Rahminto, Dhimas Dwijo (2018) Pengembangan Model Sistem Dinamik Untuk Mendukung Program Swasembada Daging Sapi Nasional (Studi Kasus: Jawa Timur). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
05211440000056-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Jaminan stock pangan menjadi salah satu perhatian
pemerintah demi tercapainya kedaulatan pangan nasional.
Dari berbagai komoditas bahan pangan yang menjadi
perhatian, salah satunya yaitu daging sapi. Daging sapi
memiliki andil dalam pemenuhan gizi protein hewani
masyarakat. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan
kebutuhan daging sapi tersebut, pemerintah membuat program swasembada daging sapi nasional dengan tujuan untuk mencapai kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Namun, pada pelaksanaan program swasembada
daging sapi nasional masih mengalami kendala dalam tahapan
pencapaian target implementasinya. Pertumbuhan penduduk
yang terus bertambah, tingkat pendidikan, pertumbuhan
ekonomi dan daya beli masyarakat yang semakin baik membuat permintaan akan daging sapi semakin meningkat. Guna mencapai target dari program swasembada tersebut
pemerintah telah membuat program-program yang dapat
meningkatkan produktivitas sapi lokal. Dari beberapa program yang telah ada, sebuah simulasi perlu dilakukan sehingga dapat mengetahui program mana yang dapat meningkatkan produktivitas daging sapi dengan prosentase yang menunjukan ketercapaian terbesar sehingga dapat memenuhi target dari program swasembada tersebut. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk melakukan sebuah simulasi dengan merepresentasikan faktor-faktor serta variabel yang memungkinkan tercapainya swasembada daging sapi adalah dengan menggunakan model sistem dinamik. Dengan menggunakan metode model sistem dinamik ini, kita dapat membuat sebuah model nyata dari suatu kasus kemudian melakukan sebuah simulasi untuk melihat keterkaitan antara faktor-faktor dan variabel yang ada didalam sistem tersebut. Dalam penggunaannya, sistem dinamik menggunakan berbagai macam skenario yang dapat memengaruhi jalannya program untuk tahun-tahun berikutnya. Dimana hasil dari pengoperasian skenario tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijakan yang tepat yang bisa diambil. Skenario terbaik dapat meningkatkan jumlah produksi daging sapi adalah skenario 1 pelarangan pemotongan indukan produktif dengan nilai rata-rata 314,028,284 kg/tahun. Kemudian skenario terbaik yang dapat membantu permintaan dari luar Jawa Timur adalah skenario 2
dengan melakukan transfer sapi dengan nilai rata-rata 10% per tahun dengan tetap menjaga stock Jawa Timur.
==================== Food security assurance is one of the government's concerns for achieving national food sovereignty. Of the various food commodities of concern, one of them is beef. Beef has a share in the fulfillment of the animal protein of the community. In order to meet the community's need for beef needs, the government created a national beef self-sufficiency program in order to achieve independence in meeting the needs of the community. However, the implementation of the national beef self-sufficiency program is still experiencing constraints in the
stages of achieving its implementation targets. The everincreasing population growth, educational level, economic growth and increased purchasing power make the demand for beef increasing. In order to achieve the target of the program self-sufficiency, the government has made programs that can increase the productivity of local cattle. From several existing programs, a simulation needs to be done so that it can know
which programs can increase beef productivity by the
percentage that shows the greatest achievement so as to meet the target of the self-sufficiency program. One method that can be used to perform a simulation by representing the factors and variables that enable the achievement of beef self-sufficiency is by using dynamic system model. Using this dynamic system model method, we can create a real model of a case and then perform a simulation to see the interrelationship between the
ix factors and variables that exist within the system. In its use, the dynamic system uses a variety of scenarios that may affect the course of the program for subsequent years. Where results from operating these scenarios can be a consideration for determining the right decisions and policies that can be taken. The best scenario to increase the amount of beef production is the scenario 1 prohibition of productive breeding with an average value of 314,028,284 kg/year. Then the best scenario that can help demand from outside East Java is the scenario 2
by transferring the cow with an average value of 10% per year while maintaining the availability of East Java.
Keyword: Model of dynamic system, beef selfsufficiency,
Availability, East Java.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model sistem dinamik, Swasembada daging sapi, Stock, Jawa Timur, Model of dynamic system, beef self -sufficiency, Availability, East Java. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T57.83 Dynamic programming T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems |
Divisions: | Faculty of Information and Communication Technology > Information Systems > 57201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Dwijo Rahminto Dhimas |
Date Deposited: | 24 Oct 2018 03:45 |
Last Modified: | 15 Apr 2021 04:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/52853 |
Actions (login required)
View Item |