KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK TRANSPORTASI GYROPLANE

BAYU, DOMINGGO (2017) KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK TRANSPORTASI GYROPLANE. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 9114202401-Master_Theses.pdf]
Preview
Text
9114202401-Master_Theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Gyroplane adalah suatu bentuk teknologi pesawat pribadi yang menggunakan mekanisme autorotation untuk menghasilkan daya angkat. Karena baling-baling utama selalu pada kondisi autorotation, gyroplane dapat meluncur secara perlahan dari ketinggian manapun bahkan ketika kondisi mesin mati. Hal ini membuat gyroplane menjadi salah satu teknologi penerbangan pribadi paling aman untuk saat ini. Berkembangnya teknologi Gyroplane di banyak negara Eropa, serta bentuk geografi Indonesia berupa kepulauan yang menyulitkan transportasi darat, memunculkan peluang pasar untuk adopsi teknologi ini di Indonesia.
PT Bayu Aircraft Indonesia kemudian didirikan sebagai sebuah perusahaan start-up yang menjajaki proyek pengembangan teknologi perakitan gyroplane. Untuk menjamin keberhasilan proyek, maka diperlukan studi kelayakan sebagai kajian potensi pengembangan produk. Tujuan dari kajian ini adalah memberikan masukan kepada perusahaan amatan mengenai perlu tidaknya melakukan proyek pengembangan produk Gyroplane.
Dari kajian aspek teknis diketahui untuk kebutuhan teknologi dalam menjalankan proyek, diperlukan biaya investasi sebesar Rp 2,188,270,000. Biaya ini dipergunakan untuk pengadaan fasilitas produksi, biaya riset dan perijinan, biaya pra-operasional, dsb. Berdasarkan kajian adopsi pasar gyroplane di Eropa, maka dapat diproyeksikan target penjualan produk yaitu 12 unit di tahun pertama dan meningkat sebanyak 6 unit per tahun. Dimana untuk unit yang banyak dipergunakan disana adalah model kabin terbuka dengan konfigurasi kursi tandem. Berdasarkan kajian aspek ekonomi dengan metode penganggaran modal diestimasikan harga jual kompetitif produk adalah sebesar 549,752,788 dengan margin keuntungan sebesar 35,45%. Dari analisa aliran kas diketahui bahwa proyek layak secara keekonomian dengan menghasilkan IRR diatas MARR yaitu sebesar 81.93%, NPV Rp7,161,680,064 dan PP pada tahun ke 2. Sedangkan batas-batas kelayakan proyek yaitu: kenaikan harga mesin maksimal pada +28.44%, kenaikan kurs dollar maksimal ialah pada +25.72%, penurunan proyeksi penjualan maksimal pada -60.97%, dan penurunan margin keuntungan maksimal -21.62%. Berdasarkan analisa SWOT, risiko dari aspek non-finansial adalah sebagai berikut: pengujian berisiko tinggi, ketergantungan impor bahan baku, dan reputasi produk yang masih rendah
==========================================================================================================
Gyroplane is a personal aircraft technology that use autorotation mechanism to achieve lift. Because its main rotor always in autorotation state, gyroplane can glide easily from any height even with the engine being off. This make gyroplane offers inherent safety, simplicity of operation, and outstanding short field point-to-point capability. Because of this technology has been developed in many European country, and Indonesia archipelago landscape makes many area suffer lack of support in road infrastructure, this situation creates potential market for gyroplane technology adoption in Indonesia.
PT Bayu Aircraft Indonesia is a start-up company that currently working in gyroplane technology development project. Ensuring the success from this project, it is essential to asses project feasibility to see whether or not this technology development project may bring benefit financially for the company and its stakeholder.
From technical perspective, the initial cost necessary to run the project is IDR 2,188,270,000. In which this amount of money will be used to provide production facility, research cost, legal cost, pre-operation, etc. From market prespective using technology adoption method in Europe Gyroplane market it is projected that 12 unit product will be sold in the first year and it will be increased 6 unit per year during 5 years of project lifetime.It is also reveal that the most sold gyroplane model in europe is tandem two-seat with open cabin.
From economic perspective using capital budgeting it is estimated that the competitive selling price is IDR 549,752,788 with margin rate 35,45%. Using cashflow analysis, the project is feasible with IRR 81.93% which is more than MARR at 12%. NPV from this project is IDR 7,161,680,064 and Paypack Period in the second year. The feasibility boundary of this project are: Engine cost maximum rising at +28.44%, USD to IDR exchange rate maximum rising at +25.72%, sales maximum declining at -60.97%, and profit margin maximum declining at -21.62%. From SWOT analysis, non-financial risk from this project is: hazardous product testing, import raw material dependency, and low reputation

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: gyroplane, technology adoption, feasibility study, capital budgeting
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
Divisions: 61101-Magister Management Technology
Depositing User: DOMINGGO BAYU BASKARA
Date Deposited: 27 Jan 2017 08:23
Last Modified: 08 Mar 2019 07:13
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/3632

Actions (login required)

View Item View Item