Alvianto, Ari (2018) Analisis Highest and Best Use pada Investasi Pengembangan MICE Venue di Kawasan Komersial ITS. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02411440000026_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya berdasarkan Peraturan Pemerintah No 83 Tahun 2014 telah berubah statusnya dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Perubahan status tersebut memberi kewenangan terhadap ITS terkait pengelolaan lembaga secara mandiri, termasuk di bidang keuangan. Dalam rangka meningkatkan pendapatan terutama dari bidang kerjasama, ITS membentuk Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) yang memiliki fungsi revenue generator dengan empat kegiatan: 1) Kerjasama profesional, 2) Kerjasama aset, 3) Usaha Komersial, 4) Usaha Penunjang. Pada kegiatan kerjasama aset, hingga saat ini BPPU hanya sebatas menyewakan lahan dan bangunan yang ada di ITS. Namun kedepannya, BPPU berencana untuk mengembangkan salah satu kawasan komersial ITS dengan luas ± 57.254,43 m2 yang merupakan lahan kosong dan belum digunakan. Pengembangan yang ingin dilakukan BPPU terhadap lahan tersebut adalah dengan membangun sebuah MICE Venue. Industri MICE sendiri adalah sebuah industri yang menggabungkan antara bisnis dan pariwisata/kesenangan. Pengembangan MICE Venue tersebut dikarenakan jumlah MICE Venue di Indonesia yang masih sedikit dan persebarannya kurang merata. Dalam melakukan pengembangan Kawasan Komersial ITS, digunakan sebuah metode penilaian aset yang bertujuan untuk mencari kegunaan terbaik dan tertinggi dari aset tersebut, yaitu metode Highest and Best Use. Alternatif yang akan dikembangkan di Kawasan Komersial ITS adalah hotel, apartemen, convention center, rumah sakit, lifestyle center, food court, sport center, dan theme park. Dari delapan alternatif tersebut kemudian akan dipilih tiga alternatif terbaik berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pengembang berdasarkan empat kriteria yaitu kebutuhan ITS, lokasi dan akses, kondisi lahan, dan kondisi pasar. Tiga alternatif yang terpilih adalah hotel dengan nilai 6,25, apartemen dengan nilai 6,25, dan convention center dengan nilai 6,8. Setelah mendapatkan tiga alternatif terbaik kemudian dilakukan penilaian usaha dengan pendekatan pendapatan. Hasil dari penilaian tersebut adalah hotel memiliki NPV sebesar Rp 42.796.771.280 dan IRR 17,38%, apartemen dengan NPV sebesar Rp 193.277.902.573 dan IRR 22,90%, serta convention center dengan NPV Rp 28.790.388.913 dan IRR 14,37%.
=========================================================
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya acoording to Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2014 has changed its status from Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum to Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. That change of authorizing status of ITS related to independent governance, including in finance. In order to increase profits from the cooperation field, ITS established Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) which has income generating function with four activities: 1) Professional cooperation, 2) Asset cooperation, 3) Commercial Business, 4) Supporting Business. In the activity of asset cooperation, until now BPPU is only limited to lease land and buildings in ITS. But in the future, BPPU plans to develop one of the commercial areas of ITS with an area of ± 57,254,43 m2 which is empty and vacant land. The development BPPU wants to undertake for the land is to build a MICE Venue. The MICE industry itself is an industry that combine business and tourism or pleasure. MICE Venue development is due to the small number of MICE Venue in Indonesia and the spread is less evenly distributed. In developing the Commercial Area of ITS, there is an appropriate method to be used, namely the Highest and Best Use method. The alternatives to be developed in the ITS Commercial Area are hotels, apartments, convention centers, hospitals, lifestyle centers, food courts, sport centers, and theme parks. Three of the eight alternatives will be selected by discussion with developer based on the four criterias: ITS needs, location and acces, physical conditions and market conditions. Three alternatives chosen are hotels with a value of 6,25, apartments with a value of 6,25, and a convention center with a value of 6,8. After the three best alternative is chosen then conducted a valuation using income based approach. The result of the valuation is the hotel has NPV of Rp 42.796.771.280 and IRR 17,38%, apartment with NPV equal to Rp 193.277.902.573 and IRR 22,90%, and convention center with NPV Rp 28.790.388.913 and IRR 14,37%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Highest and Best Use, MICE Industry, Pengembangan Properti, Penilaian Usaha |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD1391 Apartment houses H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management H Social Sciences > HG Finance > HG4529 Investment analysis |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Ari Alvianto |
Date Deposited: | 28 Jun 2021 06:33 |
Last Modified: | 28 Jun 2021 06:33 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/55491 |
Actions (login required)
View Item |