Sebayang, Gilang Persada (2017) Alternatif Perbaikan Tanah Pada Oprit Jembatan Sungai Brantas Tol Solo-Kertosono STA 176+388. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3112100086-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview |
Abstract
Tingginya angka pertumbuhan kendaraan bermotor mengakibatkan kepadatan lalu lintas yang kemudian berdampak pada menurunnya tingkat kenyamanan berkendara. Salah satu upaya Pemerintah guna mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan direncanakannya Pembangunan Jalan Tol Solo – Kertosono yang nantinya akan di sambung dengan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono yang melewati Jombang dan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto yang Melewati Waru (Kabupaten Sidoarjo).
Jembatan Sungai Brantas di jalan tol Solo-Kertosono menggunakan oprit jembatan berupa slab on pile. Slab on pile adalah konstruksi plat beton yang ditumpu dengan tiang pancang. Berdasarkan data tanah di lokasi oprit jembatan didapati jenis tanah lunak hingga kedalaman -9m (SPT=10 blows/ft) dan tanah keras pada kedalaman -28m. Oleh sebab itu kebutuhan pile yang menahan oprit jembatan tersebut akan sangat panjang dan meningkatkan biaya konstruksi.
Perencanaan timbunan dengan menggunakan perkuatan geotextile dan cerucuk dapat menjadi alternatif untuk mengganti kebutuhan pile yang menahan oprit jembatan. Tinggi timbunan yang direncanakan yaitu 3 m, 5,5 m, 8 m, dan 10,5 m dengan perkuatan geotextile yang akan menahan stabilitas lereng timbunan pada arah melintang.
Hasil perhitungan menunjukan penggunaan alternative oprit miring adalah alternative dengan biaya termurah.
=============================================================================================
The high growth rate of vehicles resulting in traffic density which then resulted in a decrease of driving comfort level. One of the Government's efforts to overcome these problems is with the planned construction of Solo-Kertosono toll road that will connect with Mojokerto – Kertosono toll road which passes through Jombang and Surabaya-Mojokerto toll road which passes through Waru (Sidoarjo).
River Brantas Bridge in Solo-Kertosono Toll Road use Slab on Pile approach. Slab on Pile is construction of a concrete plate that is resting on piles. Based on the soil data at the site of the bridge approach, it is a soft soil type that reaches a depth of 12 meters (SPT = 10 blows/ft) which followed by a hard soil type that reaches a depth of 28 meters. Therefore the pile requirements to construct the bridge approach will be much and increases the construction costs.
Planning of the embankment using geotextile and mini pile can be alternative to replace the pile requirements to construct the bridge approach. The planned embankments height that are 3 m, 5,5 m, 8 m, and 10,5 m with geotextile that will retain the stability of the embankment slope on the transverse direction.
The result show trapezium embankment has the cheapest alternative.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSS Seb a-1 |
Uncontrolled Keywords: | approach, Geotextile, Embankment, Minipiles |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Gilang Persada Sebayang |
Date Deposited: | 13 Dec 2017 07:01 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 03:17 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/47182 |
Actions (login required)
View Item |