Penentuan Tipologi Desa Wisata berdasarkan Kesamaan Karakteristik Komponen Pembentuk Desa Wisata di Kabupaten Ponorogo

Parasari, Mada Kharisma (2018) Penentuan Tipologi Desa Wisata berdasarkan Kesamaan Karakteristik Komponen Pembentuk Desa Wisata di Kabupaten Ponorogo. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211440000004-Undergraduate_Theses.PDF]
Preview
Text
08211440000004-Undergraduate_Theses.PDF - Accepted Version

Download (19MB) | Preview

Abstract

Mengembangkan pariwisata di daerah perdesaan bukanlah hal yang mudah, terlebih jika langsung dalam jumlah yang besar. 70 desa telah ditetapkan sebagai lokasi pengembangan desa wisata di Kabupaten Ponorogo. Dengan kondisi Kabupaten Ponorogo yang memiliki potensi daya tarik wisata cukup beragam; mulai dari wisata seni dan budaya, wisata alam, wisata religi dan situs sejarah dan lain sebagainya; dengan segala keterbatasan pemerintah dalam pengembangan desa wisatanya, menjadikannya penting untuk dilakukan suatu kajian tentang tipologi desa wisata Kabupaten Ponorogo berdasarkan kesamaan karakteristik komponen pembentuk desa wisata.
Penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap : (1) Identifikasi karakteristik komponen pembentuk desa wisata Kabupaten Ponorogo menggunakan metode analisis diskriptif dengan menjelaskan data-data informasi eksisting secara rinci dan mendalam. (2) Analisis variabel dalam penentuan tipologi desa wisata dengan menggunakan metode analisis Delphi untuk menguji variabel yang didapatkan dari kajian pustaka kepada para ahli untuk diketahui pendapatnya. (3) Penentuan tipologi desa wisata Kabupaten Ponorogo berdasarkan kesamaan karakteristik komponen pembentuk desa wisata dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Skoring. (4) Perumusan rekomendasi pengembangan desa wisata pada setiap tipologi dengan memperhatikan hasil dari matriks SWOT.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ada 84 desa di Kabupaten Ponorogo telah teridentifikasi mulai mengembangkan konsep desa wisata. Jika dilihat lebih dalam, dari karakteristik komponen pembentuk desa wisatanya, masing-masing desa wisata Kabupaten Ponorogo dapat dikelompokkan dalam 3 tipologi desa wisata. Tipologi I yaitu kelompok desa yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai desa wisata, berjumlah 24 desa. Tipologi II adalah kelompok desa dengan potensi sedang atau cukup, berjumlah 33 desa. Dan terakhir, tipologi III adalah kelompok desa dengan potensi rendah untuk dikembangkan menjadi desa wisata, berjumlah 27 desa. Adapun rekomendasi pengembangan desa wisata yang dihasilkan akan difokuskan pada: (1) Peningkatan peran dan kapasitas SDM sebagai pelaku pariwisata; (2) Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan lingkungan serta (3) Pemberian bantuan pembiayaan kepada desa oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo.
====================================================
Developing tourism in village areas is not easy, especially if directly in large quantities. 70 villages in Ponorogo Regency have been designated as locations for tourism village development. Based on the condition of Ponorogo Regency which has a variety of tourism potential attraction; among others, art and cultural tourism, nature tourism, religious tourism, historical sites and so on; with all the limitations of the goverment on tourism villages development process, make its important to do a study that discusses about tourism village typology mapping in Ponorogo Regency based on the similar characteristics of tourism village forming components.
This study is divided into 4 stages: (1) Characteristics identification of tourism village forming components in tourism villages of Ponorogo Regency in detail and depth explaination the existing information data by using descriptive analysis method. (2) Analysis of variables in the determination of typology in tourism village by using Delphi analysis method to test the obtained variables from literature review to know the expert’s opinions. (3) Determination of tourism village typology in Ponorogo Regency based on similarity characteristics of the tourism village forming components by using Analitycal Hierarchy Process (AHP) and Scoring method. (4) Formulate the recommendations of tourism village development on each typology that formed by notice the result of SWOT matrix.
Based on the analysis study results, 84 villages in Ponorogo Regency identified starting develop tourism village concept. In depth analysis of the tourist villages forming components, each tourist villages in Ponorogo Regency grouped into 3 typologies. First, Typology I is group of villages with high potential to be developed as a tourist village, there are 24 villages identified in Typology I. Next, Typology II is group villages with medium or moderate potential, there are 33 villages identified in Typology II. And last, Typology III is group villages with low potential to be developed as a tourist village, there are 27 villages were identified in Typology III. The recommendation for tourist village developing in Ponorogo Regency are focussed on: (1) Increasing the role and capacity of human resources as tourism actors, (2) Improving development and maintenance of the environment and also (3) Providing financial to support villages by the Government of Ponorogo Regency..

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Desa Wisata, Tipologi, Kabupaten Ponorogo.
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mada Kharisma Parasari
Date Deposited: 24 Jun 2021 04:06
Last Modified: 06 Mar 2024 01:29
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/54753

Actions (login required)

View Item View Item