MUBARROK, NOOR ZAKIY (2016) DEKONSTRUKSI DALAM ARSITEKTUR :PERANCANGAN CITY HOTEL DENGAN MAKNA BATIK KAWUNG SEBAGAI REFERENSI DESAIN. In: Tugas Akhir.
Preview |
Text
3213207011-paper.pdf - Published Version Download (532kB) | Preview |
Preview |
Text
3213207011-persentation.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Dekonstruksi dalam arsitektur menghadirkan bangunan yang tampak luar biasa dengan kondisi anti gravitasi dan massa yang saling tumpang tindih. Hal ini mungkin terjadi karena dekonstruksi mengkritisi pandangan-pandangan atau pasangan konsep yang selama ini dianggap benar dan mapan. Peran referensi desain dalam konsep dekonstruksi sebagai pengatur desain programatik atau geometri dalam perancangan. Batik Kawung merupakan salah satu motif batik tertua di Yogyakarta, dipilih untuk dieksplorasi terutama makna dalam batik Kawung untuk kemudian didapatkan sebuah konsep untuk mengatur desain programatik dan geometri rancangan. Batasan-batasan perancangan pada City Hotel seperti rigiditas fungsi serta hirarki ruang dalam, membuat City Hotel
dipilih sebagai obyek rancang. Penerapan dekonstruksi dengan membawa makna batik Kawung pada perancangan City Hotel, merupakan salah satu cara untuk membebaskan kemapanan ide tentang City Hotel sebelumnya. Analogi digunakan untuk mentransformasi hubungan antara raja dan rakyat dalam makna batik Kawung menjadi hubungan program ruang dan geometri rancangan. Proses perancangan merujuk pada ide displacement yang dicetuskan oleh Peter Eisenman, sehingga keempat aspek dalam ide tersebut menjadi kriteria desain yang harus dipenuhi yaitu traces, twoness, betweenes dan interiority. Hasil desain tesis ini adalah rancangan skematik City Hotel dengan konsep dari makna batik Kawung berupa hubungan antara raja dan rakyat yang dianalogikan menjadi hubungan program utama dan program pendukung, serta geometri rancangan. Fragmentasi dan translasi bentuk geometri terpusat, distribusi program utama dan pendukung serta interaksinya dalam tapak, luasan ruang yang sama besar antara kamar mandi dan ruang tidur serta interaksinya dalam unit kamar hotel merupakan upaya menghadirkan sebuah kondisi tanpa hirarki, penerapan dekonstruksi dalam rancangan. Rancangan yang tidak hanya merepresentasikan
fungsi ruang dalam, akan tetapi juga merepresentasikan makna batik Kawung, serta menghadirkan pengalaman ruang yang berbeda, menjadikan City Hotel bagian dari tempat rekreasi bukan hanya sebuah akomodasi penunjang aktivitas
rekreasi, melalui interaksi ruang yang berbaur dalam kondisi setara.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | City Hotel, traces, twoness, betweenes, interiority, desain programatik |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 15 Jun 2016 15:33 |
Last Modified: | 27 Dec 2018 02:37 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/400 |
Actions (login required)
View Item |