Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu (Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave Hydrodistillation dan Solvent-Free Microwave Extraction

Leksono, Linda Putri (2018) Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu (Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave Hydrodistillation dan Solvent-Free Microwave Extraction. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211545000008-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
02211545000008-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (12MB) | Preview

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor agro industri potensial yang dapat menjadi andalan bagi Indonesia untuk mendapatkan devisa. Dari komoditas minyak atsiri yang saat ini masih potensial, minyak gaharu merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang masih dapat dikembangkan. Akan tetapi pada umumnya, pengambilan minyak atsiri dari gaharu masih menggunakan metode konvensional seperti hydrodistillation, soxhlet extraction, dan accelerated solvent extraction (ASE) yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menghasilkan minyak dengan mutu yang bagus.
Oleh karena itu perlu dikembangkan green technique yang lebih efektif dan efisien untuk mengekstraksi minyak gaharu. Salah satu metode yang potensial yang dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak gaharu adalah metode Microwave-Assisted Extraction. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari ekstraksi minyak gaharu dengan metode Microwave Hydrodistillation (MHD) dan Solvent-Free Microwave Extraction (SFME). Selain itu dari kedua metode tersebut akan dibandingkan yield dan mutu minyak gaharu dengan SNI, serta mempelajari kondisi operasi optimal untuk ekstraksi minyak gaharu dengan metode MHD dan SFME yang meliputi daya microwave, rasio feed to solvent, rasio feed to distiller, dan waktu ekstraksi yang dibutuhkan. Variabel yang digunakan yaitu: metode ekstraksi (MHD dan SFME), daya microwave (300, 450, dahn 600 W), rasio feed to solvent untuk bahan serbuk (0,2; 0,3; 0,4; dan 0,5 g mL-1), cacah (0,3; 0,4; 0,5; 0,6 g mL-1), rasio feed to distiller untuk bahan serbuk (0,01; 0,015; 0,02; 0,025 dan 0,03 g mL-1), cacah (0,015; 0,02; 0,025; 0,03 g mL-1), waktu ekstraksi untuk MAHD (12 jam), waktu ekstraksi untuk SFME (6 jam).
Dari hasil penilitian dapat diketahui bahwa Yield minyak gaharu untuk bahan serbuk lebih besar menggunakan metode SFME dibandingkan dengan metode MHD. Metode MHD dan SFME dengan massa dan daya yang sama yaitu 10 g dan 300 W menghasilkan yield sebesar 0,2847 % untuk metode MHD dan 1.9030 % untuk metode SFME. Sedangkan Yield minyak gaharu untuk bahan cacah lebih besar menggunakan metode MHD dibandingkan dengan metode SFME. Metode MHD dan SFME dengan massa daya yang sama yaitu 20 g dan 300 W menghasilkan yield sebesar 1.1341 % untuk metode MHD dan 0.5370 % untuk metode SFME.
======================================================================================================
Essential oil is one of export commodities agroindustry that has potential to be a mainstay for Indonesia to get foreign exchange. From the commodities of some essential oils, which is still potential is agarwood oil. Generally, the extraction of essential oil from Aquilaria malaccensis still use conventional methods such as hydrodistillation, Soxhlet extraction, and accelerated solvent extraction (ASE) which takes a long time to produce essential oil with good quality.
Therefore, it is necessary to develop green technique more effective and efficient for extraction for agarwood oil. One method that potentially can be used to extract the agarwood oil are Microwave-Assisted Extraction methods. Therefore, the purpose of this research is to study the extraction of agarwood oil with Microwave Hydrodistillation (MHD) and Solvent-Free Microwave Extraction (SFME) methods. Additionally from two methods will be compare the yield and quality of essential oil agains the previous researches or other standard and to determind the optimal operating conditions for extraction of essential oil from Aquilaria malaccensis by of MAHD and SFME methods which includes the microwave power, feed to solvent ratio, feed to distiller ratio, condition of the material, and extraction time. The variables used such as: extraction method (MAHD and SFME), microwave power (300, 450, and 600 W), feed to solvent ratio salwdust (0,30; 0,40; 0,50; and 0,60 g mL-1) then count (0,3; 0,4; 0,5; 0,6 g mL-1), feed to distiller ratio salwdust (0,01; 0,015; 0,02; 0,025 dan 0,03 g mL-1) then count (0,015; 0,02; 0,025; 0,03 g mL-1), condition of the material (wet and dry), extraction time for MAHD (12 hour), extraction time for SFME (6 hour).
From the results of the study it can be seen that the gaharu oil yield for the powder material is greater using the SFME method compared with the MHD method. The MHD and SFME methods with the same mass and power of 10 g and 300 W yielded a yield of 0.2847% for the MHD method and 1.9030% for the SFME method. While the gaharu oil yields for cuttings are larger using the MHD method than the SFME method. The MHD and SFME methods with the same power masses of 20 g and 300 W yielded yields of 1.1341% for the MHD method and 0.5370% for the SFME method.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Aquilaria Malaccensis, Microwave Hydrodistillation, Solvent-Free Microwave Extraction, minyak gaharu
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions.
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Linda Putri Leksono
Date Deposited: 16 Jun 2021 06:50
Last Modified: 16 Jun 2021 06:50
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/53980

Actions (login required)

View Item View Item