Studi Penurunan Tanah (Land Subsidence) Dengan Pengukuran Global Position System (GPS) Dan VLF-EM di Daerah Lumpur Sidoarjo

Rochman, Juan Pandu Gya Nur (2014) Studi Penurunan Tanah (Land Subsidence) Dengan Pengukuran Global Position System (GPS) Dan VLF-EM di Daerah Lumpur Sidoarjo. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3512201005-Master-Theses.pdf] Text
3512201005-Master-Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Semburan lumpur yang terjadi sejak 29 Mei 2006 sudah sampai umur 8 tahun
sampai sekarang (2014) di daerah Porong Sidoarjo masih menunjukkan semburan
dan dinamika yang menarik. Fenomena yang dikenal dengan nama “LUSI” mud
volcano tersebut telah menutupi area seluas lebih dari 6.5 km dan telah
menelantarkan lebih dari 30.000 orang. Fenomena semburan lumpur yang terus
terjadi ini mengakibatkan ketidakstabilan sistem di dearah tersebut, mengingat
efek dari muatan lumpur, runtuhnya over burden karena penghilangan permukaan
tanah akibat semburan, pembuatan tanggul, terjadi retakan pada dinding rumah,
jalan, rel kereta api bengkok memungkinkan besar terjadi ground diplacement dan
land subsidence.
Dalam thesis ini dilakukan pengukuran land subsidence dengan metode
GPS. Pada prinsipnya pemanfaatan metode GPS adalah pada perubahan posisi
dari titik pantau yang ada pada suatu kawasan tersebut. Pemantauan dilakukan
dengan melakukukan pengukuran posisi titik pantau menggunakan GPS tipe
geodetik pada waktu (kala) yang berbeda. Perbedaan posisi titik pantau yang sama
pada waktu pengukuran yang berbeda menunjukkan adanya pergerakan tanah.
Untuk itu dalam thesis ini dilakukan pengukuran GPS selang waktu untuk
mengetahui perkembangan land subsidence di daerah sekitar Porong Sidoarjo.
Selain pengukuran GPS dilakukan pengukuran VLF-EM untuk mengetahui
struktur bawah permukaan tanah. Dengan informasi dari data VLF-EM ini dapat
diketahui perkembangan struktrur bawah permukaan daerah porong dan
korelasinya terhadap pergerakan tanah di daerah sekitar lumpur lapindo.
Dari 19 titik pengukuran GPS daerah Lusi mud volcano mengalami subsidence
(penurunan) dan uplift (pengangkatan). Pengukuran GPS pada bulan April-Maret
2014 didapatkan nilai perubahan tinggi antara -0.952 m (BT01) sampai 0.367 m
(DG11). Tingkat perubahan tinggi di daerah Porong pada bulan April - Maret
didapatkan -0-.028 m/bulan sampai 0.010 m/bulan dengan penurunan tinggi
mengarah ke Barat Daya . Sedangkan perubahan tinggi pada bulan Mei-April
2014 antara -0.996 m (DGIJK) sampai 0.255 m (DG09). Tingkat perubahan
tinggi di daerah Porong pada bulan April didapatkan -0-.026 m/bulan sampai
0.059 m/bulan dengan penurunan tinggi mengarah ke barat. Hasil pengukuran 7
lintasan VLF-EM didapatkan nilai resitivitas 2D bawah permukaan tanah yang
bervariasi. Nilai resitivitas <30Ωm menunjukkan daerah yang tergenang air dari
buble sedangkan nilai resitivitas >30Ωm merupakan daerah rekahan dan patahan.

=====================================================================================

Mud volcano that occurred in Porong Sidoarjo since May 29, 2006 until now
(2014) has reached the age of 8 years old which has been showing bursts and
interesting dynamics. The phenomenon known as “LUSI” mud volcano has
covered more than 6.5 km area and has displaced more than 30,000 people.
Mudflow phenomenon that still occurred until now results instability systems,
such as cracks in the walls of houses, roads, crooked railroads that allow ground
displacement and land subsidence.
In this thesis proposed land subsidence measurement with GPS method. In
principle, the use of the GPS method is on the changing position from monitoring
position that existed in the area. Monitoring is done by measuring the position of
monitoring points using GPS geodetic at a different time. Different position of the
same monitoring point at different measuring times indicates there is the
movement of the ground. Because of that in this thesis was carried out the GPS
measurement to determine the development of land subsidence in the area around
Porong Sidoarjo. Besides GPS measurement, VLF-EM measurement is carried
out to determine the subsurface structure. With the information from the VLF-EM
data can be known subsurface structure development in Porong area and its
correlation to the movement of the ground in the area around the lapindo mud.
From GPS measurements in April-March 2014 obtained a change of high level
(subsidence and uplift) between -0.952 m to 0.367 m. High level change in the
area of Porong in April-March 2014 obtained -0.028 m/month up to 0.010
m/month with a decreasing high towards to the north. While high level change in May-April 2014 is between -0.996 m to 0.255 m. high level change in the Porong
area in April 2014 obtained -0.026 m/month up to 0.059 m/month with a
decreasing high towards to soouthwest. The results of 5 lines of VLF-EM
obtained the value of 2D resistivity of subsurface that is varying. Resistivity
values < 30 Ωm shows flooded area of the bubble, while resistivity value > 30 Ωm
is a fractures and faults area.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTG 551.307 Roc s
Uncontrolled Keywords: Lumpur Sidoarjo; Land subsidence; Pengukuran GPS; VLF-EM; LUSI mud volcano
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G109.5 Global Positioning System
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 16 May 2017 03:53
Last Modified: 27 Dec 2017 01:54
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41279

Actions (login required)

View Item View Item