Optimisasi Injeksi Lumpur Pada Pengeboran Minyak Di Pt. Transocean Indonesia

Gharyta, Kukuh (2017) Optimisasi Injeksi Lumpur Pada Pengeboran Minyak Di Pt. Transocean Indonesia. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2412100093-Undergraduate_Theses.pdf] Text
2412100093-Undergraduate_Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Drilling fluid atau yang biasa disebut dengan lumpur digunakan untuk mengangkat cutting ke permukaan, mendinginkan dan melumasi bit dan drill string, memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake, dan mengontrol tekanan formasi. Tekanan pada saat injeksi merupakan hal yang sangat penting karena apabila tekanan injeksi lumpurnya tidak tepat akan menimbulkan berbagai dampak, seperti timbulnya gesekan pada wellbore, menimbulkan panas pada bit dan drill string, dinding tidak kuat karena mud cake yang terbentuk tidak akan kuat, dan bisa menimbulkan kick ataupun stuckpipe. Oleh karena dampak tekanan injeksi lumpur yang begitu besar terhadap performansi pengeboran, maka tekanan pada saat injeksi lumpur pada pengeboran minyak di rig-136 Transocean perlu dioptimisasi menggunakan metode genetic algorithm untuk menurunkan besarnya pressure drop pada setiap ukuran lubang dan kedalaman, , yaitu pada lubang 17” di kedalaman 1269,68 feet dan pada lubang 12,25” di kedalaman 2132,55 feet. Sebelum dioptimisasi, besarnya tekanan dimodelkan terlebih dahulu dengan metode bingham-plastic untuk menghitung besarnya pressure drop pada surface equipment, drill pipe, drill collar, bit, anulus sekitar drill collar, dan anulus sekitar drill pipe yang kemudian dihitung pressure drop total pada masing-masing kedalaman. Besarnya pressure drop total pada kedalaman 1269,68 feet dengan diameter lubang sebesar 17” adalah sebesar 978 psi dan pada kedalaman 2132,55 feet dengan diameter lubang sebesar 12,25” adalah 1875 psi. Besarnya pressure drop paling besar adalah pada bagian bit, dan paling kecil adalah pada anulus. Agar besarnya pressure drop dapat berkurang, maka diperlukan optimisasi dengan menggunakan metode genetic algorithm. Variabel yang dioptimisasi adalah density dan laju aliran. Constrain dari density dan laju aliran didapat dari analisa sensitivitas dengan mempertimbangkan juga project report-nya. Optimisasi akan dilakukan dengan populasi sebesar 200, iterasi sebanyak 200, 10 bit setiap variabel yang dioptimisasi, crossover probability sebesar 80%, mutation probability sebesar 1%, dan elatism sebesar 95%. Setelah dioptimisasi dengan menggunakan metode genetic algorithm, pada kedalaman 1269,68 feet, density dari lumpur menjadi 9 ppg dan laju alirannya menjadi 505 gpm. Sehingga, besarnya pressure drop menjadi 695 psi. Sedangkan pada kedalaman 2132,55 feet, density menjadi 9,18 ppg dan laju alirannya menjadi 603 gpm. Sehingga pressure drop-nya menjadi 1145 psi. Pengurangan pressure drop pada injeksi lumpur ini akan memberikan dampak yang baik terhadap kinerja pengeboran.
============================================================================================
because if mud injection pressure is not correct, it will cause a lot of bad effects, such as causing fracture in the wellbore, causing heat in the bit and drill string, weak wall because of weak mud cake formed in the well, and being able to cause kick or stuckpipe. Therefore, mud injection pressure in oil drilling in rig-136 Transocean need to be optimized by using genetic algorithm to decrease pressure drop in each hole size and depth, which are at 17” hole section in 1269,68 feet and at 12,25” hole section in 2132,55 feet. Before being optimized, pressures are modelled first by bingham plastic modelling to calculate pressure drop at surface equipment, pressure drop in drill pipe, pressure drop in drill collar, pressure drop at bit, pressure drop in annulus around drill collar, and pressure drop in annulus around drill pipe which are calculated in each different depths. Pressure drop in 1269,68 feet depth and 17” hole size is 978 psi while pressure drop in 2132,55 feet depth and 12,25” hole size is 1875 psi. The biggest pressure drop is at the bit, while the lowest pressure drop is in annulus. In order that the pressure drop decreases, genetic algorithm methode needs to be done. Variables to be optimized are density and flow rate. Constrains of density and the flow rate are obtained from analysis of sensitivity by also considering its project report. Optimization is done with 200 populations, 200 iterations, 80% cross over probabilities, 1% mutation probability, and 95% elatism. After being optimized with genetic algorithm methode by using software MatLab, in 1269,68 feet depth, density of the mud becomes 9 ppg and its flow rate becomes 505 gpm. Therefore, the pressure drop becomes 695 psi. While in 2132,55 feet depth, density becomes 9,18 ppg and flow rate becomes 603 gpm. Therefore, the pressure drop becomes 1145 psi. The decreasing of pressure drop in mud injection will give good impact toward drilling performance.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: lumpur, pressure drop, density, laju aliran, optimisasi genetic algorithm
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Physics Engineering > 30201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: KUKUH GHAR KUKUH GHARYTA
Date Deposited: 12 Apr 2017 08:07
Last Modified: 18 Dec 2017 01:47
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/3533

Actions (login required)

View Item View Item