Aji, Rinthon Bayu (2018) Perencanaan Sistem Kelistrikan Kalimantan dengan Prinsip Regional Balance Tahun 2018-2027. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
07111645000041-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Kalimantan mengalami peningkatan yang sangat pesat pada 5 tahun terakhir, hal ini harus didukung oleh perencanaan penyediaan tenaga listrik yang andal, berkualitas dan effisien agar dapat mendorong perkembangan suatu wilayah dimasa yang akan datang.Kalimantan memiliki 5 propinsi yang memiliki 3 area sistem kelistrikan yaitu area Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Tengah, serta Kalimantan Timur dan Utara. Masing-masing area belum saling terinterkoneksi sehingga perencanaan sistem kelistrikan dengan prinsip regional balance digunakan sebagai opsi dalam menentukan parameter pembangkit-pembangkit yang direncanakan meliputi kapasitas, jenis dan waktu pembangkit masuk ke sistem. Perencanaan pembangkit Kalimantan dimodelkan dengan software WASP-IV untuk mengetahui perencanaan yang paling optimum. Hasil perencanaan paling optimum adalah skenario 2 untuk area Kalimantan Barat dengan total tambahan pembangkit sebesar 620 MW dan LOLP di akhir tahun studi adalah 0.281 hari pertahun. Skenario 3 untuk area Kalimantan Selatan dan Tengah dengan tambahan pembangkit sebesar 465 MW, LOLP di tahun akhir studi adalah 0,511 hari pertahun dan Skenario 3 untuk area Kalimantan Timur dan Utara dengan tambahan pembangkit sebesar 410 MW serta LOLP di akhir tahun studi adalah 0,514 hari pertahun ================= Economic growth in Kalimantan has increased very rapidly in the last 5 years, this condition needs to be supported by reliable supply of power system planning, with good quality and high efficiency to encourage the development of a region. Kalimantan has 5 provinces, consist of 3 area of electrical system. There are, West Kalimantan, South Kalimantan and Central Kalimantan, and East and North Kalimantan. Every area work independently, in the future interconnection system for every area will be planned by using regional balance principal to determine the parameters of the supply, including it is capacity, type and commercial operation date. WASP-IV is used to modelize Kalimantan electricity plan, to establish the most optimum scenario. By the results, the most optimum plan is on scenario 2 for West Kalimantan with total addition of 620 MW power plants, and LOLP in the end of the study year is 0.281 days per year. Scenario 3, for South and Middle Kalimantan with total addition of 465 MW power plants, and 0.511 days per year LOLP in the end of the study. Scenario 3 for East and North Kalimantan, with total addition of 410 MW power plants, and 0.514 days per years of LOLP in the end of study year.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perencanaan pembangkit, regional balance, Indeks Keandalan (LOLP), Power plant planning, regional balance, Reliability Index (LOLP) |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1001 Production of electric energy or power T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1322.6 Electric power-plants T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7868.P6 Power supply T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7870.23 Reliability. Failures |
Divisions: | Faculty of Electrical Technology > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Aji Rinthon Bayu |
Date Deposited: | 10 Oct 2018 05:14 |
Last Modified: | 12 Mar 2021 05:11 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/52605 |
Actions (login required)
View Item |