ERAWATI, DELA (2017) REDESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI: BANDAR UDARA SEBAGAI WAJAH KONTEMPORER PAPUA. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3212100076-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Pelestarian budaya sering menjadi hal yang kurang diperhatikan berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Akibatnya, budaya yang menjadi bagian dari identitas sebuah area semakin terancam keberadaannya terutama dengan adanya globalisasi.
Mewujudkan sebuah bentukan yang ikonik pada ruang publik berdasarkan ciri khusus suatu daerah merupakan salah satu cara mengabadikan budaya tersebut, terutama saat bentukan hadir sebagai gerbang kota yang menyambut datangnya orang dari luar daerah. Namun meletakkan sebuah bentukan tradisional yang murni tidak selalu menarik dan mengimbangi tuntutan global. Disini sebuah bentukan ikonik dari ikon identitas suatu daerah hadir dengan perubahan dan penyesuaian yang ada, membentuk ikatan antara globalisasi dan budaya tradisional.
Di Papua sendiri, perkembangan zaman mempengaruhi dinamika kehidupan yang ada di dalam kota tersebut. Bentukan tradisional yang mengandung nilai filosofis cenderung telah ditinggalkan dan tidak ada bangunan atau identitas khusus yang dibiarkan apa adanya. Terlebih dengan pergeseran nilai, identitas dan budaya yang ada tidak lagi bertahan.
Objek rancangan memiliki tujuan untuk memperkenalkan kembali identitas arsitektural khas Papua yang kian hilang melalui sebuah transformasi bentuk serta penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada.
======================================================================================================
Culture conservation is a thing often ignored by many people, whether they be government or society. Thus, the culture, which is part of the identity of a certain area, becomes endangered, and even more so with the existence of globalization.
Achieving an iconic form to public room based on the unique characteristic of the region is one of the means to preserve the culture attached to it, especially when the form appears as a city gate that welcomes people from around the world. However, placing a purely traditional form may not always be interesting or fulfilling for global demand. This study represents an iconic form of the region’s identity, with the necessary change and adjustment, creating a bond between globalization and traditional culture.
In Papua itself, the ongoing development affects the dynamics of the life inside its very own city. Traditional forms which contain philosophical value tend to be discarded and the buildings with unique identity are never maintained. This, in addition to changes of norms, makes culture and identity difficult to exist.
This designed object strives to re-introduce the exclusive identity of Papua, preventing it from disappearing entirely by transformation and adjustment for the rising necessities.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bandar udara, budaya, redesain, ruang publik, airport, culture, redesign, public room, Papua |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - DELA ERAWATI |
Date Deposited: | 27 Jan 2017 07:05 |
Last Modified: | 08 Mar 2019 06:34 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/3667 |
Actions (login required)
View Item |