Rofifah, Khonsa (2018) Pengolahan Air Limbah Tekstil Menggunakan Tanaman Air dan Bioaugmentasi Bakteri. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211440000090-Undergraduate Thesis.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, limbah industri tekstil dapat menjadi suatu permasalahan, khususnya air limbah yang mengandung zat warna. Dalam lingkungan sehari-hari, zat warna ini dapat menghambat proses fotosintesis alami. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan kondisi anaerobik, dan peningkatan BOD. Beberapa pewarna yang umum digunakan adalah rhodamin B, metilen biru, dan metil violet. Zat pewarna ini dapat menyebabkan iritasi saluran cerna jika tertelan, menyebabkan sianosis jika terhirup, dan iritasi pada kulit jika tersentuh oleh kulit. Oleh karena itu, pengolahan limbah tekstil diperlukan untuk menghilangkan kontaminan organik, yaitu penyisihan warna (dekolorisasi). Penelitian ini menggunakan metode biologi yang dianggap lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan tidak menghasilkan residu setelah diproses. Metode biologis dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman air serta bioaugmentasi bakteri unruk meningkatkan efisiensi penyisihan warna. Dalam studi ini, Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa ditambah dengan Eichornia crassipes (enceng gondok) subtilis untuk menghilangkan rhodamin b, metilen biru, dan metil violet. Konsentrasi zat warna yang digunakan adalah 23 mg / L. Penelitian dilakukan dengan menguji potensi bakteri, 30-hari tahap propagasi, termasuk tahap aklimatisasi selama 7 hari. Percobaan selanjutnya merupakan tahap pengolahan oleh tumbuhan selama 28 hari dengan menganalisis konsentrasi warna serta parameter pendukung. yaitu, suhu, pH, morfologi tanaman, koloni bakteri, dan analisis sel tumbuhan. Ada tiga reaktor yang digunakan untuk dekolorisasi, yaitu reaktor konsorsium (RA), reaktor kontrol bakteri (RB), dan reaktor kontrol warna (RC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghilangan warna rhodamin B oleh konsorsium E. crassipes dengan B. subtilis mencapai 4,7% dalam 3 hari, sedangkan penghilangan warna metilen biru mencapai 64% dalam 7 hari, dan penghilangan warna metil violet mencapai 84% dalam 5 hari. Sedangkan penghilangan warna rhodamin B oleh konsorsium E. crassipes dengan P. aeruginosa mencapai 16% dalam 2 hari, sedangkan warna warna biru metilen mencapai 74% dalam 2 hari, dan penghilangan warna metil violet mencapai 71% dalam 2 hari. Berdasarkan hasil ini, bioaugmentasi bakteri memiliki dampak yang besar dan lebih efektif daripada menggunakan bakteri tunggal atau tanpa perlakuan apa pun.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bacillus subtilis, Dekolorisasi, Eichornia crassipes, Limbah Tekstil, Pseudomonas aeruginosa |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD192.5 Bioremediation T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD420 Water pollution |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Khonsa Rofifah |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 01:13 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 01:13 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/53462 |
Actions (login required)
View Item |