Abdur Rafi, Addarajad (2018) Analisis dan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Pengumpul Tol Laut: Studi Kasus Pelabuhan Tahuna, Kepulauan Sangihe. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04411440000039-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Harga bahan pokok di wilayah kepulauan terluar Indonesia jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga jual di Pulau Jawa. Melalui program Tol Laut pemerintah berupaya meningkatkan konektivitas, menjamin ketersediaan bahan pokok sekaligus mengurangi disparitas harga dengan melalui angkutan laut yang terjadwal dan bersubsidi. Trayek T-4 dengan Pelabuhan Tahuna sebagai salah satu pelabuhan singgahnya, pada penelitian ini direncanakan menjadi pelabuhan pengumpul Tol Laut untuk mendistribusikan muatan ke pulau-pulau lain di Kepulauan Sulawesi Utara yang akan ditunjang dengan kapal feeder karena permintaan dari pulau-pulau lain untuk ikut merasakan dampak dari muatan angkutan barang yang disubsidi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perencanaan pengembangan pada Pelabuhan Tahuna untuk mempersiap pelabuhan menjadi pelabuhan pengumpul Tol Laut dan mendapatkan perencanaan pola operasi dari kapal feeder untuk mendistribusikan muatan ke pelabuhan pengumpan. Hasil penelitian didapatkan pengembangan pelabuhan jangka pendek (2018-2022) yaitu: pengembangan dermaga A (cargo) sebesar 56 x 20 m, dermaga B (penumpang) sebesar 70 x 12 m, lapangan penumpukan petikemas sebesar 50 x 35 m (492 teus), pelebaran gudang 40 x 23 m, penambahan 2 unit reachstacker dan pelebaran jalan sebesar 8 x 10 m dengan total biaya sebesar Rp. 77.319.526.000,- Pengembangan pelabuhan jangka menengah (2018-2027) yaitu: pengembangan dermaga A (cargo) sebesar 88 x 20 m, lapangan penumpukan petikemas sebesar 15 x 35 m (528 teus) dan pelebaran gudang 40 x 30 m dengan total biaya sebesar Rp. 44.783.611.000,- Pengembangan pelabuhan jangka panjang (2018-2032) yaitu: pengembangan gudang 40 x 38 m dengan total biaya sebesar Rp. 874.000.000,- dan didapatkan rute optimum yaitu: Sangihe – Kahakitang – Siau – Tagulandang – Biaro – Lirung – Melanguane – Kakorotan – Miangas – Marore – Sangihe dengan jarak sebesar 522 nm dan kapal feeder tipe kapal General Cargo (Geared Vessel) memiliki panjang 77 m, lebar 13,6 m, tinggi 6,7 m, sarat 4,7 m dengan kecepatan 12 knot yang ditempuh selama 9 hari untuk mengangkut kebutuhan bahan pokok sebesar 2550 ton dan biaya satuan sebesar Rp. 1.717,-/ton/nm.
========================================================================================================
The price of primary materials in the outer islands of Indonesia is much more expensive when compared to prices in Java. Through the government's program Tol Laut, it enhances connectivity between islands, guarantee the availability of basic materials also reduce price disparities by way of scheduled and subsidized freight transport. The T-4 Tol Laut’s route with the Port of Tahuna as one of its transit ports, in this study became a hub port to distribute to the other islands in the North Sulawesi Islands which will be supported by feeder vessel due to demand from other islands to share the impact of subsidized freight transport. This study aims to make a port development planning for the Port of Tahuna and create an operating pattern for feeder vessel to distributing freight to the other islands. The results of this study obtain the short-term port development planning (2018-2022) with pier A development of 56 x 20 m and pier B of 70 x 12 m, container yard of 50 x 35 m (492 teus), warehouse widening to 40 x 23 m, 2 units reachstacker and road widening to 8 x 10 m with a total cost of Rp. 77.319.526.000,- Medium-term port development planning (2018-2027) with pier A development of 88 x 20 m, container yard of 15 x 35 m (528 teus) and warehouse widening to 40 x 30 m with a total cost of Rp. 44.783.611.000,- Long-term port development planning (2018-2032) with warehouse widening to 40 x 38 m with a total cost of Rp. 874.000.000,- and obtained the optimal route are: Sangihe – Kahakitang – Siau – Tagulandang – Biaro – Lirung – Melanguane – Kakorotan – Miangas – Marore – Sangihe with the distance of 522 nm and ship type General Cargo (Geared Vessel) has a length of 77 meters, width of 13.6 meters, height 6.7 meters, draft 4.7 meters with a speed of 12 knots with a roundtrip of 9 day to distribute cargo of 2550 tons with unit cost of Rp. 1.717,-/ton/nm.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSTrL 627.3 Add a-1 3100018078349 |
Uncontrolled Keywords: | tol laut, pengembangan pelabuhan, pelabuhan pengumpul, pola operasi, kapal feeder vessel |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC357 Harbor Engineering. Piers, quays, and wharves T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Sea Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Addarajad Abdur Rafi |
Date Deposited: | 15 Oct 2020 01:20 |
Last Modified: | 15 Oct 2020 01:20 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/55592 |
Actions (login required)
View Item |