Adiguna, Novario Pratama (2018) Analisis Pengaruh Variasi Jumlah Pembagian Tutup Palkah terhadap Lenturan dan Tegangan pada Lift-Away Hatch Cover Panel dengan Metode Elemen Hingga. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04111440000037-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kapal kontainer mengangkut muatan yang sebagian besar berisi peti, sehingga dalam ruang
muatnya harus memiliki lubang palkah yang cukup besar agar dalam proses bongkar muatnya
kapal–kapal kontainer mampu melakukannya dengan mudah. Sehingga cenderung pada
kapal–kapal kontainer memiliki lubang palakah yang cukup besar jika dibandingkan dengan
kapal kargo biasa. Owner biasanya menginginkan untuk memaksimalkan ruang muat pada
kapal kontainer. Memaksimalkan ruang muat berarti apabila pada ruang muat sudah terisi
penuh oleh peti kemas, owner masih bisa meletakkan kontainer tersebut diatas penutup lubang
palkah. Untuk mengecek kekuatan penutup palkah dilakukan dengan finite elemen method.
Ada 2 analisis dalam penelitian ini. Analisis pertama adalah mencari pembagian hatch cover
yang paling optimal dilihat dari segi tegangan, deformasi, dan berat konstruksi. Ada 3 model
pembagian hatch cover; hatch cover 3 pembagian melintang, hatch cover tanpa pembagian,
hatch cover 5 pembagian memanjang. Hasilnya semua model telah memenuhi aturan
minimum tegangan dan deformasi. Namun apabila dikaitkan dengan faktor berat konstruksi
yang nantinya akan berpengaruh pada pengurangan payload, maka model yang optimal
adalah hatch cover 3 dengan tegangan 63,838 MPa , deformasi 2,047 mm, dan berat 94,3 ton.
Model 1 juga merupakan model pembagian sehingga dalam bongkar muat penutup palkah
dapat ditumpuk agar tidak memakan ruang dan tidak membutuhkan crane kapasitas besar
untuk bongkar muat. Analisis kedua adalah mencari konstruksi yang berpengaruh terhadap
tegangan equivalent hatch cover. Analisis dilakukan dengan merubah modulus pembujur &
pelintang sebesar ±10% & ±20%. Hasilnya akibat merubah modulus konstruksi pembujur
lebih efektif daripada merubah modulus pelintang. Penambahan modulus pembujur 20%
berpengaruh -9,903%, sedangkan penambahan modulus pelintang 20% hanya berpengaruh -5,31% terhadap pengurangan tegangan maksimum. Pengurangan modulus pembujur 20%
berpengaruh 5,47%, sedangkan pengurangan modulus pelintang 20% hanya berpengaruh
4,94% dari tegangan maksimum.
===========================================================================================================
Container ship carry cargo that mostly container, so cargo hold must have large enough
hatchway to making easy loading and unloading container. So it tend to container ship to have
wide hatchway compared to cargo ships in ordinary. Owners usually want to optimize space
on cargo hold. Optimizing space on cargo hold means that if cargo hold is fully loaded by
container, owner can still put the container above cover of hatch. Finite element method is
used to check strength of hatch cover. There are 2 analyzes in this research. First analysis is to
find optimal hatch cover partition in terms of stress, deformation, and construction weight.
There are 3 models of partition hatch cover; hatch cover 3 transverse partition, hatch cover
without partition, hatch cover 5 longitudinal partition. As aresult all model havemet minimum
rules off stress and deformation. However, if it related to weight factor of constructionwhich
will affect reduction paylod, the optimal model is hatch cover 3 tranverse partition with stress
63.828 MPa, deformation 2.047 mm, and weight 94.3 ton. Model 1 is also a partition model
so that in loading and unloading hatch cover can be stacked so as not to consume space and
does not require large capacity cranes for loading and unloading. Second analysis is to find
construction that affect equivalent stress of hatch cover. The analysis was performed by
changing ± 10% & ± 20% longitudinal modulus and tranversal modulus of model hatch cover.
As a result due to increase 20% longitudinal modulus, stress is reduced -9.903%, while adding
20% transversal modulus only reduces -5.31% stress. Reducing 20% longitudinal modulus
increase 5.47% stress, while reducing 20% transversal modulus only increases 4.94% stress.
So, second analysis can be inferred that canging the longitudinal modulus is more influential
than changing transversal modulus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSPe 623.824 5 Adi a-1 3100018078727 |
Uncontrolled Keywords: | Penutup Palkah, Modulus, Tegangan, Deformasi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA347 Finite Element Method V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Novario Pratama Adiguna |
Date Deposited: | 05 Dec 2018 16:15 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 06:37 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/53158 |
Actions (login required)
View Item |