Studi Kelayakan Konversi Diesel Engine Berbahanm Bakar Minyak Menjadi Dual Fuel Diesel Engine Pada Kapal Container 368 TEU

Fitra H, M.Rizqi (2015) Studi Kelayakan Konversi Diesel Engine Berbahanm Bakar Minyak Menjadi Dual Fuel Diesel Engine Pada Kapal Container 368 TEU. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4113204003-Master Thesis.pdf]
Preview
Text
4113204003-Master Thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Bahan bakar yang digunakan untuk motor diesel di Kapal umumnya adalah
HFO (Heavy Fuel Oil), atau Marine Diesel Oil (MDO). Gas buang yang
dihasilkan seperti carbon monoxide (CO), hidrocarbon (HC), carbon
dioxides (CO2), nitrogen oxides (NOx), partikulat matter (PM) dan sulphur
oxides (SOx) yang berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Salah
satu cara untuk mengurangi emisi gas buang adalah dengan menggunakan
metode dual fuel, dimana sangat cocok dalam memenuhi standar IMO Tier
III untuk tahun 2016 (Jerzy H, 2013)
Merubah kapal dari single fuel menjadi dual fuel perlu dilihat dari segi teknis
dan ekonomis. Studi kelayakan teknis dan ekonomis akan mengambil contoh
pada kapal container 368 TEU. Diperoleh kesimpulan bahwa untuk pengaruh
teknis konversi dual fuel adalah berkurangnya kapasitas muatan container
kapal sebanyak 24 TEU, relokasi ruang untuk penempatan alat pendukung
dual fuel, dan stabilitas kapal masih memenuhi standar IMO. Pengaruh
ekonomis dari dual fuel adalah payback period dual fuel lebih lama (tahun ke
7) jika dibandingkan dengan payback period single fuel (tahun ke 6).Akan
tetapi jumlah keuntungan untuk investasi selama 20 tahun lebih
menguntungkan dual fuel jika dibandingkan single fuel, dimana untuk IRR
dual fuel adalah 23,30% sedangkan untuk IRR single fuel adalah 22,49%.
===============================================================================================
In general ships are using HFO (Heavy Fuel Oil), or MDO (Marine Diesel Oil) as
diesel engine fuel. Gas emissions from that fuel is carbon monoxide (CO),
hidrocarbon (HC), carbon dioxides (CO2), nitrogen oxides (NOx), partikulat matter
(PM), and sulphur oxides (SOx), where give bad effect for health and environment.
One of kind to reduce gas emissions is using dual fuel method, where comply with
IMO Tier III standard 2016 (Jerzy H, 2013).
Modified ship from single fuel to dual fuel must be considered technical, and
economical. Feasibility study technical and economical in this research is using
container ship 368 TEU. The conclusion from this research is from technical dual fuel
conversion is decreased container capacity 24 TEU, relocation room, and ship
stability is still complying with IMO standard. Economical effect from dual fuel
conversion is payback period dual fuel is more longer (years 7) than single fuel (years
6), however investation for 20 years is more profitable dual fuel than single fuel,
where IRR for dual fuel is 23,3 % while IRR for single fuel is 22,49 %.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTPe 623.872 36 Mri s
Uncontrolled Keywords: Dual Fuel, LNG, IMO Tier III
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ799 Diesel motor--Electronic control.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36101-(S2) Master Theses
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 14 Aug 2017 01:24
Last Modified: 24 Aug 2018 02:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/48463

Actions (login required)

View Item View Item