Wijaya, Bayu (2018) Penentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan Berdasarkan Metode Alokasi dan Optimasi Keandalan pada Peralatan Sub Unit Sistem Sirkulasi Air dan Uap di Blok 1 (Studi Kasus di PT. XYZ). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
09211650013033-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Download (6MB) | Preview |
Abstract
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik. Perusahaan ini memiliki 3 Blok PLTGU, yaitu Blok 1, Blok 2 dan Blok 3. Masing-masing blok memiliki sub unit sistem sirkulasi air dan uap. Sub unit ini merupakan sub unit yang kritis, selain dikarenakan umur peralatan yang sudah tua, apabila terdapat kegagalan pada peralatan ini, maka akan menggangu proses pembangkitan, baik itu dapat menyebabkan berkurangnya pasokan listrik untuk konsumen atau bahkan menyebabkan kegagalan terhadap sistem pembangkit secara keseluruhan (trip). Peralatan-peralatan pada sub unit ini harus dijaga keandalannya supaya tetap tinggi. Perusahaan ini telah memiliki jadwal pemeliharaan pencegahan pada peralatan-peralatan sub unit sistem sirkulasi air dan uap, tetapi seringkali terjadi kegagalan sebelum dilakukannya aktivitas pemeliharaan pencegahan, sehingga peralatan tidak beroperasi secara optimal. Agar peralatan dapat beroperasi secara optimal, maka perlu ditentukan interval waktu pemeliharaan pencegahan yang tepat. Blok 1 memiliki jumlah frekuensi kegagalan dan downtime paling banyak. Dengan demikian, perlu ditetapkan interval waktu pemeliharaan pencegahan yang dapat menjaga keandalan peralatan tetap tinggi dan meminimalkan laju biaya total pemeliharaan pencegahan.
Terdapat empat langkah yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini berdasarkan metode alokasi dan optimasi keandalan. Langkah yang pertama adalah pengolahan data yang meliputi penentuan sub unit yang kritis, pembuatan diagram Pareto dan penggabungan data waktu antar kegagalan dengan melakukan ANAVA. Langkah kedua adalah penentuan nilai keandalan yang meliputi penentuan distribusi data waktu antar kegagalan, penentuan fungsi keandalan dan penentuan mean time between failure (MTBF). Langkah ketiga adalah penentuan interval waktu pemeliharaan pencegahan yang meliputi penentuan indeks kelayakan dengan metode AHP dan penentuan keandalan optimal. Langkah keempat adalah penentuan laju biaya total pemeliharaan pencegahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju biaya total pemeliharaan pencegahan per siklus terendah didapatkan pada saat target keandalan sub unit sistem sirkulasi air dan uap sebesar 0,9, yaitu sebesar Rp. 47.489.673 per siklus. Dengan target keandalan sistem yang sama, interval waktu pemeliharaan pencegahan peralatan yang terpanjang dimiliki oleh sub-sub-sub unit LP boiler circulating pump 3A, yaitu sebesar 359 hari, dan yang terpendek dimiliki oleh sub-sub-sub unit condensor, yaitu sebesar 11 hari.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Interval waktu pemeliharaan pencegahan, alokasi keandalan, optimasi keandalan, AHP |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS174 Maintainability (Engineering) . Reliability (Engineering) |
Divisions: | Faculty of Business and Management Technology > Management Technology > 61101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Bayu Wijaya |
Date Deposited: | 24 Jun 2021 04:10 |
Last Modified: | 24 Jun 2021 04:10 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/55157 |
Actions (login required)
View Item |