Try, Arismunandar (2017) Teknik Pengujian Ultrasonik Untuk Daerah Las-Lasan Berbeda Ketebalan Material Induk Pada Pondasi Mesin Kapal. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4112100055-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (21MB) | Preview |
Abstract
Dalam suatu pembangunan kapal penggabungan material umumnya sekarang dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan-pengelasan yang terjadi dalam pembangunan sebuah kapal baik di geladak, lambung, bangunan atas, dan ruangan muat harus mempunyai standar dan teknik inspeksi las khusus agar tidak terjadi kegagalan yang dapat mengakibatkan kerugian. Untuk beberapa jenis sambungan las perlu dilakukan analisa teknik pengujian las-lasan dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk menentukan letak diskontinuitas yang terdapat di dalam las-lasan.
Analisa yang dilakukan yaitu menggunakan tiga buah sambungan las-lasan dengan variasi ketebalan logam induk, diantaranya pengelasan langsung yang logam induknya memiliki ketebalan yang berbeda, membuat chamfered material terlebih dahulu sebelum dilakukan pengelasan, dan pengelasan T Joint yang base metal nya memiliki ketebalan yang berbeda. setelah itu dibuat diskontinuitas pada hasil las-lasan tersebut, dimana material dengan pengelasan langsung memiliki diskontinuitas dengan jarak 16, 12, 10, dan 5 mm dari root, pada chamfered material memiliki diskontinuitas dengan jarak 10 dan 5 mm dari root, dan pada sambungan T joint memiliki diskontinuitas dengan jarak 50 dan 46 mm dari bawah permukaan material yang lebih tebal. Diskontinuitas yang dibuat masing-masing berdiameter 2 mm. Pengecekan pada daerah pengelasan dilakukan dengan menggunakan probe 45˚, 60˚, 70˚, dan normal. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan pancaran gelombang ultrasonik dari sisi-sisi yang telah diberi tanda yaitu sisi A1, B1, A2, B2 dengan dua diskontinuitas, sisi C1, D1, C2, D2 dengan satu diskontinuitas, dan sisi E1, E2, F1, F2 dengan satu diskontinuitas.
Hasil pengujian ultrasonik yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak semua probe dapat diaplikasikan untuk pengujian dengan gelombang ultrasonik, probe 45˚ hampir tidak dapat diaplikasikan pada semua sisi pengujian material pengelasan langsung dan chamfered material, tetapi untuk T joint penggunaan probe 45˚ dapat diaplikasikan. Probe 60˚ dan 70˚ efektif untuk diaplikasikan pada semua jenis sambungan kecuali T joint . Pengujian dari sisi base metal yang lebih tebal memiliki keakuratan yang lebih baik dalam menentukan lokasi diskontinuitas dibandingkan dari sisi yang lebih tipis.
=================================================================
In a ship-building material joint is now generally carried out by welding. Welds that occur in the construction of a ship on deck, hull, superstructure , and cargo hold shall have special welding inspection standards and techniques in order to avoid failure. In some types of welded joints, it is necessary to analyze welding testing techniques using ultrasonic waves to determine the location of the discontinuities located in the welds.
Analysis is conducted using three welded connections with a variation of base metal thickness. First sample has different thickness with no chamfered, second sample has chamfer on one plate, and last sample is T joint. After which a discontinuity is made to the resultant welding, where the material with no chamfer has a discontinuity of 16, 12, 10, and 5 mm from the root, in the chamfered material having a discontinuity of 10 and 5 mm from the root, and at the T joint has a discontinuity of 50 and 46 mm from below the thicker surface of the material. Each discontinuity has 2 mm in diameter. Checking on the welding area is carried out using 45˚, 60˚, 70˚, and normal probes. The inspection is performed by using ultrasonic wave from the marked sides ie A1, B1, A2, B2 with two discontinuities, C1, D1, C2, D2 with one discontinuity, and E1, E2, F1, F2 with one discontinuity.
The ultrasonic tests performed show that not all probes can be applied for ultrasonic wave testing, the 45˚ probe is difficult to applyt on all sides of testing of no chamfered and chamfered materials, but for T joint, the use of 45˚ probes can be applied. Probes 60˚ and 70˚ are effective for all types of joints except T joints. Tests performed from the thicker base metal side have better accuracy in determining the location of the discontinuity than the thinner side.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ultrasonik, Inspeksi, Pengelasan, logam, NDT, baja karbon, chamfered material, Ultrasonic, Inspection, Welding, metal, carbon steel |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Try Arismunandar - |
Date Deposited: | 19 Oct 2017 02:34 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 01:51 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/47676 |
Actions (login required)
View Item |