Rozi, Ibnu and Habshi, Hudha (2017) Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Biolistrik dengan Menggunakan Microbial Fuel Cells (MFCs). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2315105012-2315105014-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan dan ketergantungan manusia saat ini akan energi listrik sangat tinggi. Namun di lain sisi, bahan bakar fosil sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbarui mulai terbatas. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi microbial fuel cells (MFCs). MFCs adalah perangkat yang menggunakan aktif mikroorganisme (bakteri) sebagai biokatalis untuk mengoksidasi kandungan organik dan anorganik dengan proses anaerobik untuk menghasilkan biolistrik.Teknologi ini mampu membuka peluang guna menyediakan sumber energi yang bisa diperbarui dan terjaga keberlanjutannya, karena memanfaatkan metabolisme secara alami dari mikroba untuk menghasilkan listrik. Selain itu, pemanfaatan lumpur Lapindo yang bernilai ekonomis murah bisa dipertimbangkan sebagai alternatif sumber energi (biolistrik), karena keberadaannya yang sangat melimpah dan dianggap sebagai sebuah bencana besar. Dengan adanya kandungan bahan organik yang ada dilumpur, maka dimungkinkan terdapat mikroorganisme yang mampu membantu untuk menghasilkan biolistrik, dimana organisme ini dikenal dengan sebagai electricigens. Pemanfaatan lumpur lapindo dengan menggunakan teknologi MFCs merupakan terobosan yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin hari semakin bertambah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi energi biolistrik yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan lumpur Lapindo dengan menggunakan MFCs, kemudian mengetahui kemampuan elektroda yang terbuat dari material Titanium (Ti) 100 mesh, Carbon Cloth dan Nikel (Ni) 100 mesh dalam menghantarkan energi biolistrik dan memanfaatkan berlimpahnya lumpur lapindo sebagai substrat di dalam sistem MFCs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa listrik yang dihasilkan dari tiga area A, B dan C yang masing-masing 163,83; 146,50 dan 149,50 Volt/m2 untuk tegangan listrik dan 0,01; 0,01 dan 0,01 A/m2 untuk arus listrik. Hal ini menunjukkan bahwa lumpur Lapindo yang diperoleh dari area A menunjukkan potensi tertinggi untuk menghasilkan listrik dibandingkan dengan lumpur yang diperoleh dari area B dan C. Pada penelitian di laboratorium, elektroda Ti 100 mesh dan penambahan MMY adalah elektroda yang terbaik untuk mencapai potensi biolistrik dengan tegangan listrik sebesar 86,63 Volt/m2 dan arus listrik sebesar 0,005 A/m2.
============================================================
Nowdays, the human’s needs and dependence on electrical energy are very high. On the other hand, fossil fuels as a non-renewable energy source are limited. One way to overcome this problem is by utilizing microbial fuel cells (MFCs) technology. MFCs are devices that actively use microorganisms (bacteria) as biocatalysts to oxidize organic and inorganic compounds with anaerobic processes to produce bio-electricity. This technology is able to open up opportunities to provide renewable and sustainable energy sources, because it utilizes the natural metabolism of microbes to produce electricity. In addition, the utilization of Lapindo mud which has cheap economic value can be considered as an alternative source of energy (bio-electricity), because its existence is very abundant and is considered as a major disaster. With the existing content of organic matter in the mud, it is possible the microorganism helps to generate bio-electricity and known as electricigens.. Utilization of Lapindo mud using MFCs is a breakthrough technology that promises to meet the growing of energy requirements each day. The purpose of this research is to know bio-electricity energy potential that can be obtained from utilization of Lapindo mud using MFCs, then to determine the ability of electrodes material that made from Titanium (Ti) 100 mesh, Carbon Cloth and Nickel (Ni) 100 mesh in delivering bio-electricity energy and utilizing the abundance of Lapindo mud as a substrate within the MFCs system. The results showed that electricity generated from three areas A, B and C, respectively are 163.83; 146.50 dan 149.50 Volt/m2 for electrical voltage and 0.01; 0.01 and 0.01 A/m2 for electric current. It is invatigated that Lapindo mud obtained from area A shows the highest potential to generate electricity compared to that obtained from areas B and C. In the laboratory study, Ti 100 mesh electrodes with the addition of MMY are the best electrodes to achieve bio-electricity potential with the highest result of voltage is 86,63 Volt/m2 and electric current is 0,005 A/m2.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | MFCs, degradasi, lumpur Lapindo, biolistrik, electricigens |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology T Technology > TP Chemical technology > TP255 Electrochemistry, Industrial. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Hudha Habshi . |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 02:38 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 04:15 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/44396 |
Actions (login required)
View Item |