Darojat, Zakiyah (2017) Evaluasi Pelayanan IPLT Kota Blitar. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3315202802-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kota Blitar memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan kapasitas desain sebesar 30 m3/hari yang telah dioperasikan sejak tahun 1992. IPLT ini direncanakan untuk melayani seluruh penduduk wilayah Kota Blitar. Setelah beroperasi lebih dari dua puluh tahun, kuantitas influen yang masuk ke IPLT masih jauh di bawah kapasitas desain sehingga terdapat idle capacity. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji produksi lumpur tinja yang dihasilkan penduduk Kota Blitar, mengevaluasi sistem pengelolaan IPLT dan mengkaji aspek finansial berkenaan dengan pendapatan retribusi dan biaya operasional.
Penelitian ini memerlukan data primer dari hasil survey lapangan dengan alat pengumpul data utama berupa kuisioner kepada 200 responden dan wawancara dengan pengusaha sedot tinja. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Metode yang digunakan dalam analisis aspek teknis adalah dengan menghitung debit influen IPLT berdasarkan laju produksi lumpur tinja tangki septik responden dan membandingkan dengan kapasitas desain. Analisis aspek kelembagaan dilakukan dengan mengkaji tugas pokok dan fungsi lembaga dan ketersediaan peraturan. Sedangkan analisis aspek finansial dilakukan dengan menghitung besarnya retribusi agar dapat memenuhi biaya operasional dan pemeliharaan IPLT.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kuantitas lumpur tinja yang dihasilkan oleh penduduk Kota Blitar sebesar 3,5 m3/hari. Rendahnya produksi lumpur tinja dari tangki septik penduduk disebabkan oleh konstruksi tangki septik yang tidak kedap air sehingga dapat dicurigai sebagai cubluk. Sedangkan kuantitas lumpur tinja yang dibawa ke IPLT hanya sebesar 0,6 m3/hari. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan pengusaha sedot tinja yang membuang lumpur tinja selain ke IPLT. Alternatif pemenuhan kapasitas IPLT dapat dilakukan dengan penyehatan tangki septik dan pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) secara bersama-sama. Keberlanjutan pengelolaan IPLT harus didukung dengan payung hukum dan sinergitas institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi saling melengkapi. Sedangkan biaya operasional dan pemeliharaan IPLT dapat terpenuhi dari pendapatan retribusi jika program LLTT berjalan dengan baik.
=====================================================================================================
Blitar City had a Septage Treatment Plant (IPLT) with a design capacity of 30 m3/day which has been operated since 1992. IPLT was planned to serve all residents of Blitar City area. After operating for more than twenty years, the quantity of influents entering IPLT was still far below the design capacity so that there was idle capacity. This study aimed assess the production of septage by residents of Blitar City, to evaluate the management system of IPLT and to examine the financial aspect with regard to retribution income and operational cost.
This research needed primary data from field survey results with the main data collection tool in the form of questionnaires to 200 respondents and interviews. The secondary data was taken from related institutions. The method used in the technical aspect analysis was to calculate the influent debit of IPLT based on the rate of production of sepatage septic tank respondents and compare with the design capacity. Institutional aspect analysis done by examining the main tasks and functions of the institution and the availability of regulations.The financial aspect analysis done by calculating the amount of retribution in order to support the operational cost and maintenance of IPLT.
The result showed the quantity of septage by residents of Blitar City is 3.5 m3/day. The low production of septage from a population septic tank was caused by the construction of a non-waterproof septic tank so it can be suspected as a cubluk. The quantity of septage taken to IPLT is only 0.6 m3/day. This was caused by the habit of entrepreneur who throw septage in addition to IPLT. Alternative IPLT capacity fulfillment could be done by restructuring septic tank and implementation of scheduling of septic tank emptying (LLTT) together. The sustainability of IPLT management must be supported by the legal umbrella and synergy of institutions with their main tasks and complementary functions. While the operational and maintenance costs of IPLT fulfilled from the retribution revenue if the LLTT program was running well.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTL 628.364 Dar e-1 3100018074356 |
Uncontrolled Keywords: | idle capacity, LLTT, septic tank, tangki septik |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | zakiyah darojat |
Date Deposited: | 21 Mar 2020 23:41 |
Last Modified: | 21 Mar 2020 23:41 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/49493 |
Actions (login required)
View Item |