Agustin, Diah (2017) Analisis Banjir dengan Menggunakan Citra Satelit Multilevel di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3513100050_Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
Abstract
Banjir merupakan peristiwa terjadinya genangan pada daerah datar sekitar sungai sebagai akibat meluapnya air sungai yang tidak mampu ditampung oleh sungai. Selain itu, banjir adalah interaksi antara manusia dengan alam dan sistem alam itu sendiri. Bencana banjir ini merupakan aspek interaksi manusia dengan alam yang timbul dari proses dimana manusia mencoba menggunakan alam yang bermanfaat dan menghindari alam yang merugikan manusia (Purnama,2008). Dalam perbandingan jumlah bencana yang terjadi di Indonesia pada tahun 1815 – 2017, banjir menempati peringkat pertama yaitu sebesar 35% dari kejadian bencana lainnya (BNPB,2016). Hampir setiap tahun tepatnya pada musim penghujan terjadi banjir dibeberapa daerah, termasuk didaerah Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Banjir yang terjadi di Kabupaten Tuban disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, selain itu dikarenakan Kecamatan Rengel dilalui Sungai Bengawan Solo. Dikabupaten Tuban, bencana banjir menempati peringkat pertama sebesar 44% dari kejadian bencana lainnya (BNPB,2016).
Berita Banjir dikecamatan Rengel Kabupaten Tuban sendiri bisa setiap tahun dikabarkan, baik di media online, media cetak dan juga televisi. Oleh karena itu perlu adanya pembuatan peta rawan banjir untuk meminimalisir korban banjir. Dalam pembuatan peta ini memanfaatkan ilmu SIG (Sistem Informasi Geospasial). SIG Merupakan pengolahan data geografis yang didasarkan pada kerja Komputer. Dalam analisis tingkat kerawanan banjir digunakan beberapa parameter yang menggambarkan kondisi lahan. Gambaran mengenai kondisi lahan tersebut pada dasarnya memiliki distribusi keruangan (spasial), atau dengan kata lain kondisi lahan antara satu tempat tidak sama dengan tempat yang lain. Media yang paling sesuai untuk menggambarkan distribusi spasial ini adalah peta. Dengan demikian parameter tumpang tindih harus direpresentasikan kedalam bentuk peta. Disini Peneliti menggunakan dua citra satelit yang memiliki resolusi spasial berbeda yaitu citra resolusi menengah yaitu Landsat-8, citra resolusi tinggi Quickbird untuk pembuatan Informasi Geospasial Rawan Bencana Banjir.
Terdapat 4 kelas kerawanan banjir meliputi sangat rawan, rawan, tidak rawan, dan aman. Kabupaten Tuban didominasi dengan kelas Rawan dengan luas sebesar 102.582 Ha dengan persentase 52%. Kecamatan Rengel didominasi dengan kelas Sangat Rawan sengan presentase 67% dan luas 8,693 Ha. Parameter yang berpengaruh lebih besar yaitu Tekstur Tanah dan kemiringan lereng. Hasil dari penelitian ini adalah peta rawan banjir tingkat kecamatan (1:5.000) dan tingkat Kabupaten (1:25.000).
========================================================================================================
Flood is the occurrence of puddles on the flat area around
the river as a result of overflowing a large amount of water river
beyond its normal. This flood disaster is an aspect of human
interaction with nature arising from the process whereby human
beings try to use a beneficial nature and avoid nature that harms
human (Purnama, 2008). In a comparison of the disaster number in
Indonesia (1815 – 2017), flood disaster gets first rank in amount of
35% for the other disasters (BNPB,2016). Almost every year
precisely in the rainy season there are floods in some areas,
including Rengel District Tuban Regency. Flood that occurred in
Tuban Regency caused by high rainfall, and the other reason is
because of Rengel District traversed by Bengawan Solo River.
Tuban Regency, flood gets first rank by 44% of other disasters
(BNPB,2016).
News of Flood in Rengel District Tuban Regency itself can
be reported every year, both in online media, print media and
television. Therefore it is necessary to make a map of prone flood to
minimize flood victims. In making this map utilizing the science of
GIS (Geospatial Information System). GIS Is the processing of
geographical data based on the work of Computers. In the flood
vulnerability analysis, several parameters are used to describe the
condition of the land. The description of the condition of the land
basically has spatial distribution, or in other words the condition of
land are different with the other lands. The most appropriate tools
for describing this spatial distribution is a map. Thus the overlapping parameters must be represented in map. Researcher
uses two satellite images that have different spatial resolution that is
medium resolution image for Landsat-8, high-resolution image for
Quickbird.
There are 4 classes of flood prone classification include very
prone, prone, not prone, and secure. Tuban Regency is dominated
by prone classification with an area of 102,582 Hectares and 52%
percentage. Rengel Subdistrict is dominated by very prone
classification with 67% and the area is 8,693 Hectares.Parameters
that have greater effect are soil texture and slope. The results of this
research are map of flood prone for subdistrict level (1: 5.000) and
District/Regency level (1: 25.000).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banjir, Landsat-8, Quickbird, Peta Rawan Banjir, SIG. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Diah Agust Diah Agustin |
Date Deposited: | 11 Aug 2017 03:21 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 04:48 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/43059 |
Actions (login required)
View Item |