Salam, Restu Yanuar (2015) Studi Eksperimental Pengaruh Model Sistem Saluran Dan Variasi Temperatur Tuang Terhadap Prosentase Porositas, Kekerasan Dan Harga Impact Pada Pengecoran ADC 12 Dengan Metode Lost Foam Casting. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2112106052-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Metode pengecoran lost foam merupakan metode yang
tergolong baru dalam industri pengecoran logam. Pada saat ini
belum banyak industri pengecoran logam yang menggunakan
metode ini dalam memproduksi benda cor. Sedikitnya industri
yang menerapkan metode pengecoran ini, yang mendorong untuk
melakukan percobaan pengecoran dengan menggunakan metode
lost foam, dengan melakukan perbedaan variasi model sistem
saluran dan variasi temperatur tuang.
Proses pengecoran dengan metode lost foam ini
menggunakan styrofoam sebagai polanya, yang ditanam dalam
cetakan yang berisi pasir silika kering (tanpa pengikat) kemudian
cetakan digetarkan untuk memadatkan pasir. Ketika logam cair
dimasukkan ke dalam cetakan, maka styrofoam akan menguap
sampai cetakan tersebut terisi penuh oleh logam cair. Dalam
penelitian ini, parameter yang digunakan adalah model sistem
saluran dan variasi temperatur tuang terhadap kualitas hasil
coran, diantaranya prosentase porositas, kekerasan, dan harga
impact. Material yang digunakan dalam pengecoran ini adalah
ADC12 (Aluminium Die Casting). Parameter pertama yaitu
model sistem saluran meliputi saluran samping, saluran bawah,
saluran bawah dengan 2 gate dan saluran bawah dengan 3 gate
dengan temperatur tuang konstan 700°C. Parameter kedua yaitu
variasi perbedaan temperatur tuang antara 700°C, 750°C, 800°C
dan 850°C dengan sistem saluran samping.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa sistem
saluran samping memiliki prosentase cacat porositas paling
sedikit dibanding sistem saluran lainnya yaitu sebesar 2,7535%
dan memiliki harga impact rata-rata paling besar yaitu 0,0275
J/mm2 pada potongan 1 dan 0,0660 J/mm2 pada potongan 2.
Variasi temperatur tuang berpengaruh terhadap banyaknya cacat
porositas dan harga impact rata-rata. Temperatur tuang 700°C
dibanding temperatur tuang yang lain memiliki cacat porositas
paling sedikit dan harga impact rata-rata paling besar yaitu
0,0275 J/mm2 pada potongan 1 dan 0,0660 J/mm2 pada potongan
2. Porositas berpengaruh terhadap besarnya harga impact,
semakin banyak porositas semakin kecil harga impactnya. Namun
dari hasil pengujian kekerasan baik pada parameter model sistem
saluran dan variasi temperatur tuang tidak dapat menunjukan
perbedaan yang jelas.
========================================================================================================
Lost foam casting method is a method that is
relatively new in the metal casting industry. At the moment not
much metal casting industry that use this method in producing
the casting. At least foundry industry to apply this method,
which encourages to experiment casting using the lost foam
method, by making the difference of gatting system models and
the variations of pouring temperature.
The process of lost foam casting method using
styrofoam as a pattern, which is planted in the mold
containing dry silica sand (without binder) and then the mold
is vibrated to compact the sand. When the molten metal is
inserted into the mold, then the styrofoam will evaporate until
the mold is completely filled by the liquid metal. In this study,
the parameters used are a gatting system models and pouring
temperature variation of the quality of the castings, such as
hardness, impact, and the percentage of porosity. Materials
used in this casting is ADC12 (Aluminum Die Casting). The
first parameter is the gatting system model includes side
gatting, the bottom gatting with 1 gate, the bottom gatting with
2 gate and the botom gatting with 3 gate with a constant
pouring temperature of 700°C. The second parameter is the
variation of temperature difference between 700°C, 750°C,
800°C and 850°C with a side gatting system.
The results that can be obtained from this experiment
are side gatting system have 2,7535% porosity less than the
other and the highest average impact 0,0275 J/mm2 at first
side and 0,0660 J/mm2 at second side. The effect of pouring
temperature variation is effect to the number of porosity and
average impact. Pouring temperature at 700°C have less
number of porosity and the highest average impact 0,0275
J/mm2 at first side and 0,0660 J/mm2 at second side than the
other pouring temparature, the more the porosity of the price
impact will be smaller. But the result of hardness testing show
that both of gatting system model and pouring temperature
variation did not have a clear difference.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSM 671.25 Sal s |
Uncontrolled Keywords: | Pengecoran lost foam, model sistem saluran dan variasi temperatur tuang |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ230 Machine design |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 27 Apr 2018 03:20 |
Last Modified: | 27 Apr 2018 03:20 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/51812 |
Actions (login required)
View Item |