Perumusan Indeks Pemampatan Sekunder dan Metode Menghilangkan Pemampatan Sekunder pada Tanah Lempung

Dhianty, Ega (2018) Perumusan Indeks Pemampatan Sekunder dan Metode Menghilangkan Pemampatan Sekunder pada Tanah Lempung. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111650010007-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
03111650010007-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (7MB) | Preview

Abstract

Pemampatan akibat konsolidasi tanah merupakan salah satu faktor yang menghambat pembangunan konstruksi sipil di atas tanah lunak. Akibat beban luar, tanah lunak akan mengalami pemampatan primer maupun sekunder. Dengan adanya perbaikan tanah dengan metode preloading menggunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD), waktu pemampatan primer menjadi lebih pendek sehingga terjadinya pemampatan sekunder menjadi lebih awal, hal ini tentunya akan berdampak pada stabilitas bangunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian atau penyelidikan lebih lanjut mengenai perumusan dan metode menghilangkan pemampatan sekunder pada tanah lempung.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi eksperimental uji konsolidasi tanah lempung dengan variasi waktu pembebanan dan analisis statistik untuk mengetahui perilaku pemampatan sekunder. Pemampatan primer dan sekunder dianalisis dengan waktu tinjau terjadinya pemampatan sekunder adalah 5, 10, 25, dan 50 tahun serta variasi beban timbunan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi empiris antara indeks pemampatan sekunder (Cα') dengan angka pori awal (e0), angka pori akhir konsolidasi primer (ep), dan tegangan konsolidasi efektif (P’). Korelasi yang didapatkan dari studi ini adalah Cα' = (0,0072e0 - 0.0067)P' dan Cα' = (0,0077ep - 0.0060)P'. Prosentase besarnya pemampatan sekunder terhadap konsolidasi primer (Ss/Sc) memiliki rentang 6% - 30% untuk semua tipe lebar timbunan dan waktu tinjau terjadinya pemampatan sekunder. Semakin besar tegangan konsolidasi efektif (P’), maka semakin besar indeks pemampatan sekundernya. Sehingga penambahan tegangan (ΔP) mempengaruhi besar pemampatan sekunder. Dalam perbaikan tanah, pemampatan sekunder dihilangkan dengan memberi beban tambahan (Δq) yang menyebabkan penambahan pemampatan pada konsolidasi primer yang besarnya sama dengan prediksi pemampatan sekunder. Kemudian Δq ini dibongkar pada akhir konsolidasi primer. Sehingga setelah perbaikan tanah dengan preloading selesai, tidak ada lagi pemampatan yang terjadi akibat konsolidasi primer dan pemampatan sekunder.
==============================================================================================
Compression due to soil consolidation is one of the factors that hinder the construction of civil construction on soft soil. Due to external loads, the soft soil will undergo a large compression of both primary and secondary compression. With soil improvement using preloading method with prefabricated vertical drain (PVD), the time of primary compression becomes shorter so that secondary compression occurs in short time, this will certainly have an impact on the stability of the building. Therefore, further study or investigation of the formulation and method of removing secondary compression of clay is required.
This research was conducted based on experimental study of clay consolidation test with variation of loading time and statistical analysis to know the behavior of the secondary compression. Primary and secondary compression were analyzed with 5, 10, 25 and 50 years of secondary compression time and embankment load variation.
The results show that there is an empirical correlation among the secondary compression index (Cα'), initial void ratio (e0), void ratio at end of primary consolidation (ep), and effective consolidation stress (P'). The correlations obtained from this study are Cα' = (0,0072e0 - 0.0067)P' and Cα' = (0,0077ep - 0.0060)P'. The percentage of secondary compression to the primary consolidation (Ss/Sc) has a range of 6% - 30% for all types of embankment width and timing of secondary consolidation occured. The greater the effective consolidation stress, the greater the secondary compression index will become. Therefore, in soil improvement secondary compression can be removed by giving an extra load (Δq) that causes additional compression to the primary consolidation with the magnitude equals to the expected secondary compression. Then, this Δq could be removed at the end of the primary consolidation.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Konsolidasi Tanah, Konsolidasi Primer, Pemampatan Sekunder, PVD, Preloading, Tanah Lempung
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA455.S6 Soil (Materials of engineering and construction)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Theses
Depositing User: Ega Dhianty
Date Deposited: 16 Jul 2021 00:01
Last Modified: 16 Jul 2021 00:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/56024

Actions (login required)

View Item View Item