Analisis Risiko Tubrukan Selama Proses Ship to Ship Transfer Bahan Bakar

Adhita, I Gde Manik Sukanegara (2017) Analisis Risiko Tubrukan Selama Proses Ship to Ship Transfer Bahan Bakar. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4213100021-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
4213100021-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Di masa yang akan datang, penggunaan energi khususnya bahan bakar gas akan menjadi hal yang populer terutama dibidang transportasi laut. Kebutuhan akan udara bersih dan dan kondisi lingkungan yang lebih baik mendorong manusia untuk menciptakan peralatan baru yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya adalah motor diesel dengan bahan bakar LNG. Jika kapal – kapal yang masuk ke wilayah Tanjung Perak beralih menggunakan motor penggerak berbahan bakar LNG, maka harus disediakan sistem untuk melayani pengisian bahan bakar LNG tersebut. Tugas akhir yang dikerjakan oleh Agastana (2016) mengkaji tentang fasilitas bunkering ini menggunakan sistem ship to ship transfer dengan membuat konseptual desain dari shuttle vessel pengangkut bahan bakar LNG tersebut. Ship to ship transfer direncanakan dilaksanakan di wilayah perairan Tanjung Perak Surabaya. Mengingat padatnya lokasi bunkering maka diperlukan kajian untuk mengetahui risiko dari tubrukan yang dapat terjadi jika ship to ship transfer dilakukan. Tubrukan yang dianggap berisiko dapat terjadi adalah drifting collision selama ship to ship transfer berlangsung dan crossing collision saat shuttle vessel selesai melakukan ship to ship transfer kemudian kembali ke alur. Prediksi frekuensi drifting collision dengan metode SAMSON untuk posisi berpotongan antara objek dan danger part dengan variasi jarak 100 m, 200 m, 300 m, 400 m, dan 500 m berturut – turut untuk kapal dengan panjang 87 meter adalah 0,0015; 0,0015; 0,0015; 0,0015 dan 0,0014. Serta dengan panjang kapal yang sama, posisi objek perpotongan dengan danger part untuk variasi yang sama frekuensi drifting collision berturut – turut adalah 0,0015; 0,0015; 0,0015; 0,0015 dan 0,0014. Prediksi frekuensi crossing collision dengan metode IWRAP diperoleh hasil berturut – turut untuk sudut 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat adalah 0,00393; 0,00391 dan 0,00397. Hasil perhitungan frekuensi tubrukan terhadap shuttle vessel dengan software IWRAP untuk sudut 45 derajat adalah 0,0027. Hasil ini menunjukkan bahwa drifting collision dan crossing collision tidak berisiko terjadi selama proses ship to ship transfer berlangsung.
=======================================================================================
In the future, energy use, especially natural gas fuel, will become a popular matter particularly in sea transportation field. The requirement of clean air and better condition of environment encourages human to create such a newer and more eco-friendly equipment. One of them is LNG fueled diesel engine. If the ships entering Tanjung Perak area will use this LNG fueled diesel engine, hence there should be a system that can serve the LNG fueled ship refilling. The final project conducted by Agastana (2016) reviewed this bunkering facility by using ship-to-ship transfer by creating conceptual design of shuttle vessel carrying the LNG fuel. Ship-to-ship transfer was planned to be conducted in Tanjung Perak, Surabaya sea area. Considering how dense the bunkering location is, then a review is required to find out the risk of collision that can be occurred during the ship-to-ship transfer process. Risky considered collision that can be occurred is drifting collision during the ship-to-ship transfer process and crossing collision when the shuttle vessel finishes the ship-to-ship transfer process and returns to the line. The frequency of drifting collision is predicted by using SAMSON method for parallel position between the object and danger part with each distance variation of 100 m, 200 m, 300 m, 400 m, and 500 m for vessel with length of 87 m is 0,0015; 0,0015; 0,0015; 0,0015 dan 0,0014. Also with the same length of vessel, each intersection between object and danger part at the same variation is 0,0015; 0,0015; 0,0015; 0,0015 dan 0,0014. The frequency prediction of crossing collision obtained with IWRAP method for each angle of 30 degree, 45 degree, and 60 degree is 0,00393; 0,00391 and 0,00397. the calculation result for collision frequency to the shuttle vessel by using IWRAP software for angle of 45 degree is 0.0027. These results show that drifting collision and crossing collision is not risky during the ship-to-ship transfer process.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ship to ship transfer, Collision Frecuency, IWRAP Theory, SAMSON Model
Subjects: Q Science
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: I Gde Manik Sukanegara Adhita
Date Deposited: 29 Sep 2017 07:08
Last Modified: 06 Mar 2019 07:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/45105

Actions (login required)

View Item View Item