Nurirsyad, Muhammad (2018) Arsitektur Sebagai Organisme Hidup: Mixed-Use Building dengan Konsep Biomimikri. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111440000047-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Manusia dan arsitektur merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dalam pengertian sebuah arsitektur sebagai sebuah fasilitas, maka pada dasarnya arsitektur menjadi sebuah wadah bagi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas. Disuatu sisi, kebutuhan manusia akan aktivitas terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Physical problem berkaitan dengan non-expanding architecture yang tidak bisa mengakomodasi over-population yang terjadi sehingga menyebabkan sebuah arsitektur yang sama sekali tidak fleksibel. Permasalahan ini bisa berdampak terhadap life-cycle bangunan yang relatif singkat. Disisi lain, kemungkinan buruk yang bisa terjadi adalah berkaitan dengan penataan kota yang tidak teratur.
Non-physical problem berkaitan dengan degradasi “nilai” dari arsitektur itu sendiri terhadap penggunanya. Hal ini disebabkan oleh arsitektur yang hanya sebatas memenuhi fungsi pengguna tanpa memperhatikan faktor yang bersifat kurusial seperti halnya hubungan antara arsitektur dengan penggunanya dan tidak bisa menyesuaikan terhadap perubahan aktivitas yang terjadi sehingga arsitektur dianggap tidak lebih dari sekedar “benda mati”.
Konsep biomimikri yang mengacu pada morfologi organisme hidup dianggap dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam hal ini, arsitektur dapat memiliki ciri spesifik yang dimiliki oleh organisme hidup seperti halnya growing, regeneration, dan evolution yang diharapkan dapat menjawab permasalahan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan arsitektur dan peka terhadap perubahan yang terjadi.
====================================================
Human and architecture are two things that can not be separated from each other. In the sense of an architecture as a facility, then basically the architecture becomes a container for humans to perform various activities. On the one hand, the human need for activity continues to evolve from time to time.
Physical problems relate to non-expanding architectures that can not accommodate the overpopulation results in a rigid architecture. This problem could have an impact on the life-cycle that relatively short and possibly the worst that could happen is related to the irregular city arrangement.
Non-physical problems relate to the "value" degradation of the architecture itself to its users. This is due to the architecture that is limited to fulfilling the function of the user regardless of crucial factors as well as the relationship between the architecture with its users and can not adjust to changes in activity that occur so that architecture is considered to be nothing more than just a "dead object".
The concept of biomimicry which refers to the morphology of living organisms is considered to solve the existing problems. In this case, architecture can have specific characteristics possessed by living organisms such as growing, regeneration, and evolution that are expected to answer the problem to meet the need for architecture and sensitive to changes that occur.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | biomimikri;, mixed-use; over-population |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings |
Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nurirsyad Muhammad |
Date Deposited: | 28 Jun 2021 08:17 |
Last Modified: | 28 Jun 2021 08:17 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/56309 |
Actions (login required)
View Item |