Rofiah, Nisa Ur (2017) Model Penguasaan Armada Heavy Lift Cargo: Studi Kasus Muatan Jawa Timur. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4413100004-Undergraduate_Thesis.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Saat ini pasar konstruksi dan sektor bahan bangunan Indonesia sedang berkembang secara signifikan. Perkembangan tersebut tidak hanya konstruksi darat saja melainkan juga konstruksi pada sektor industri lepas pantai (offshore). Peningkatan tersebut mengakibatkan peningkatan pula pada kebutuhan alat berat (heavy lift) lepas pantai. Tempat produksi alat berat (heavy lift) lepas pantai hampir keseluruhan berada di Provinsi Jawa Timur. Pendistribusian alat berat ini ke seluruh pulau di Indosesia melalui jalur laut menggunakan kapal. Jalur ini dipilih karena dapat menjangkau hampir seluruh pulau di Indonesia dan berat barang atau muatan yang dikirim tidak terbatas ukuran dan beratnya. Akan tetapi, selama ini belum ada model penguasaan armada yang sesuai untuk pengiriman alat berat tersebut mengingat alat berat ini bersifat tidak rutin (insidentil). Permintaan pengiriman alat berat dilakukan ketika ada proyek yang membutuhkan alat berat. Oleh karena itu, Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis kondisi pengiriman saat ini di Jawa Timur, menghitung biaya pengadaan kapal untuk pengiriman muatan heavy lift, dan merencanakan model penguasaan armada kapal muatan heavy lift dengan minimum unit cost. Alternatif pengadaan kapal yang direncanakan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu membeli kapal atau menyewa kapal. Jenis kapal yang digunakan yaitu kapal general cargo, tongkang, dan landing craft tank (LCT). Hasil dari Tugas Akhir ini menghasilkan biaya yang paling minimum sebesar Rp354 per ton per nautical mile dengan menyewa kapal tugbarge berukuran DWT 1800.
=================================================================
Recently the construction and building materials’ market are growing significantly in Indonesia. The growth itself not only in land-construction but also growth in off-shore heavy lift industry. Mostly the production site of heavy lift cargo took place in East Java province. Sea routes chosen as an option because of its’ ability to connect to all islands in Indonesia and not dependent on the size and weight of the cargo. The shipment of heavy lift cargoes are incidental compared with others, the demand of this cargo occured when there’s project that mostly need heavy lift eqipment so this requires on planning the heavy-lift vessels ability. This Final Project aims are to analyze the existing shipment condition in East Java and to plan the model of heavy lift vessels ability with minimum cost. Alternative options on mengadakan kapal are purchasing or chartering. Type of vessels which is use in this Final Project are general cargo, barge, and landing craft tank (LCT). The result of this Final Project is to charter 1800 DWT tugbarge vessel with Rp 354 per ton per nautical mile minimum unit cost.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | heavy lift, minimum unit cost, penguasaan armada, Heavy Lift cargoes, minimum unit cost, fleet ability |
Subjects: | V Naval Science > V Naval Science (General) V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM731 Marine Engines |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ROFIAH NISA UR |
Date Deposited: | 17 Oct 2017 07:19 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 04:33 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/47234 |
Actions (login required)
View Item |