Harianto, Roni (2018) Implementasi Supervisory Control untuk Pengendalian Kecepatan Turbin Angin Menggunakan Metode Direct Torque Control Berbasis Boost Converter. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02311440000017-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kinerja sistem turbin angin dipengaruhi oleh sifat stokastik angin yang menyebabkan ketidakpastian dalam penangkapan energi, sehingga dapat menyebabkan besar produksi daya berubah-ubah. Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara memaksimalkan produksi daya yang dihasilkan oleh sistem turbin angin. Daya angin dapat dimaksimalkan terutama pada saat kecepatan angin di bawah kecepatan angin rata-rata pada sudut pitch tertentu dengan metode Direct Torque Control (DTC), sehingga dibutuhkan suatu konverter. Daya maksimum diekstrak dari angin saat kecepatan rotor optimum dimana arus generator (yang mempengaruhi torsi generator) digunakan sebagai variabel manipilasi dengan menggunakan boost konverter. Keluaran dari generator turbin angin akan dimaksimalkan menggunakan skema kontrol supervisory control, sehingga rotor dapat berputar pada kecepatan optimal untuk memaksimalkan ekstraksi daya. Sistem pengendalian tersebut tersusun atas supervisory level yang menggunakan algoritma extremum seeking sebagai setpoint adjustment, dan dua buah kontroler PI yang tersusun cascade untuk mengendalikan respon arus dan kecepatan rotor dengan nilai Kp arus sebesar 2, Ki arus sebesar 0,22, Kp kecepatan rotor sebesar 3, dan Ki kecepatan rotor sebesar 80. Sistem turbin angin diuji menggunakan supervisory control, kontroler MPPT, dan tanpa kontroler pada kecepatan angin 4 m/s sampai 9 m/s. Parameter untuk perancangan boost konverter yaitu RL sebesar 1 Ω, f sebesar 20KHz, Vs sebesar 15,8 V, D sebesar 0,5, L sebesar 1000 x 10-6 H, dan C sebesar 1000 x 10-6 F. Hasil simulasi menunjukan bahwa supervisory level menghasilkan kecepatan generator optimum sebagai setpoin berdasarkan karakteristik turbin angin. yang dapat diketahui melalui nilai koefisien daya (Cp) yang mampu dipertahankan pada nilai 0,5 (koefisien daya maksimal). Hal ini menunjukan bahwa supervisory control dapat mempertahankan operasi sistem turbin angin dengan memaksimalkan nilai Cp sehingga dapat menghasilkan daya keluaran jauh lebih besar (853,4 watt) dibandingkan kontroler MPPT (135,1 watt). Kontroler PI yang tersusun cascade mampu menangani perilaku nonlinier turbin angin sehingga didapatkan respon yang baik, yaitu menghasilkan error mendekati nol (0,01709).
=======================================================================================================
The performance of the wind turbine system is influenced by the stochastic nature of the wind that causing uncertainty in the capture of energy, thus causing the amount power production is changeable. This research discusses how to maximize the power production of the wind turbine system. Wind power can be maximized especially when the wind speed is below the average wind speed at a certain pitch angle by using the Direct Torque Control (DTC) method so a converter circuit is needed. The maximum energy is extracted from the wind at the optimum rotor speed where the generator current (which affects the generator torque) is considered as a manipulated variable by using a boost converter. The wind turbine generator (WTG) output will be maximized using the supervisory control scheme in which the rotor can rotate at the optimum speed in order to maximize power extraction. The control system is composed of a supervisory level using the extremum seeking algorithm as a setpoint adjustment, and two PI controllers arranged cascade to regulate the current response and the rotor speed with Kp current value of 2, current Ki of 0.22, Kp rotor speed of 3, and Ki rotor speed of 80. The wind turbine system is tested using a supervisory control, MPPT controller, and without a controller at wind speeds of 4 m/s to 9 m/s. Boost converter is designed with RL of 1 Ω, f of 20KHz, Vs of 15.8 V, D of 0.5, L of 1000 x 10-6 H, and C of 1000 x 10-6 F. The simulation results show that the supervisory level produces an optimum generator speed as setpoint according to the characteristics of the wind turbine, where it is shown by the resulting Cp value close to 0.5 (maximum value). This indicates that the supervisory control maintains the operation of the wind turbine system by maximizing the Cp value, so it can produce output power which much greater (853.4 watt) than the MPPT controller (135.1 watt). The cascade structured PI controller is able to handle the nonlinear behavior of the wind turbine, so that resulting in a favorable response, that is, it generates an error close to zero (0.01709).
Keywords : Supervisory control, extremum seeking, MPPT, wind turbine, boost converter
Actions (login required)
View Item |