 8 dan 10 m/s dan temperatur pemanas sebesar 50, 52,5, 55, 57,5, 60 dan 65 0C untuk setiap sampel .
Hasil yang didapat bahwa kenaikan temperatur dan kecepatan udara pengering mempengaruhi penurunan moisture content, total energi dan waktu tinggal. Penurunan moisture content terbesar yaitu pada variasi kecepatan 6 m/s dengan tempeatur 65 oC sebesar 25,5 %, total energi terbesar yaitu pada variasi kecepatan 6 m/s dengan temperatur 65 oC sebesar 1630,8 kJ/jam dan waktu tinggal paling singkat yaitu pada variasi kecepatan 10 m/s dengan temperatur 65 oC sebesar 1,62 sekon.
=====================================================================================================
Ampas or bagasse is one product that is directly incurred as a
byproduct in the manufacturing process of sugar in the Sugar. Bagasse
is used as fuel directly because it has a calorific value which is quite
high at 1825 kcal / kg, but used as fuel directly, bagasse can be used for
material for paper pulp, organic fertilizers, animal feed, media for
mushroom production and use more. One way of improving the quality
and economic value of bagasse can be done by reducing the water
content which was originally 50% and process them into pulp pellets
with a water content of less than 13% according to the requirements
Pellet exports. Cylindrical pellets with a length of 10-60 mm and pellet
production will be exported to Europe, America, Japan and Korea.
Pellet drying machine planned by PG Trangkil to lower the moisture
content below 13% ie type Pneumatic / Flash .. Pneumatic / Flash Dryer
is a machine or equipment used dryer to reduce the moisture content of
the bagasse is dried by the hot air stream in a sustainable manner in
order to obtain results (output) material with moisture content as
expected.
Experiments performed with experimental tools that already
exist. Experiments conducted with a sample weighing 500 grams with an
average diameter of 3 mm. Samples are measured by weight,
temperature and water content, and then inserted into the feeder and
dried at Flash dryer for 15 minutes by varying the speed of the blower
blowing at 6, 8 and 10 m/s and a heater temperature of 50, 52,5, 55,
57,5, 60 dan 65 oC for each sample.
The results that rising temperatures and dryer air speed affect
the decline in moisture content, total energy and residence time. The
decrease in moisture content that is on the variation speed of 6 m/s with
tempeatur 65 oC by 25.5%, the greatest total energy, namely to the
variation speed of 6 m/s with a temperature of 65 ° C at 1630.8 kJ/h and
a minimum stay is the variation speed of 10 m/s with a temperature of
65 ° C for 1.62 second.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bagasse, Pneumatic / flash dryer, pellet |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | MOCHAMMAD GAMA ADRIANSYAH |
Date Deposited: | 25 Jan 2017 02:30 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 04:48 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/3102 |
Actions (login required)
View Item |