Prawira, Benyamin Indra (2017) Simulasi dan Pemodelan Lalu Lintas pada Simpang Bersinyal Untuk Mengurangi Kerugian Antrian (Studi Kasus Persimpangan Jalan Sulawesi, Pasar Keputeran, dan Jalan Polisi Istimewa). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2111100154-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Di zaman modern ini, transportasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia sehari-hari. Sesuai data yang dimiliki Satlantas Polrestabes Surabaya yang dikutip Jawa Pos tanggal 1 Desember 2014, jumlah panjang jalan di seluruh Surabaya hanya 2.096.690 meter atau 2.096,69 km saja. Namun, jumlah kendaraan bermotor meningkat pesat, dari sepeda motor, truk, mobil angkutan, dan mobil beban. Hingga September 2014, Saat ini jumlah kendaraan di Surabaya mencapai angka 4.5 juta atau tepatnya 4.521.629. Dengan rincian kendaraan roda dua mencapai 3.625.999 dan sisanya merupakan kendaraan roda empat atau lebih dengan total ada 915.630 kendaraan. Salah satu ruas jalan penting yang sering terjadi kemacetan adalah di Pasar Keputeran. Dari data Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata Dinas Perhubungan Surabaya, perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang melewati ruas jalan ini berkembang sangat pesat, terutama pada jumlah sepeda motor. Dari masalah tersebut di atas, maka harus dilakukan pencarian solusi, dan salah satu metode yang ditempuh adalah dengan melakukan simulasi. Dari simulasi ini, total delay time yang dialami setiap kendaraan di ruas jalan yang diteliti dapat diamati, untuk kemudian dibuat alternatif solusi rekayasa lalu lintas yang dibutuhkan untuk meminimalkan kerugian tersebut.
Metode perencanaan rekayasa lalu lintas dibahas menggunakan metode simulasi. Model referensi dibangun untuk merepresentasikan kondisi saat ini, dengan data input meliputi volume dan arus kendaraan, kapasitas jalan, siklus dan durasi lampu lalu lintas, dan waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk menyebrang simpang. Kemudian dilakukan verifikasi model awal apakah sudah sesuai untuk mewakili sistem persimpangan pada keadaan sebenarnya. Jika model awal sudah dapat berjalan pada simulator dengan baik, selanjutnya membuat beberapa model solusi alternatif yang diberikan meliputi beberapa variasi yaitu dengan variasi durasi lampu lalu lintas, meniadakan hambatan dari simpangan-simpangan lain dan kombinasi dari alternatif-alternatif yang sudah dibangun dengan harapan total delay time dari tiap kendaraan berkurang.
Dari penulisan Tugas Akhir ini, didapatkan bahwa kombinasi waktu siklus lampu lalu lintas yang pendek dan pembuatan simpang bersinyal di ruas jalan dengan simpang tak bersinyal menghasilkan kerugian paling kecil, yaitu sebesar Rp. 39,974,245,200.
=================================================================
In these modern times, transportation is one of the key elements of daily activities. According to Satlantas Polrestabes Surabaya, quoted from Jawa Pos per 1 Desember 2014, the length of road in the city is just 2.096.690 meters, while the number of vehicles are rising, including motorcycles, lightweight vehicles and heavy vehicles. Up until September of 2014, the number of vehicles registered in the city is at 4.521.629, 3.625.999 of them are two-wheeled vehicles and 915.630 of four-wheeled or more vehicles. One of the busier roads preset in the city is at the Keputran Market intersection. From the data of Surabaya’s Department of Transportation, the number of vehicles that are commuting through this roadway is rising in an alarming rate. To address this problem, one of the possible problem solving method is through simulation. From the simulation, the optimum alternative setting of intersection can be found and implemented at said roadways.
To create a proper simulation, a reference model must be built first. Said model is built with the aid of data that is the result of field observation. A certain set of variables, including vehicle volume, vehicle interarrival time, vehicle waiting time etc. must be thoroughly processed to derive a reference model that can be used to represent the real-time condition on the road. This process is called validation and verification. After said process is done, the simulator must build several alternative models to further experiment on what variables must be engineered to create the most optimal intersection settings, the one that yields minimum losses. The variables include the traffic light cycle time, blocking certain roads etc.
From this experiment, it is derived that the best alternative to the problem at hand is to use short cycle times for the traffic light to yield less waiting time in expense of less disperse time, and to create signalized intersection in favor of unsignalized intersection to lower the volume of vehicles entering the busy road of Dinoyo. The total loss yielded from this alternative is Rp. 39,974,245,200, far below the total loss of the reference model, which is Rp. 70,692,478,020.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simulasi; Simpang Bersinyal; Total Kerugian; Rekayasa Lalu Lintas; Simulation; Signalized Intersection; Total Loss; Traffic Engineering |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery T Technology > TS Manufactures > TS167 Costs, Industrial |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | BENYAMIN INDRA PRAWIRA |
Date Deposited: | 06 Apr 2017 03:38 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 08:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/3244 |
Actions (login required)
View Item |