Sintia, Diantika Imelda and Murbawani, Anisa Estu (2015) Pabrik asam laktat dari molase dengan proses fermentasi. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2314030014_2314030019_Non_Degree.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview |
Abstract
Asam Laktat banyak dimanfaatkan untuk indutri makanan, farmasi, serta untuk kosmetik. Proses produksi dilakukan dengan menggunakan proses fermentasi. Pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 1500 tom/tahun akan didirikan di Asembagus, Situbondo, pada tahun 2020 dengan pertimbangan kemudahan akses bahan baku dan distribusi produk.
Proses produksi dari asam laktat terdiri 2 tahap yaitu tahap persiapan-fermentasi dan tahap pengasaman-pemurnian. Pada tahap persiapan-fermentasi, molasses di hidrolisis terlebih dahulu dan dialiri steam dengan tekanan 4 atm, kemudian molasses diencerkan, dan 10% dialirkan menuju tangki culture dan 90% menuju tangki fermentation tank. Molase difermentasikan dengan Lactobacillus delbrueckii pada suhu 30oC, lalu tambah Ca(OH) untuk menjaga pH. Pada tahap pengasaman dan pemurnian, ca-laktat ditambah H2SO4, setelah itu dipekatkan dengan menggunkan evaporator double effect, sehingga asam laktat memiliki konsentrasi 50%.
Pabrik asam laktat bekerja secara semi kontinyu dan beroperasi selama 300 hari/tahun dengan kapasitas produksi 1.500 ton/tahun. Bahan baku berupa molase yang dibutuhkan yaitu 8.266.718,7 kg/tahun dengan bahan baku pendukung berupa Malt sprout, L. delbrueckii, Ca(OH)2, (NH3)HPO4 dan H2SO4, serta karbon aktif. Kebutuhan utilitas berupa air sanitasi, air pendingin, air umpan boiler, air make up kondensat dan air proses masing-masing 18.000; 206.098,8; 10.731; 2.253; 9.636 m3/tahun. Limbah yang dihasilkan dari industri ini yaitu limpah padat berupa biomass dan CaSO4, untuk limbah cair berupa kondensat dan hasil proses penyaringan, serta limbah gas berupa hasil pembakaran boiler.
==========================================================================================
Lactic acid can be used in industrial food, farmation, and cosmetic. Production uses fermentation process. The lactic acid has production capacity 1,500 tons/year and will be set up in Asembagus, Situbondo in 2020 by considering the accesibility of raw materials and product distribution.
Process production of lactid acid divided into 2 section. The fisrt section is pretreatment-fermentation, the pretreatment using hydrolysis, then diluted. Molasses fermentation use lactobacillus delbrueckii in temperature 30oC. The second section acidifiying-purifiying, acidifiying process with adding H2SO4 and then purifiying process with double effect evaporation, so lactid acid has concentration 50%.
Lactid acid plant operated semicontinue for 300 days/year with production capacity 1,500 tons/year. The raw materials(molasses) needed 8.266.718,7 kg/year,and anotrher raw materials are Malt sprout, L. delbrueckii, Ca(OH)2, (NH3)HPO4, H2SO4, and activated carbon. The utility is needed sanitation water, cooling water, boiler feed water, make up water, condensat and water process each 18.000; 206.098,8; 10.731; 2.253; 9.636 m3/year.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fermentasi, Asam Laktat, Molase |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions. |
Divisions: | Faculty of Vocational |
Depositing User: | Anisa Estu Murbawani |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 07:05 |
Last Modified: | 24 Aug 2018 06:53 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/45341 |
Actions (login required)
View Item |