Lailiah, Izzatul (2018) Analisis Pola Operasi dan Perancangan Angkutan Crude Palm Oil (CPO): Studi Kasus Kalimantan Tengah-Jawa Timur. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04411440000048-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil Crude Palm Oil (CPO) yang menjadi sumber penghasil devisa utama bagi Indonesia. Pulau Kalimantan merupakan salah satu penghasil CPO terbesar di negeri ini. Peralihan ke sumber energi alternatif, biofuel, dan biodiesel membutuhkan CPO lebih banyak. Saat ini pengiriman CPO menggunakapan SPOB dengan DWT antara 1000 hingga 4000 ton. Namun kondisi seperti itu pengiriman CPO tidak optimum karena moda angkut yang digunakan kembali tanpa muatan (muatan kosong). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih moda angkut dengan memperhatikan unit cost CPO paling murah menggunakan flexy bag di dalam peti kemas (container). Moda angkutan yang menjadi pilihan adalah Kapal Tanker, SPOB, SPCB, dan Kapal Peti Kemas (container ship). Perhitungan unit cost CPO dilakukan dengan 2 (dua) skenario yaitu membangun kapal baru dan menyewa kapal dengan permintaan CPO untuk 20 tahun yang akan datang. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa SPOB dengan skenario menyewa kapal adalah moda angkut CPO dengan unit cost paling rendah yaitu sebesar Rp 74,381 per ton pada demand CPO sebanyak 1,860,0000 ton/tahun. Sedangkan jika menggunakan alternatif kemasan, maka SPCB dengan skenario menyewa kapal adalah moda angkut CPO yang menghasilkan unit cost lebih rendah daripada SPOB yaitu sebesar Rp 236,562 per ton saat demand CPO sebanyak 186,000 ton/tahun.
=========================================================================================================
Palm oil as a crop producing Crude Palm Oil (CPO) which is the main source of foreign exchange earners for Indonesia. Kalimantan island is one of the largest CPO producers in the country. The transition to alternative energy sources, biofuels, biodiesel require more CPO. Currently CPO shipment are using SPOB range of 1000 to 4000 tons DWT. However such shipping conditions of CPO is not optimum because the carrier vessels are hauling back without any commodity (empty). The purpose of this research is choose the mode of transportation by taking into account the lowest unit cost of CPO using the flexy bag inside the container. The preferred mode of transportation is Tanker ship, SPOB, SPCB, and Container ships. The calculation unit cost of CPO devided in to 2 (two) scenarios which is biuld new ships and charter ships with CPO demand for 20 years to come. The result of the calculation indicate that SPOB with scenario of charter ships is the transport mode CPO with the lowest unit cost is Rp 74,381 per ton on the demand of CPO of 1,860,000 tons/year. Meanwhile if using an alternative packaging, SPCB with scenario of charter ships is the transport mode CPO that produces lower unit cost than SPOB which is Rp 236,562 per ton when the demand of CPO is 186,000 tons /year.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSTrL 387.5 Lai a-1 3100018078441 |
Uncontrolled Keywords: | Crude Palm Oil (CPO), Optimasi, Flexy Bag |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM276.A1 Fuel (Including supplies, costs, etc.) V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM297 Ships Designs and drawings |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Izzatul Lailiah |
Date Deposited: | 06 Dec 2020 23:39 |
Last Modified: | 18 Dec 2020 07:40 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/55802 |
Actions (login required)
View Item |