Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Laju Aliran Massa Dan Ukuran Bagasse Terhadap Kualitas Pengeringan Pada Mesin Pengering Tipe Pneumatic/Flash Dryer

Achadah, Nur (2017) Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Laju Aliran Massa Dan Ukuran Bagasse Terhadap Kualitas Pengeringan Pada Mesin Pengering Tipe Pneumatic/Flash Dryer. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2109100705-Undergraduate-Theses.pdf]
Preview
Text
2109100705-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tebu merupakan tanaman yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang beriklim tropis. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula dan vetsin. Di Indonesia sendiri, tanaman tebu dapat tumbuh dengan mudah dan banyak petani yang membudidayakannya. Pada tahun 2014, produksi tebu di Indonesia tercatat mencapai 2,54 juta ton. Nantinya tebu-tebu ini akan dikirim ke pabrik-pabrik gula yang tersebar di seluruh Indonesia. Tebu yang telah diproses akan menghasilkan limbah berupa ampas tebu atau bagasse. Ampas tebu ini biasanya dimanfaatkan sebagai pembuat pulp kertas, pupuk organik dan
pakan ternak. Pemanfaatan ini dirasa kurang menambah nilai ekonomis ampas tebu. Maka untuk menambah nilai ekonomis ampas tebu, dibuatlah suatu produk berupa energi biomassa yang dinamakan dengan sugarcane bagasse pellet. Untuk membuat bagasse pellet, moisture content pada ampas harus diturunkan sampai dengan 12%. Ampas tebu segar yang baru saja mengalami proses pemerasan memiliki kandungan moisture sekitar 48% - 50%. Produk bagasse pellet dapat dibuat dengan cara menurunkan kandungan moisture, adapun cara menurunkan kandungan moisture adalah dengan cara melalui proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat berupa Pneumatic/Flash Dryer.
Penelitian dilakukan dengan cara mengeringkan bagasse
menggunakan mesin pengering tipe pneumatic/flash dryer. Cara kerja pneumatic/flash dryer ini adalah dengan cara mengalirkan udara panas secara terus menerus pada bahan yang akan dikeringkan. Pneumatic/flash drying adalah berupa tiang silinder yang tinggi, partikel dimasukkan ke dalam feeder. Blower dan udara panas dialirkan sepanjang silinder hingga mencapai cyclone yang selanjutnya mengalami pemisahan antara bahan dan udara panas. Eksperimen dilakukan dengan alat percobaan yang sudah
ada. Percobaan dilakukan dengan menguji sampel bagasse sebesar 1 kg/jam, 1,5 kg/jam, 2 kg/jam, 2,5 kg/jam dan 3 kg/jam dengan kecepatan sebesar 10 m/s dan temperatur 65 oC. Percobaan ini juga menggunakan ukuran bagasse yang mengalami penyaringan dengan diameter 1×1 mm, 1,5×1,5 mm dan 3×3 mm. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap moisture content, temperatur gas
keluar, temperatur keluaran ampas dan berat akhir bagasse. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah
mengetahui penurunan moisture content terbesar yang terjadi pada percobaan dengan variasi laju aliran massa 1 kg/jam dan ukuran bagasse 1x1 mm dengan kecepatan 10 m/s dan temperatur 65 oC yaitu dari 40 % menjadi 16,8 %, mengetahui energi total terbesar yang terjadi pada variasi laju aliran massa 1 kg/jam dan ukuran 1x1 mm yaitu sebesar 912,95 kJ/jam, mengetahui waktu tinggal terlama yang terjadi pada variasi 3 kg/jam dan ukuran bagasse 3x3 mm yaitu selama 6,85 s.

=====================================================================================

Sugarcane is one of plants that only grow in tropical
area. It’s used to produce sugar and vetsin. In Indonesia
sugarcane can easily grow. Back to 2014, sugarcane in Indonesia
reach to 2.54 million ton. Sugarcane will be delivered to factories
in all city in Indonesia. The sugarcane that have been processed
will produce a waste called bagasse. Usually bagasse used to
basic material of paper, fertilizer and animal food. This
utilization of bagasse have low economic value so to increase the
economic value, bagasse is modified to biomass energy that
called sugarcane bagasse pellet. To produce pellet, the moisture
content of bagasse must be reduced until 12%. The fresh bagasse
have moisture content about 48% - 50%. Moisture content of
pellet can be reduced by drying process method and can be done
by using drying machine called pneumatic/flash dryer.
In this experiment, bagasse will be dried using
pneumatic/flash dryer. The principle of pneumatic/flash dryer is
flowing hot atmosphere to material that will be dried
continuously. Pneumatic/flash dryer is a dryer machine that have
tall cylindric. Particle is feed to the feeder, blower and hot
temperature flowed to cylinder until reach the cyclone and then
getting separation between final product and hot temperature. In
this experiment, bagasse sample will be tested in variation of mass flow rates (1 kg/h, 1,5 kg/h, 2 kg/h, 2,5 kg/h and 3 kg/h) with
velocity 10 m/s and temperature 65 oC. This experiment is also
test variation of bagasse sizes that have been sort using filter
(1×1 mm, 1,5×1,5 mm and 3×3 mm). The product will be
measured its moisture content, outlet temperature, bagasse
temperature and final mass of bagasse.
The result of this experiment is find out the biggest
reduction of moisture content that occurred of experiment mass
flow rate 1 kg/h and bagasse size 1×1 mm. The moisture content
result is 16,8% from early moisture content 40%, the biggest total
energy value occurred in mass flow rate 1 kg/h and bagasse size
1×1 mm, have total energy 912,95 kJ/h. The longest time is 6,85 s
that occur in mass flow rate 3 kg/h and bagasse size 3×3 mm.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pneumatic/flash dryer; pengeringan; bagasse drying; sugarcane bagasse pellet
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: NUR ACHADAH -
Date Deposited: 07 Apr 2017 06:49
Last Modified: 06 Mar 2019 08:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/3241

Actions (login required)

View Item View Item