Praja, Janitra Primano (2018) Pengaruh Arah Angin Dan Jarak Dari Sumber Karbon Dioksida (CO2) Terhadap Serapan CO2 Oleh Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Pamurbaya. UNSPECIFIED thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211440000092-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Satu dari beberapa jasa lingkungan dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah penyerap karbon dioksida. Kawasan perkotaan adalah sumber karbon dioksida. Surabaya adalah kota terbesar di Indosesia setelah Jakarta. Rencana Tata Ruang Kota Surabaya menjadikan Kawasan Pantai Timur Kota Surabaya (Pamurbaya) sebagai Kawasan Lindung yang berfungsi sebagai RTH. Saat ini berkembang pesat kawasan permukiman dan komersial di perbatasan Pamurbaya, hal tersebut mengakibatkan berkurangnya kemampuan serapan karbon dioksida di Pamurbaya terutama di area yang berdekatan dengan kawasan permukiman dan komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arah angin dan jarak terhadap nilai serapan karbon dioksida di Pamurbaya khususnya area yang berdekatan dengan kawasan permukiman dan komersial .
Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran konsentrasi karbon dioksida udara ambien, arah angin dan kecepatan angin selama 12 jam di 4 lokasi dengan jarak yang berbeda. Pengukuran dilakukan untuk hari kerja (senin-Jumat) dan hari libur (Sabtu & Minggu). Data konsentrasi dibagi tiga arah angin, yaitu dengan arah dominan dan tidak dominan. Dilakukan pola konsentrasi pada hari kerja dan hari libur,C(t) . Dilakukan deferensi persamaan konsentrasi untuk mendapatkan persamaan laju konsentrasi dC/dt. Dilakukan integrasi untuk mendapatkan nilai kumulatif konsentrasi karbon dioksida selama 12 jam , atau nilai kumulatif konsentrasi karbon dioksida (Net-CO2-Con). Nilai Net-CO2-Con bertanda negatif bila terjadi serapan, sebaliknya bertanda positif bila terjadai emisi. Dilakukan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap nilai serapan karbon dioksida untuk yang searah dan tidak searah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini tersebut memiliki konsentrasi yang relative turun dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 09.00 dengan jarak yang berbeda-beda. Pola yang relative turun berlaku pada hari kerja dan hari libur dikarenakan terjadinya fotosintesis pada tumbuhan pada siang hari. Jarak tidak signifikan terhadap konsentrasi CO2. Peningkatan emisi CO2 dipengaruhi oleh ulah manusia, dan faktor meteorologis. Jarak tidak pengaruh secara signifikan terhadap nilai serapan CO2. Arah angin berpengaruh signifikan atas nilai serapan CO2. Ketersediaan lahan RTH yang mempengaruhi nilai serapan CO2. Kawasan Pamurbaya masih berfungsi sebagai penyuplai O2 dan sebagai penyerap CO2.
============================================================================================================
One of the few environmental functions of green open space is as absorber of carbon dioxide. Urban areas are a source of carbon dioxide. Surabaya is the largest city in Indonesia after Jakarta. Surabaya adalah kota terbesar di Indosesia setelah Jakarta. The spatial plan of Surabaya City states that the east coastal area of Surabaya City (Pamurbaya) is a protected area functioning as green open space. Residential and commercial areas in Pamurbaya are currently developing rapidly, especially in areas adjacent to residential and commercial areas. This study aims to determine ambient air CO2 concentration pattern changes for 12 hours on working days and holidays, to determine the effect of distance to CO2 concentration, to determine the effect of distance to CO2 uptake value, and to determine the isopleth mapping from resulting CO2 uptake.
This study is conducted by measuring ambient air carbon dioxide concentration, wind direction and wind velocity for 12 hours in 4 different locations with varying distances. Measurement are done for 5 weekdays (Monday-Friday) and 2 days of weekend (Saturday & Sunday). Concentration data is divided into three directions of wind, viz. dominant wind directions and non-dominant wind directions. Concentration patterning is done on working days and holidays, C(t). Concentration equation differentiation is done to obtain concentration rate equation of dC/dt. Integration is done to obtain carbon dioxide concentration cumulative value for 12 hours, or carbon dioxide concentration cumulative value (Net-CO2-Con). If absorption occurs, the value of Net-CO2-Con is negative whereas the value is positive if emission occurs. Regression analysis is done to determine the effects of distance to the linear and non-linear uptake value of carbon dioxide.
The results obtained from this study has a concentration that is relatively decreased within the time span of 6:00 to 09:00 with different distances. The relative falling pattern is applicable on weekdays and public holidays due to the occurrence of photosynthesis in plants during the day. Distance not significant to CO2 concentration. Increased CO2 emissions are affected by human activities, and meteorological factors. Distance did not significantly influence CO2 uptake value. Wind direction did significantly influce CO2 uprake value. Availability of green space that affects CO2 uptake value. Pamurbaya region still serves as an O2 supplier and as an absorber of CO2.
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Additional Information: | RSL 629.252 8 Pra p-1 3100018075852 |
Uncontrolled Keywords: | Emisi CO2, Net_CO2-Con, Pamurbaya, Ruang terbuka hijau, CO2 Emissions, Green Space Area |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD618 Open spaces T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD192.5 Bioremediation |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Janitra Primano Praja |
Date Deposited: | 02 Jan 2019 03:11 |
Last Modified: | 31 Mar 2024 01:44 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/53496 |
Actions (login required)
View Item |