Asri, Aji Kusumaning (2017) Pembakuan Nama Rupabumi Maritim Berdasarkan Kaidah Toponimi dalam Upaya Inventarisasi Potensi Wisata Pantai Pulau Giligenting Berbasis WebGIS. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3513100026-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
Abstract
Indonesia memiliki 17. 504 pulau yang menyebar di sekitar
katulistiwa. Akan tetapi, banyaknya pulau di Indonesia
khususnya pulau kecil tidak diimbangi dengan ketersediaan
informasi geospasial. Hal ini merupakan salah satu
permasalahan yang dapat menghambat pengembangan potensi
kepulauan. Salah satu pulau kecil yang mengalami permasalahan
ini adalah Pulau Giligenting yang terletak 45 km dari pusat Kota Sumenep, Madura. Pulau yang saat ini mengalami
perkembangan demografi cukup pesat ini dapat dikategorikan
sebagai kawasan berpotensi wisata yang mengalami masalah
dalam penyediaan informasi geospasial.
Mengetahui permasalahan tersebut, maka dilakukanlah
pembakuan nama rupabumi berdasarkan kaidah toponimi dalam
upaya penyediaan informasi geospasial di Pulau Giligenting.
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
lapangan dan wawancara. Konsep pembakuan yang dilakukan
adalah memverifikasi unsur–unsur yang telah dibakukan,
memberikan usulan pembakuan unsur-unsur yang belum
dibakukan, serta melakukan identifikasi potensi wisata pulau.
Hasil dari survei toponimi dianalisis menggunakan empat
pendekatan yaitu: onomastika, spasial, ekologi, dan geografis
untuk menentukan deskripsi kawasan, kriteria penamaan, serta
potensi wisata yang ada. Selain empat pendekatan tersebut, untuk menentukan indeks potensi wisata pantai di pulau ini, dilakukan
analisis 10 parameter sesuai dengan kriteria Direktorat Jendral
PHKA (2003) yang dikaji oleh Soemarno (2010).
Berdasarkan hasil survei, pengolahan, dan analisis data,
telah diidentifikasi 176 unsur rupabumi yang selanjutnya
dijadikan dasar penyusunan gasetir Pulau Giligenting. Selain itu,
penelitian ini telah mengidentifikasi tujuh pantai diantaranya:
Pantai Miring, Pantai Sembilan, Pantai Kahuripan, Pantai
Cempaka, Pantai Duko, Pantai Jember, dan Pantai Sorok.
Beradasarkan hasil penilaian yang mengacu pada 10 kriteria
penentuan potensi wisata pantai, diketahui bahwa ketujuh pantai
di Pulau Giligenting “Cukup Potensial” untuk dikembangkan.
Dan dari ketujuh pantai yang ada, Pantai Sembilan merupakan
pantai yang memiliki indeks pengembangan potensi wisata paling
tinggi yaitu 62,00%
Selanjutnya untuk menyajikan informasi hasil survei
toponimi dan potensi wisata pantai Pulau Giligenting
dibangunlah sistem infomasi geospasial berbasis website atau
WebGIS Pulau Giligenting.
=================================================================
Indonesia has 17.504 islands that get around the equator.
However, this number is not matched with the availability of
geospatial information, especially for small islands. This is a problem that can be interrupt the potential development of
islands. One of the islands that has this problem is Giligenting
located 45 km from Sumenep, Madura. This island can be
categorized as a potential tourism area that has problem in the
availability of geospatial information, such as island toponym.
Knowing the problem, standardization of topographical names
based on toponymy is one of the efforts to provide the
information.
The method used in this research is field surveying and
interview. The concept of standardization is verify the elements
that have been standardized, propose the elements that not have
been standardized, and identify the potential of island tourism.
The results of toponimi survey were analyzed using four
approaches (onomastics, spatial, ecological, and geographic) to
determine the description of the area, naming criteria, and
existing tourism potential. In addition to these four approaches,
to determine how potential development of coastal tourism in
Giligenting, 10 parameters were analyzed according to the
criteria of the Direktorat Jendral PHKA (2003) reviewed by
Soemarno (2010).
The results of this research has been identified 176
topographic elements, which then became the basic preparation
of gazetteer. In addition, the research has also identified that in
Giligenting there are seven beaches, ie: Miring Beach, Sembilan
Beach, Kahuripan Beach, Cempaka Beach, Duko Beach, Jember
Beach, and Sorok Beach. Based on the assessment of 10
parameters, it is known that all beaches in Giligenting Island
"Quite Potential" to be developed. Of the seven existing beaches, Sembilan Beach has the highest percentage development index, with the value is 62.00 %.
And then, to present information from the result of toponimi survey and information about coastal
tourism in Giligenting Island, in this research also has built WebGIS Giligenting Island.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSG 025.069 1 Asr p |
Uncontrolled Keywords: | Pulau Giligenting, pembakuan nama rupabumi, potensi wisata pantai, survei toponimi, WebGIS, Giligenting Island, Potential of coastal tourism, Standardization of topographical names, Toponymy |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G155 Tourism G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Asri Aji Kusumaning |
Date Deposited: | 27 Oct 2017 06:53 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 06:18 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/42958 |
Actions (login required)
View Item |