Wijonarko, Ratno (2016) Penentuan Prioritas Perbaikan Pipa Penyalur Pada Anjungan Produksi Minyak Dan Gas Bumi Lepas Pantai Dengan Metode AHP Dan Topsis Studi Kasus Proyek Konstruksi PT. CPX Balikpapan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
9113202829-Master_theses.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
PT CPX adalah perusahaan hulu migas yang beroperasi di daerah lepas
pantai Kalimantan Timur. Sebagian besar peralatan produksi PT CPX sudah
beroperasi lebih dari 40 tahun. Menurut hasil inspeksi tahun 2013 – 2014 ada
ribuan temuan kerusakan pada peralatan produksi. Untuk menindaklanjuti temuan
kerusakan dan memprioritaskan pekerjaan perbaikan, PT CPX menggunakan
proses Manajemen Resiko Standard Perusahan. Kerusakan yang mempunyai
resiko paling tinggi lebih diprioritaskan atau didahulukan pengerjaannya.
Permasalahan timbul ketika ada banyak kerusakan yang mempunyai tingkat resiko
yang sama, dalam hal ini tingkat resiko 5 (risk ranking 5). Pengambil keputusan
menentukan prioritas dan memilih pekerjaan perbaikan secara subyektif dan tidak
konsisten. Tidak ada kesepakatan diantara pengambil keputusan untuk
menentukan pekerjaan mana yang lebih prioritas.
Untuk mendapatkan keputusan terbaik dan bisa diterima oleh semua
pengambil keputusan dalam perusahaan, melalui penelitian ini diterapkan
pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS. Kriteria dan subkriteria
yang dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan disini diteliti
untuk mengetahui kriteria apa yang lebih disukai oleh pengambil keputusan.
Kriteria tersebut sesuai dengan kriteria consequences of failure (CoF) yang ada
didalam proses Manajemen Resiko Perusahaan, yaitu konsekuensi terhadap
safety, health, environment, dan assets.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa kriteria safety dan health memiliki
bobot yang lebih tinggi, masing-masing 0.433 dan 0.307 daripada kriteria assets
dan environment dengan bobot masing-masing 0.152 dan 0.107. Hal ini
menunjukkan bahwa pengambil keputusan lebih memprioritaskan keselamatan
dan kesehatan karyawan daripada asset dan lingkungan perusahaan. Oleh karena
itu, perbaikan terhadap pipa-pipa penyalur yang berada pada anjungan produksi
manned platform menempati urutan atau ranking teratas dalam daftar prioritas
pekerjaan perbaikan, meskipun tidak semua pipa tersebut mempunyai nilai
produksi yang besar.
==================================================================================
PT CPX is the upstream oil and gas company operating in the offshore
East Kalimantan. Most of the production equipment PT CPX has been operating
for more than 40 years. According to the results of inspections in 2013 - 2014
there were thousands findings of damage to production equipment. To follow up
on the findings of the damage and prioritize repair work, PT CPX uses Company
standard risk management process. Equipment damage which the highest risk
should be prioritized. Problems arise when there is lot of damage that has the
same level of risk, in this case is risk ranking 5. The decision makers who
determine priorities and select the repair work are subjective and often
inconsistent. There is no agreement among decision-makers about the work which
needs to be prioritized or should be carried out first.
To get the best decision and be accepted by all the decision makers in the
company, this research applied the approach of Analytical Hierarchy Process
(AHP) and TOPSIS. The criteria and sub-criteria were taken into consideration in
the decision-making here was calculated to see what criteria preferred by the
decision maker. The criteria utilized here in accordance with the criteria
consequences of failure (CoF) that utilized in the Company's risk management
processes, which is the consequences to safety, health, environment, and assets.
From the calculation, the criteria of safety and health have higher weights,
respectively 0.433 and 0.307 than the criteria of assets and the environment with
the weight of each 0.152 and 0.107. This suggests that the decision is to prioritize
the safety and health of employees rather than company’s asset and environments.
Therefore, repairs to the pipeline (riser) located on manned production platforms
have the top ranking in the priority list of repair work, although not all of these
pipes have great production values.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTMT 658.404 Wij p |
Uncontrolled Keywords: | Prioritas; Risk Management; Pipa Penyalur; AHP; TOPSIS; Pipeline |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management |
Divisions: | 61101-Magister Management Technology |
Depositing User: | Anis Wulandari |
Date Deposited: | 09 Jun 2017 06:47 |
Last Modified: | 27 Dec 2018 08:44 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/41570 |
Actions (login required)
View Item |