Huwaida, Nurma Mediasri (2017) Kampung Vertikal Tangggap Banjir di Bandarharjo (Upgrading Permukiman Kumuh Rawan Banjir). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3213100094-Undegraduate_Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kota akan selalu berkembang dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan kota sangat menarik minat masyarakat desa untuk pindah ke kota yang menyebabkan kota semakin padat penduduk dan tida memiliki lahan yang cukup lagi untuk menampung masyarakatnya.
Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang juga mengalami perkembangan setiap harinya. Selain perkembangan Kota Semarang memiliki masalah yang cukup kompleks di kawasan pesisir yaitu banjir yang disebabkan luapan air laut (rob). Kecamatan Semarang Utara yang merupakan daerah pantai adalah kawasan yang terkena dampak rob dan banjir paling parah, Kelurahan Bandarharjo merupakan salah satu dari delapan Kelurahan yang paling parah terkena dampak rob. Akibat dari banjir tesebut adalah permukiman kumuh tak layak huni yang tetap di tinggali karena tuntutan kehidupan.
Permasalah permasalah tersebut akan selalu dialami suatu perkotaan menyebabkan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Urban Resilience merupakan teori ini dibangun di atas gagasan dari kota sebagai sistem adaptif yang sangat kompleks. Ketahanan di kota-kota bergantung pada risiko dan ketidak pastian bencana perkotaan masa depan. Karena risiko bencana tidak dapat diantisipasi sepenuhnya, maka perencanaan bencana merupakan elemen penting untuk mendesain.
=================================================================
The city will always grow and will continue to grow over time. The
development of the city is very interesting villagers to move to the city that causes the
city more d
ensely populated and tida have enough land to accommodate the
community.
Semarang city is one of the cities in Indonesia which also experienced daily
development. In addition to the development of the city of Semarang has a fairly
complex problem in the co
astal areas of floods caused by sea water (rob). Subdistrict
of Semarang Utara which is a coastal area is the most affect
ed area of
rob and flood,
Bandarharjo urban village is one of the eight most affected urban villages. As a result
of the flood it is an uninhabitable slum settlement that remains in high esteem because
of the demands of life.
Problems such problems will
always be experienced by an urban cause the
increased ability of the community to adapt to changing conditions. Urban Resilience
is a theory built on the idea of
a city as a very complex adaptive system. Resilience in
cities depends on the risks and unce
rtainties of future urban disasters. Since disaster
risk can not be fully anticipated, disaster planning is an essential element for designing
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSA 728.312 Huw k |
Uncontrolled Keywords: | Banjir, Kampung Vertikal, Permukiman Kumuh, Urban Resilience, Upgrading, Semarang, Flood, Vertical Village |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nurma Mediasri Huwaida Nurma Mediasri Huwaida |
Date Deposited: | 09 Oct 2017 03:01 |
Last Modified: | 08 Mar 2019 02:55 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/46237 |
Actions (login required)
View Item |