Salsabila, Ghifari Akmal (2018) Pengaruh Variasi Temperatur Tempering Yang Diikuti Proses Peening Terhadap Sifat Mekanik Dan Struktur Mikro Baja SM490 Yang Digunakan Pada Underframe Kereta Api. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2114030022-Non_Degree_Thesis.pdf - Accepted Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Salah satu jenis baja yang digunakan dalam pembuatan underframe kereta api yang dibuat oleh PT. INKA adalah baja SM490. Spesifikasi baja ini dipilih karena memiliki kadar karbon yang rendah, sehingga hal ini sangat medukung proses pemesinan yang akan dilakukan dalam pembuatan underframe.
Dalam pembuatan underframe kereta api baja yang digunakan disambung dengan menggunakan las. Pengelasan ini membuat baja memiliki tegangan sisa yang diakibatkan oleh adanya distorsi atau deformasi. Untuk mengembalikan deformasi tersebut dilakukan dengan cara reforming / forging. Proses reforming ini diharapkan tidak merubah sifat mekanik material secara signifikan. Selanjutnya untuk mengetahui berapa nilai temperatur yang sesuai agar proses reforming tidak merubah sifat mekanik secara signifikan maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh reforming terhadap kekuatan impak dan kekuatan tarik pada baja SM490 dengan tiga variasi suhu yaitu 400ᵒC, 600ᵒC dan 800ᵒC.
Dari data pengujian impak pada benda kerja dengan tempering 600ᵒC, merupakan temperatur yang paling tepat untuk melakukan reforming dengan kekuatan impak sebesar 2,096 J/mm2. Pada pengujian kekerasan material dengan suhu tempering 800°C adalah yang paling mendekati kekerasan material awal dengan nilai kekerasan 93,6 HRB. Dari data struktur mikro pengujian metalografi suhu tempering yang paling mendekati struktur mikro material awal adalah suhu 800ᵒC dengan presentase struktur mikro martensit 20%, pearlite 37% dan ferrite 43%.
==================================================================================================================
One type of steel that used in the manufacture of trainunderframes made by PT. INKA is steel SM490. This steel was chosen because it has low carbon content which really useful for the machining process that will be done at the underframe fabrication. Moreover, with the low content of carbon on SS400 steel, the steel will be ductile.
In the fabrication of the train underframe, deformation often occur right after the welding process is done. In order to recover the part that deformation, the deformated part should be reformed. This reforming process is expected not to change the mechanical properties of the material significantly. Furthermore, in order to know the value of needed temperature so that the reforming process will not change its micro structure significantly, a research about the effect of reforming to impact and tensile strength on SS400 steel with 3 temperature variations 400ᵒC, 600ᵒC and 800ᵒC has been done.
From the impact test data on the test piece with 600ᵒC tempering temperature, it is the most appropriate temperature to do the reforming with a impact strength of 2.096 J / mm2. On hardness testing the material with tempering temperature of 800 ° C is the closest to the hardness of the initial material with a hardness of 93.6 HRB. From microstructure data of temperature metallographic tempering temperature most closely related to micro structure of the initial material is the testpiece with tempering temperature of 800ᵒC with percentage of micro martensite structure 20%, pearlite 37% and ferrite 43%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSMI 627.36 Sal p |
Uncontrolled Keywords: | SM490, kekuatan impak, kekerasan, struktur mikro dan reforming |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Ghifari Akmal Salsabila |
Date Deposited: | 07 May 2018 04:23 |
Last Modified: | 09 Jun 2020 07:51 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/51251 |
Actions (login required)
View Item |