Aisy, Jauza Rihadatul (2018) Kajian Penerapan Program Ganjil-Genap untuk Mengurangi Beban Emisi Gas CO2, SO2, dan NO2 dari Sektor Transportasi di Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211440000096-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (7MB) | Preview |
Abstract
Salah satu permasalahan pencemaran udara di Kota Surabaya berasal dari emisi yang dihasilkan oleh sektor transportasi. Emisi yang berasal dari sektor transportasi antara lain gas CO, CO2, SO2, dan NO2. Pemerintah Kota Surabaya perlu melakukan suatu tindakan untuk mengurangi pencemaran udara dari sektor transportasi ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui program ganjil-genap. Namun, program ini belum dilaksanakan di Kota Surabaya sehingga efektivitas penerapan program ini perlu dikaji lebih lanjut.
Penelitian ini berlokasi di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Soerjo, dan Jalan Panglima Sudirman. Penelitian ini melakukan perhitungan langsung jumlah kendaraan menggunakan metode traffic counting serta sampel responden menggunakan metode kuesioner secara random sampling. Kendaraan yang dihitung adalah jenis kendaraan sepeda motor, mobil penumpang, bus, dan truk.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah beban emisi CO2, SO2, NO2, dan CO serta efisiensi penurunannya pada masing-masing jalan. Beban emisi CO2, SO2, NO2, dan CO di Jalan Urip Sumoharjo secara berturut-turut adalah 17349,489 kg/hari, 4,055 kg/hari, 110,269 kg/hari, dan 2624,294 kg/hari. Di Jalan Basuki Rahmat secara berturut-turut adalah 14021,265 kg/hari, 3,425 kg/hari, 91,425 kg/hari, dan 2106,566 kg/hari. Di Jalan Embong Malang secara berturut-turut adalah 6087,89 kg/hari, 1,442 kg/hari, 40,779 kg/hari, dan 938,682 kg/hari. Sedangkan di Jalan Panglima Sudirman secara berturut-turut adalah 26096,924 kg/hari, 6,317 kg/hari, 169,307 kg/hari, dan 3925,493 kg/hari. Sementara itu, pada tanggal genap rata-rata penurunan beban emisi gas CO2 sebesar 14,214% sedangkan pada tanggal ganjil sebesar 16,451%. Penurunan beban emisi gas SO2 pada tanggal genap sebesar 25,855% sedangkan pada tanggal ganjil sebesar 28,084%. Penurunan beban emisi gas NOx pada tanggal genap sebesar 23,319% sedangkan pada tanggal ganjil sebesar 25,191%. Dan penurunan beban emisi gas CO pada tanggal genap sebesar 12,404% sedangkan pada tanggal ganjil sebesar 14,726%. Moda transportasi umum yang ada sudah cukup untuk menampung pengguna mobil pribadi yang berpindah. Jika melihat dari hasil perhitungan tersebut maka program ganjil-genap memberikan pengaruh yang cukup besar apabila diterapkan di Kota Surabaya.
==========================================================================================================
One of the air pollution issues in Surabaya city comes from the emission generated by the transportation sector. Emissions derived from the transport sector include CO, CO2, SO2, NO2, HC, Pb, dan PM10 gasses. Surabaya City Government needs to do something to reduce air pollution from this transportation sector. One effort that can be done is through the odd-even vehicle license plate program. However, this program has not been implemented in the Surabaya city so the effectiveness of the implementation of this program needs to be studied further.
This research is located along Urip Sumoharjo street, Basuki Rahmat street, Embong Malang street, Tunjungan street, Gubernur Soerjo street, and Panglima Sudirman street. This research takes on direct calculation of the number of vehicles using traffic counting methods and also respondents using a random sampling questionnaire methods. Vehicles that are calculated are the type of motorcycle, passenger cars, buses, dan trucks.
The results obtained from this research are emission loads and efficiency of emission loads reduction on each road. CO2, SO2, NO2, and CO gas emissions loads on Urip Sumoharjo street sequentially are 17349,489 kg/day, 4,055 kg/day, 110,269 kg/day, and 2624,294 kg/day. Sequentially on Jalan Basuki Rahmat street are 14021,265 kg/day, 3,425 kg/day, 91,425 kg/day, and 2106,566 kg/day. Sequentially on Embong Malang street are 6087,89 kg/day, 1,442 kg/day, 40,779 kg/day, and 938,682 kg/day. While on Panglima Sudirman street sequentially are 26096,924 kg/day, 6,317 kg/day, 169,307 kg/day, and 3925,493 kg/day. Meanwhile, the average emission load reduction of CO2 on even date is 14,214%, while on the odd date is 16,451%. The decrease of SO2 emission load on even date is 25,855% while on the odd date is 28,084%. The decrease of NOx emission load on even date is 23,319% while on the odd date is 25,191%. And decreased CO emission load on even date of 12.404% while on the odd date of 14.726%. Existing public transport is sufficient to accommodate private car users who move to public transport. Looking at the results of these calculations, the odd-even program gives a considerable influence when applied in Surabaya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.445 Ais k 3100018075969 |
Uncontrolled Keywords: | ganjil-genap, pencemaran udara, program, Surabaya, transportasi, air pollution, ganjil-genap, program, Surabaya, transportation |
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | Aisy Jauza Rihadatul |
Date Deposited: | 03 Jan 2019 07:25 |
Last Modified: | 14 Oct 2020 04:16 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/53185 |
Actions (login required)
View Item |