Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Reforming Terhadap Kekuatan Impak Dan Kekerasan Pada Baja Ss400

sakroni, imam (2017) Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Reforming Terhadap Kekuatan Impak Dan Kekerasan Pada Baja Ss400. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2114030031-undergradutes_thesis.pdf]
Preview
Text
2114030031-undergradutes_thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Baja SS400 merupakan salah satu jenis baja yang digunakan dalam pembuatan underframe kereta api yang dibuat oleh PT. INKA. Baja SS400 ini dipilih karena memiliki kadar karbon yang rendah, sehingga hal ini sangat medukung proses pemesinan yang akan dilakukan dalam pembuatan underframe. Selain itu dengan kadar karbon yang rendah pada baja SS400 ini membuat baja ini ulet.
Dalam pembuatan underframe kereta api baja yang digunakan disambung dengan menggunakan las. Pengelasan ini membuat baja memiliki tegangan sisa yang diakibatkan oleh adanya distorsi atau deformasi. Untuk mengembalikan deformasi tersebut dilakukan dengan cara reforming / forging. Proses reforming ini diharapkan tidak merubah sifat mekanik material secara signifikan. Selanjutnya untuk mengetahui berapa nilai temperatur yang sesuai agar proses reforming tidak merubah sifat mekanik secara signifikan maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh reforming terhadap kekuatan impak dan kekuatan tarik pada baja SS400 dengan tiga variasi suhu yaitu 400ᵒC, 600ᵒC dan 800ᵒC.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses reforming pada suhu 800ᵒC menjadi pilihan yang terbaik untuk mengembalikan deformasi. Hal ini dikarenakan reforming pada suhu 800ᵒC memiliki kekuatan impak sebesar 1,234 Joule dan kekerasannya sebesar 4,8 HRC. Hasil ini mendekati nilai kekuatan impak dan kekerasan material awal.

=================================================================================

SS400 steel is one of the steel type that is used in the making of train underframe made by PT. INKA. This steel was chosen because of its low carbon content, which means really useful for the machining process that will be done at the underframe fabrication. Moreover, with the low content of carbon on SS400 steel, the steel will be ductile.
In the fabrication of the train underframe, deformation often occur right after the welding process is done. In order to recover the part that deformated, the deformated part should be reformated. This reforming process is expected not to change the mechanical properties of the material significantly. Furthermore, in order to know the value of appropriate temperature so that the reforming process will not change its micro structure significantly, a research about the effect of reforming to impact and tensile strength on SS400 steel with 3 temperature variations 400ᵒC, 600ᵒC and 800ᵒC is done.
The results of this research show that the reforming process at 800ᵒC temperature becomes the best choice to restore the deformation that occurs when machining processes for railway underframe fabrication. This condition happens because of reforming at 800ᵒC Has a impact strength of 1,234 Joules and a hardness of 4.8 HRC. These results
the mechanical properties of the material are not much different from the normal material. This result is close to the impact strength and hardness of the starting material.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: SS400, kekuatan impak, kekerasan, reforming, SS400, impact strength, hardness, reforming
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21401-(D3) Diploma 3
Depositing User: Imam Sakroni
Date Deposited: 09 Feb 2018 03:13
Last Modified: 06 Mar 2019 02:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/47437

Actions (login required)

View Item View Item