Firdaus, Zahratu (2018) Analisis Tapal Batas antara Kabupaten Donggala-Sulawesi Tengah dan Kabupaten Mamuju Utara-Sulawesi Barat secara Kartometrik. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03311440000047_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Sejak implementasi otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti UU No. 32 Tahun 2004 dan yang paling terbaru UU No. 23 Tahun 2014, batas antar daerah menjadi perhatian yang sangat penting. Pada era otonomi daerah, banyak sekali perkembangan daerah baik desa, kabupaten/kota maupun provinsi yang mengadakan pemekaran. Dalam pelaksanaannya, banyak pemerintah daerah mengalami kesulitan menata batas wilayah. Satu diantaranya yaitu batas wilayah antara Kabupaten Donggala dan Kabupaten Mamuju Utara. Konflik batas daerah Kabupaten Donggala dan Kabupaten Mamuju Utara ini muncul sebagai akibat dari adanya kebijakan penataan batas daerah berdasarkan Kepmendagri No. 52 Tahun 1991 terutama setelah pemasangan Tugu / Patok Batas pada kawasan perbatasan antara Kabupaten Donggala dengan Kabupaten Mamuju Utara yang kurang melibatkan masyarakat setempat.
Penelitian ini akan membuat dan menganalisa peta alternatif batas wilayah yang dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam menyelesaikan permasalahan sengketa batas wilayah. Penentuan batas wilayah ini menggunakan metode kartometrik sesuai Permendagri No. 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah serta data historis. Dari penelitian ini dihasilkan 2 peta alternatif batas wilayah dengan masing-masing panjang batas wilayah sebesar 173621.490 m (Permendagri 76/2012) dan 169751.272 m (Historis). Luas wilayah yang diklaim diperkirakan sekitar 4969.469 ha. =============== Since the wide, authentic, and responsible implementation
of regional autonomy based on the constitution Act No. 22 o
f 1999
concerning Local Government which conversed to the Act No. 32
year 2004 and the new one Act No. 23 year 2014, regional borders
have become an important concern. In regional autonomy era, there
are lots of developments in the villages, regencies, ev
en provinces
that being augmented. One of them was the regional border of
Donggala Regency and North Mamuju Regency. Regional borders
dispute between Donggala and North Mamuju Regency occurred as
the result of the setup policy according to the Ministerial
Decree of
Home Affairs (Kepmendagri) No. 52 of 1991 after the installation of
local border’s stake between Donggala and North Mamuju regency
that doesn’t involved the participation of local people.
This research will make and analyze the alternative maps
of regional borders to help us solve the problem of borders dispute.
The resolution of regional borders used the Kartometrik method
according to the law of the Ministry of Home Affairs (Permendagri)
No. 76 of 2012 concerning about the guidelines for the af
firmation
of regional borders
and the data historically
. In this research, 2
alternatives maps of regional borders with each border length
around 173621.490 m (Permendagri76/2012) and 169751.272 m (Historic) were made. The approximate size of the region
that was
being claimed was around 4969.469 ha.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSG 526 Fir a |
Uncontrolled Keywords: | Batas Wilayah, Metode Kartometrik, Sengketa Batas, Regional Borders, Kartometrik Method, Borders Dispute |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | firdaus zahratu |
Date Deposited: | 26 Nov 2018 03:50 |
Last Modified: | 22 Apr 2021 04:18 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/53036 |
Actions (login required)
View Item |