Kusuma, Aswinanda Candra (2018) Analisis Struktur Biaya Angkutan Semen Menuju Kebijakan Satu Harga. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4413100013_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Salah satu sumber material yang berperan strategis dalam penyelenggaraan konstruksi infrastuktur adalah material semen. Namun, masih ditemukan berbagai permasalahan pada sistem distribusinya. Di Wamena untuk memasok semen, diperlukan adanya biaya angkut pesawat. Menyebabkan harga jual satu sak semen 50 kg di Wamena menjadi 800 ribu, sedangkan di Jawa hanya sebesar 70 ribu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pemilihan moda dan pola distribusi semen yang optimal ke Wamena sebagai bentuk pengendalian harga semen agar menuju satu harga dengan harga semen pada umumnya. Penggunaan metode optimisasi dengan biaya pengiriman minimum sebagai kriteria utama serta pemenuhan permintaan akan memberikan solusi untuk tujuan yang ingin dicapai. Komponen biaya yang dihitung adalah biaya angkutan darat (Truk), laut (Kapal Bulk Carrier, Cement Carrier, Petikemas , SPB dan General Cargo) dan udara (Pesawat Boeing 737-300). Skenario 2 dapat dikatakan lebih unggul dari skenario 1. Skenario 2 menghasilkan unit cost sebesar Rp 434.743 / sak dengan menggunakan pesawat dan Rp 115.142 / sak untuk pendistribusian lewat Trans Papua. Skenario 2 berhasil menurunkan biaya angkutan semen sebesar 8,5% dari kondisi saat ini.
==============================================================================================================
One material that plays a strategic role in the implementation of infrastructure construction is cement. However, there are still various problems in the distribution system. In Wamena, to supply a cement it needs to transport it using an aircraft. This cause the selling price of one sack of 50 kg cement in Wamena costs 800 thousand rupiah, while in Java only at the price of 70 thousand rupiah. The purpose of this research is selecting the optimal mode and distribution routes to Wamena as a form of controlling the price of cement to one price policy. The budgeting method will provide a solution for the purpose to be achieved. Calculated cost components are the cost of land transportation (Truck), sea (Bulk Carrier, Cement Carrier, Container, SPB and General Cargo) and air (Boeing 737-300). Scenario 2 can be said to be superior to scenario 1. Scenario 2 produces unit cost of Rp 434.743 / sak by plane and Rp 115.142 / sak for distribution through Trans Papua. Scenario 2 succeeded in lowering the cost of cement transport by 8,5%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSTrL 387.52 Kus a-1 3100018074930 |
Uncontrolled Keywords: | Metode Optimisasi; Minimum Cost; Unit Biaya; Trans papua; Optimization Method; Minimum Cost; Unit Cost; Trans papua |
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE355 Traffic engineering |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Kusuma Aswinanda Candra |
Date Deposited: | 24 Jan 2018 04:04 |
Last Modified: | 14 Aug 2020 08:11 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/50303 |
Actions (login required)
View Item |