Fitri, Enis Ulfa Lailiyah (2017) Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kasus Tuberkulosis di Jawa Timur Menggunakan Metode Geographically Weighted Generalized Poisson Regression dan Geographically Weighted Negative Binomial Regression. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
1313100053-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycrobacterium Tuberculosis. Salah satu provinsi penyumbang jumlah kasus tuberkulosis terbanyak di Indonesia adalah Provinsi Jawa Timur yang menempati peringkat kedua. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kasus tuberkulosis dilakukan pemodelan dengan pendekatan GWGPR dan GWNBR. Jumlah kasus tuberkulosis paling banyak terjadi di Kota Mojokerto yaitu 8609 kasus dan yang terendah adalah di Kabupaten Blitar dan Pasuruan yaitu nol kasus. Baik pemodelan dengan GWGPR maupun GWNBR menghasilkan 3 pengelompokan untuk variabel yang berpengaruh signifikan pada masing-masing kabupaten/kota. Pemodelan GWGPR menghasilkan satu variabel yang tidak signifikan di semua kabupaten/kota yaitu persentase pengeluaran non makanan. Perbandingan nilai AIC dan R2 dari model GWGPR dan GWNBR menunjukkan bahwa kedua model tidak berbeda jauh. Sehingga model GWGPR dan GWNBR sesuai untuk megetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kasus tuberkulosis setiap kabupaten/kota di Jawa Timur.
=================================================================
Tuberculosis is one of the lower respiratory tract diseases caused by a bacterium called Mycrobacterium Tuberculosis. One of the provinces contributing the largest number of tuberculosis cases in Indonesia is East Java, which ranks second. To know the factors that influence the number of cases of tuberculosis done modeling with GWGPR and GWNBR approach. The highest number of tuberculosis cases in Mojokerto is 8609 cases and the lowest is in Blitar and Pasuruan regencies, which are zero cases. Both modeling with GWGPR and GWNBR resulted in 3 groupings for variables that have significant effect on each district / city. Modeling GWGPR produces one variable that is not significant in all districts/cities is the percentage of non-food expenditure. Comparisons of AIC and R2 values of the GWGPR and GWNBR models show that the two models do not differ much. So the GWGPR and GWNBR models are suitable to know the factors that influence the number of tuberculosis cases in each regency/city in East Java.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSSt 519.536 Fit p |
Uncontrolled Keywords: | GWGPR, GWNBR, regresi Poisson, tuberkulosis |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression |
Divisions: | Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Fitri Enis Ulfa Lailiyah |
Date Deposited: | 25 Oct 2017 03:41 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 04:04 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/48534 |
Actions (login required)
View Item |