Pradhana, Ardhyan Wisnu (2015) Analisa Kekuatan Struktur Single Point Mooring Akibat Beban Gelombang Ekstrim. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4310100031-Undergraduated Thesis.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Industri migas yang terus berkembang ke arah laut dalam (deep water) turut
memacu perkembangan teknologi di bidang eksplorasi, eksploitasi serta
transportasi migas. Salah satu contoh adalah mengenai teknologi loading dan
offloading untuk minyak bumi hasil eksploitasi maupun hasil olahan dari minyak
tersebut. Salah satu cara memindahkan minyak tersebut adalah dengan kapal tanker.
Kapal tanker memerlukan dermaga dengan kedalaman yang dalam agar bisa
bersandar. Dengan menggunakan single point mooring (SPM) akan memungkinkan
kapal tanker dapat melakukan loading-offloading tanpa harus merapat ke dermaga.
Oleh karena itu SPM harus memiliki kemampuan untuk menahan struktur itu
sendiri serta kapal tanker tetap pada posisinya. Namun pada saat kondisi ekstrim
tidak dapat dilakukan kegiatan loading-offloading dan tanker tidak boleh tertambat.
Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai respon gerakan dan kekuatan
struktur global SPM akibat beban gelombang ekstrim. Dari hasil analisa, respon
gerakan terbesar yang terjadi yaitu pada gerakan surge dan pitch masing-masing
sebesar 12,984 m2/(rad/s) untuk surge dan 299,561 deg2/(rad/s) untuk pitch. Hasil
respon gerakan tersebut digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisa tension
tiap tali tambat berdasar kriteria ULS dan ALS. Nilai tension terbesar yang terjadi
untuk kondisi ULS yaitu sebesar 1156830 N untuk wire with fibre core yang terjadi
pada tali tambat satu (1) dan 1006680 N untuk chain pada tali tambat nomor dua
(2). Dalam kondisi ALS tension terbesar yang terjadi yaitu sebesar 2313660 N
untuk wire with fibre core dan 2111884 N untuk chain pada tali tambat nomor satu
(1) dengan skenario tali tambat nomor empat (4) diputus. Sedangkan untuk batasan
tension maksimum yang dihitung berdasar kriteria API RP 2SK 2nd edition untuk
kondisi ULS adalah 8955089,82 N untuk wire with fibre core dan 3873756.28 N
untuk chain. Kemudian untuk kondisi ALS adalah 11964000 N untuk wire with
fibre core dan 5175338.4 N untuk chain. Nilai tension dan tekanan akibat
gelombang yang didapat pada analisa ini kemudian digunakan sebagai beban pada
analisa kekuatan struktur global. Pada analisa ini didapatkan hasil stress terbesar
yang terjadi pada kondisi ULS yaitu sebesar 161,54 MPa serta untuk kondisi ALS
sebesar 355,31 MPa.
===============================================================================================
Oil and gas industry that continues to develope in the deep water will affect on the
development of exploration, exploitation and transportation of oil and gas
technology. For example, the loading and offloading technology for the petroleum
and processed oil. One example the way for transporting the oil is by using oil
tanker. Oil tankers require pier with the deeper depth in order to lean. By using a
single point mooring (SPM) will allow oil tankers to do loading-offloading without
having to tie up to the pier. Therefore SPM must have the ability to hold the
structure itself and the oil tankers remain in position. But when in the extreme
conditions, loading-offloading activity can not be done and oil tanker should not be
moored. In this final project will be discussed on the response of movement and
strength of the global structure of SPM due to extreme wave loads. The largest
movement response is in surge and pitch respectively 12.984 m2 / (rad / s) for surge
and 299.561 deg2 / (rad / s) for the pitch. The results of SPM response will be used
as a basis for analyzing the tension of each mooring lines based on ULS and ALS
criteria. The greatest tension that occurs for ULS conditions is 1156830 N for wire
with fibre core which occurs in mooring lines number one (1) and 1006680 N for
chain which occurs in mooring lines number two (2). The greatest tension for ALS
condition that occurs is 2313660 N for wire with fibre core and 2111884 N for chain
on mooring lines number one (1) at broken condition of mooring lines number four
(4). As for the maximum tension limit is calculated based on the criteria of API RP
2SK 2nd edition for ULS condition is 8955089.82 N for wire with fiber core and
3873756.28 N for chain. And for the ALS conditions is 11964000 N for wire with
fiber core and 5175338.4 N for the chain. The values of line tension and wave
pressure in this analysis then used as the load on the analysis of the global structural
strength. The results of maximum stress in this analysis for ULS condition is 161,54
MPa, and for ALS condition is 355,31 MPa.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSKe 627.32 Pra a |
Uncontrolled Keywords: | SPM, RAO, tension, ULS, ALS, simulasi time-domain |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC1680 Offshore structures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 14 Aug 2017 02:14 |
Last Modified: | 24 Aug 2018 04:13 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/48467 |
Actions (login required)
View Item |