Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Akar Wangi Dengan Metode Microwave Hydrodistillation (MHD) Dan Solvent-Free Microwave Extraction (SFME)

Daniswara, Edwin Fatah and Rohadi, Taufik Imam (2017) Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Akar Wangi Dengan Metode Microwave Hydrodistillation (MHD) Dan Solvent-Free Microwave Extraction (SFME). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2313100069-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
2313100069-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang sangat banyak dan beragam. Di antaranya adalah tanaman-tanaman penghasil minyak atsiri (essential oil). Salah satu minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah minyak akar wangi. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil akar wangi terbesar di dunia setelah Haiti dan Bourbon Minyak akar wangi dipakai sebagai parfum, bahan kosmetik, dan bahan pewangi pada sabun. Sentra budidaya tanaman dan produksi minyak akar wangi di Indonesia berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Produksi minyak akar wangi sebagian besar dilakukan menggunakan teknologi konvensional, yakni penyulingan menggunakan air dan uap bertekanan (steam-hydro distillation). Akan tetapi, ektraksi dengan metode tersebut masih menghasilkan minyak yang memiliki mutu yang rendah dan membutuhkan waktu ekstraksi yang lama.
Seiring perkembangan teknologi telah ditemukan ekstraksi dengan metode microwave hydrodistillation (MHD) dan metode solvent-free microwave extraction (SFME). Proses ekstraksi menggunakan kedua metode tersebut lebih efisien dari segi waktu serta menghasilkan kualitas minyak atsiri yang lebih baik dari pada metode konvensional.Oleh karena itu, pada penelitian ini dibandingkan yield minyak akar wangi yang didapat dari ektraksi menggunakan metode MHD dan SFME. Selain itu ditentukan kondisi operasi optimum pada ekstraksi minyak akar wangi dengan menggunakan metode MHD dan SFME. Serta kualitas dari minyak akar wangi yang diekstraksi menggunakan metode MHD dan SFME dibandingkan dengan standar yang ada, yakni SNI 06-2386-2006 dan ISO 4716:2002.
Yield minyak akar wangi yang diperoleh dengan metode SFME lebih tinggi daripada metode MHD, baik ekstraksi yang dilakukan menggunakan bahan segar maupun kering. Kondisi operasi yang menghasilkan yield tertinggi pada ekstraksi minyak akar wangi menggunakan metode SFME, pada bahan segar adalah ukuran ±1cm, rasio 0,06 g/mL, dan daya 450 W, sementara pada bahan kering adalah ukuran ±2cm, rasio optimal 0,06 g/mL, dan daya optimal 300 W. Kondisi operasi yang menghasilkan yield tertinggi pada ekstraksi minyak akar wangi menggunakan metode MHD, pada bahan segar adalah pada ukuran ±1cm, rasio 0,3 g/mL, dan daya 600 W, sementara pada bahan kering adalah ukuran serbuk, rasio 0,4 g/mL, dan daya 600 W. Minyak akar wangi yang diekstrak memiliki nilai berat jenis sebesar 1,019 g/cm3. Nilai tersebut sedikit melebihi SNI 06-2386-2006 namun memenuhi ISO 4716:2002. Minyak akar wangi yang diekstrak menggunakan metode MHD memiliki kelarutan 1:1 pada alkohol 95% dan 1:2 pada alkohol 80% serta menggunakan metode SFME memiliki kelarutan 1:1 pada alkohol 95% dan 1:1 pada alkohol 80%. Kelarutan tersebut sesuai dengan SNI 06-2386-2006 dan ISO 4716:2002. Berdasarkan analisa GC-MS, -Vetivone adalah salah satu senyawa dominan yang terdapat pada minyak akar wangi yang diekstrak menggunakan metode MHD dan SFME. Komponen tersebut merupakan salah satu senyawa utama pada minyak akar wangi dan menentukan aroma minyak akar wangi.
========================================================================================================================Indonesia has variety of natural resources. There are plants containing essential oil. One of essential oil which has high economic value is vetiver oil. Vetiver oil can be use as fragrance, fixative, and medicine. Indonesia is one of the biggest producers of vetiver oil. Center of Vetiveria zizanoides cultivation and vetiver oil production is in Garut, West Java. Steam-hydro distillation, a conventional technology, is often used to produce vetiver oil. However, the vertiver oil still has low quality. Moreover, conventional technology spend much time to produce vetiver oil.
Nowadays, extraction methods of essential oil has been developed. There are microwave hydrodistillation (MHD) and solvent-free microwave extraction (SFME). Those methods are need less time than conventional technology. Moreover, the quality of essential oil produced by those methods is higher than the quality of essential oil produced by conventional technology. Therefore, The purpose of these experiment are to compare yield of vetiver oil extracted by MHD and SFME method, to get optimum operating condition at vetiver oil extraction by MHD and SFME method, and to compare the quality of vetiver oil extracted by MHD and SFME with SNI 06-2386-2006 dan ISO 4716:2002.
Yield vetiver oil gotten from extraction by SFME method is higher than MHD method. Highest yield is gotten from SFME method, by using fresh raw material at ±1cm raw material size; 0,06 g/mL ratio; 450 W power, by using dried raw material at ±2cm raw material size; 0,06 g/mL ratio; 300 W power. Moreover, highest yield is gotten from MHD method, by using fresh raw material at ±1cm raw material size; 0,3 g/mL ratio; 600 W power, by using dried raw material at powder raw material size; 0,4 g/mL ratio; 600 W power. Based on density measurement, vetiver oil has density of 1,019 g/cm3. Those density is little bit higher according to SNI 06-2386-2006 but satisfied according to ISO 4716:2002. Based on solubility measurement, vetiver oil which is extracted by MHD method has solubility of 1:1 in 95% alcohol and 1:2 in 80% alcohol. Vetiver oil which extracted by SFME method has solubility of 1:1 in 95% alcohol and 1:1 in 80% alcohol. Those solubility are satisfied SNI 06-2386-2006 and ISO 4716:2002. Based on GC-MS analysis, -Vetivone is one of abundant compound in vetiver oil which is extracted by MHD and SFME method. -Vetivone is one of major compound in vetiver oil and it determines odor of the oil.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Akar wangi, minyak atsiri, microwave hydrodistillation (MHD), solvent-free microwave extraction (SFME)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions.
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Taufik Imam Rohadi
Date Deposited: 28 Aug 2017 07:59
Last Modified: 05 Mar 2019 06:50
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/43119

Actions (login required)

View Item View Item