Analisa Pengaruh Ketinggian Mahkota Las Terhadap Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Dengan Uji Tarik

Djumiati, Andri (2014) Analisa Pengaruh Ketinggian Mahkota Las Terhadap Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Dengan Uji Tarik. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4212105005-Undergraduate Thesis.pdf] Text
4212105005-Undergraduate Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Dalam pengelasan, ketinggian mahkota las sangat berpengaruh pada
kuat tariknya karena akan berpotensi menjadi crack pada perbatasan
antara weld metal dan base metal. Proses dilakukannya penelitian
dimulai dengan melakukan pengelasan menggunakan las SMAW dan
FCAW pada material yang mengalami perlakuan variasi dengan
mahkota las dan tanpa mahkota las, serta perlakuan panas no heat,
preheat, dan preheat+PWHT. Langkah selanjutnya adalah dilakukan
proses machining, dimana material dibentuk sesuai dengan standart
dimensi uji tarik. Langkah terakhir adalah melakukan proses uji
tarik. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa baik dalam
pengelasan SMAW maupun FCAW, σ yield, kekuatan tarik, dan
elongation material tanpa mahkota las lebih tinggi dibanding
material dengan mahkota las. Untuk pengelasan SMAW σ yield
tertinggi adalah pada perlakuan panas preheat yaitu sebesar 440,56
MPa, kuat tarik tertinggi pada perlakuan panas preheat sebesar
479,11 MPa, sementara untuk elongation adalah pada perlakuan
panas no heat sebesar 22,82%. Untuk pengelasan FCAW σ yield
tertinggi adalah pada perlakuan panas preheat+PWHT yaitu sebesar
426,33 MPa, kuat tarik tertinggi pada perlakuan panas no heat
sebesar 540,10 MPa, sementara untuk elongation adalah pada
perlakuan panas preheat+PWHT sebesar 22,49%. Hasil perhitungan
biaya baik pada SMAW dan FCAW, biaya termahal adalah pada
perlakuan panas preheat+PWHT, dimana untuk SMAW adalah
Rp.615.489,- dan FCAW adalah Rp. 643.699,-.
===============================================================================================
In welding, height of weld reinforcement greatly affect its tensile
strength because it would potentially be a crack on the border
between the weld metal and the base metal. The process of doing
research begins with welding on the material being subjected to
variations in the weld reinforcement and without weld reinforcement,
and heat treatment no heat, preheat, and preheat + PWHT. The next
step is done the process of machining, where material is formed in
accordance with the standard dimensions of a tensile test. The final
step is to process the tensile test. The results of tensile tests showed
that both the SMAW and FCAW welding, σ yield, tensile strength
and elongation of materials without weld reinforcement is higher
than material with weld reinforcement. For SMAW welding, the
highest σ yield is in the preheat heat treatment that is equal to 440,56
MPa, the highest tensile strength is in the preheat heat treatment that
is equal to 479.11 MPa, while for the highest elongation is in the no
heat heat treatment of 22.82%. For FCAW welding, the highest σ
yield is in the preheat heat treatment that is equal to 426,33 MPa,
the highest tensile strength is in the no heat heat treatment that is
equal to 540.10 MPa, while for the elongation is in the preheat +
PWHT heat treatment of 22.49%. The results of the calculation of the
cost of both the SMAW and FCAW, the highest costs are at the
preheat + PWHT heat treatment, where for SMAW is Rp.615.489,-
and FCAW is Rp. 643 699,-.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSSP 671.52 Dju a
Uncontrolled Keywords: SMAW, FCAW, dengan mahkota las, tanpa mahkota las, perlakuan panas, uji tarik.
Subjects: V Naval Science > VK
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 23 Oct 2017 06:38
Last Modified: 21 Nov 2017 06:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/49018

Actions (login required)

View Item View Item