Firdaus, Nur Wicaksono Adi Alifone and Budi, Arianto Setia (2017) Ekstraksi Jahe Emprit (Zingiber Officinale Rosc.) Dan Serai Dapur (Cymbopogon Citratus) Dengan Metode Maserasi Sebagai Bahan Dasar Untuk Pembuatan Produk Effervescent. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
upload 1.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati memiliki hasil alam yang cukup melimpah terutama dalam bidang pertanian. Peningkatan nilai tambah terhadap hasil pertanian terutama pada tanaman-tanaman obat sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman obat yang bisa dimanfaatkan yaitu rimpang jahe emprit (Zingiber officinale Rosc.) dan serai dapur (Cymbopogon citratus). Kedua tanaman tersebut mengandung zat besi cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sintesis zat besi pada eritrosit. Penyakit anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritrosit, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. Penggunaan rimpang jahe dan serai untuk pengobatan masih dilakukan oleh masyarakat secara tradisional, karena penggunaannya masih sangat terbatas dalam bentuk- bentuk yang sederhana, seperti rebusan, dan seduhan sehingga pemakaiannya kurang praktis, oleh karena itu harus ada paradigma baru bahwa mengkonsumsi hasil olahan tanaman obat tradisional tidak selalu identik dengan rasa pahit, bau, dan tidak praktis. Akan tetapi dapat dibuat sediaan yang praktis dalam bentuk tablet yang dapat langsung larut dalam air yaitu tablet effervescent. Effervescent didefinisikan sebagai timbulnya gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparkling (rasa seperti air soda). Pada penelitian ini akan dibuat tablet effervescent dengan kombinasi ekstrak jahe dengan metode ekstraksi secara maserasi yang dapat mensintesis zat besi pada eritrosit untuk mencegah timbulnya penyakit anemia.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe emprit dan serai dapur, asam sitrat, natrium bikarbonat, etanol, PEG 6000 (polietilen gliokol), PVP (polivinil pirolidin),. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, oven, stopwatch, rotary vacuum evaporator, spektrofotometer UV-Vis, alat pencetak tablet dan alat-alat gelas. Pada penelitian ini menggunakan variabel konsentrasi pelarut etanol 70%, 80% dan 90% dengan lama waktu perendaman pada ekstraksi maserasi jahe yaitu 24 jam, 48 jam dan 72 jam.
Dari hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa semakin lama waktu maserasi, maka semakin besar nilai yield ekstrak bahan yang didapatkan. Waktu maserasi 3 hari memberikan perolehan yield ekstrak bahan yang paling besar ,untuk jahe dan serai secara berturut-turut yaitu 6%; 7%; 9% dan 5.4%; 6.1%; 7%. konsentrasi etanol mempengaruhi besarnya yield ekstrak bahan yang didapatkan. Etanol 90% memberikan perolehan yield yang paling besar yaitu untuk jahe dan serai secara berturut-turut adalah 7%; 7%; 9% dan 5%; 5.5%; 7%. Konsentrasi besi (Fe) yang paling besar pada konsentrasi etanol 90% dan lama waktu maserasi 3 hari untuk jahe sebesar 2886,01 ppm ,sedangkan untuk serai sebesar 1137,31 ppm dan bila dibandingkan dengan produk sakatonik, hemobion dan sangobion, maka ekstrak jahe dan serai bisa digunakan sebagai produk effervescent.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSKI Fir e |
Uncontrolled Keywords: | jahe emprit, serai dapur, effervescent. |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24401-(D3) Diploma 3 |
Depositing User: | Alifone Firdaus Nur W A |
Date Deposited: | 12 Feb 2018 06:26 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 02:35 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/47608 |
Actions (login required)
View Item |