Analisis Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir Kota Surabaya

Lufthansa, Uridna Marwah (2017) Analisis Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3313100093_Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3313100093_Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Permasalahan lingkungan di Surabaya yang dominan saat ini adalah peningkatan populasi yang menyebabkan kepadatan penduduk dan masalah sanitasi. Masalah sanitasi sangat erat hubungannya dengan penyedian air bersih. Untuk mendapatkan air bersih yang aman, tentunya harus ditunjang dengan ketersediaan fasilitas sanitasi yang layak. Penelitian lapangan ini dilaksanakan di Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir yang merupakan area beresiko sangat tinggi terhadap masalah sanitasi berdasarkan studi Environment Healt Risk Assessment (EHRA) pada tahun 2015.
Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah analisis terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir, selanjutnya akan dilakukan analisis solusi untuk menangani masalah air bersih pada wilayah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei dan observasi. Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi dua, yaitu data primer yang didapat dari survei lapangan dan wawancara, sementara data sekunder didapat dari studi literatur dan instansi penyedia data yang dibutuhkan.
Berdasarkan laporan PDAM tahun 2016, diketahui bahwa 78,85% penduduk di Kecamatan Simokerto telah memiliki akses terhadap air bersih dan 21,15% sisanya belum memiliki akses air bersih, sementara pada Kecamatan Semampir 73,98% penduduk telah memiliki akses air bersih dan 26,02% sisanya belum memiliki akses terhadap air bersih. Masyarakat Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir yang belum terlayani PDAM adalah masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan padat penduduk dan/atau masyarakat yang menempati lahan dengan status kontrak milik perorangan atau instansi tertentu.
Masyarakat yang tidak memiliki sambungan PDAM, menggunakan air sumur dan/atau membeli air pada penjual air (vendor water), akan tetapi kualitas air sumur tidak memenuhi syarat sebagai air yang layak di konsumsi. Jika masyarakat membeli seluruh kebutuhan air pada vendor water, maka beban biaya yang ditanggung masyarakat sangatlah tinggi.
Solusi yang dapat diterapkan untuk menangani permasalahan air bersih di wilayah penelitian adalah dengan peningkatan pelayanan PDAM atau penerapan teknologi pengolah air sumur. Peningkatan pelayanan PDAM dapat berupa sambungan rumah untuk wilayah yang dapat dijangkau oleh jaringan PDAM dan hidran umum (kran umum) untuk wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan pipa PDAM. Berdasarkan uji kualitas air sumur, parameter yang melebihi baku mutu adalah Mangan (Mn) dan bakteri coliform. Metode aerasi filtrasi cocok diterapkan untuk mengolah air sumur dengan kadar Mn yang tinggi, sementara sinar UV efektif untuk menghilangkan mikroorganisme.
Beban biaya penyambungan dan penggunaan fasilitas PDAM lebih murah dibandingkan dengan pengadaan teknologi. Apabila pengadaan teknologi aerasi filtrasi dan sinar UV diterapkan secara komunal, maka beban biaya penerapan teknologi yang dikeluarkan akan lebih murah daripada penggunaan fasilitas sambungan PDAM.

====================================================================================================================

Nowadays, the dominant environmental problem in Surabaya is the population increase that causes population density and sanitation problem. Sanitation problem is closely related to the provision of clean water. To obtain safe water, it should be supported by the availability of proper sanitation facilities. This study was conducted in Simokerto and Semampir Districts, which are very high risk area for sanitation issues based on the Environment Health Risk Assessment (EHRA) study in 2015.
The purpose of this study is to analyze the clean water need supply of people in Simokerto and Semampir Districts, then the solution analysis will be done to handle the clean water problem in the study area. The method used in this study is descriptive method with survey and observation technique. Based on the sources, the data is divided into two, namely the primary data obtained from field survey and interview, while secondary data obtained from the study of literature and agency data provider required.
In early 2017, 78.85% of the population in Simokerto District had access to clean water, while the remaining 21.15% did not have access to clean water. In Semampir District, 73.98% of the population had access to clean water and the remaining 26.02% did not have access to clean water. The people of Simokerto and Semampir Districts that have not been served by PDAM are people who live in densely populated area and stay in an area with contract status owned by individuals or certain agencies.
People that do not have connection of PDAM use well-water and/or buy water at water vendors. However, in terms of quality, well-water does not qualify as water that is feasible in consumption. If people buy all the water need from the water vendor, the burden on the people costs is high.
A workable solution for dealing with clean water issues in the study area is by improving PDAM service or implementing well-water treatment technology. The improvement of PDAM service can be home connection for areas accessible to PDAM and public hydrant for areas not accessible to PDAM pipelines. Based on well-water quality test, parameters that exceed the quality standard are Manganese (Mn) and coliform bacteria. The filtration aeration method is suitable for treating well-water with high Mn levels, while UV light is effective for removing microorganisms.
The cost of connecting and using PDAM facilities is cheaper than the procurement of technology. If the provision of filtration and UV light aeration technology is implemented communally, the cost of implementation the issued technology will be cheaper than using the PDAM connection facility.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.164 Luf a
Uncontrolled Keywords: PDAM, air bersih, alternatif pemenuhan air bersih, akses air bersih
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD646 Sewage--Purification
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Uridna Marwah Lufthansa
Date Deposited: 11 Oct 2017 06:51
Last Modified: 08 Mar 2019 02:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/44932

Actions (login required)

View Item View Item