Isnaeni, Anggraeni Nur (2018) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persentase Balita Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
06211645000004_undergraduate_thesis.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Balita merupakan usia anak dengan risiko besar terkena masalah gizi dan lebih mudah terinfeksi dibandingan dengan orang dewasa. Hasil pengukuran status gizi PSG tahun 2016 dengan indeks BB/U pada balita (0-59 bulan) di Indonesia mendapatkan persentase gizi buruk sebesar 3,4%, sedangkan tahun 2015 sebesar 3,9%. Provinsi dengan masalah gizi tertinggi tahun 2016 adalah Nusa Tenggara Timur (27,3%) yaitu balita gizi buruk sebesar 6% dan gizi kurang sebesar 21,3%, sedangkan yang terendah adalah Provinsi Sulawesi Utara (7,2%) yaitu balita gizi buruk sebesar 1,3% dan gizi kurang sebesar 5,9%. Masalah ini ingin diketahui karakteristik persentase balita gizi buruk di NTT tahun 2016 dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini digunakan empat variabel yang diduga berpengaruh terhadap persentase balita gizi buruk di NTT. Data diperoleh dari laporan publikasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka Tahun 2017 dan pola datanya tidak membentuk pola tertentu, sehingga dilakukan analisis menggunakan Regresi Nonparametrik Spline dengan metode pemilihan titik knot optimumnya adalah GCV (Generalized Cross Validation). Hasil analisis menunjukkan model regresi Spline terbaik menggunakan 3 titik knot dengan variabel yang berpengaruh adalah persentase balita BBLR, persentase penduduk miskin, rasio tenaga kesehatan, dan persentase balita yang mendapat imunisasi dasar lengkap. Nilai R2 yang diperoleh yaitu sebesar 99,55%.
=============================================================================================
Toddlers are the age of children with a high risk of nutritional problems and more easily infected compared with adults. The result of PSG nutritional status measurement in 2016 with the index of BB/U on toddlers (0-59 month) in Indonesia get malnutrition percentage 3,4%, while year 2015 equal to 3,9%. Provinces with the highest nutritional problems in 2016 were East Nusa Tenggara (27.3%), malnourished children under 6% and malnutrition by 21.3%, while the lowest was North Sulawesi (7.2%), malnutrition by 1.3% and less nutrition by 5.9%. This issue wants to know the characteristic percentage of malnourished toddlers in NTT in 2016 and what factors affect it. In this study used four variables that allegedly affect the percentage of malnourished toddlers in NTT. Data obtained from publication report of East Nusa Tenggara Province In Figures Year 2017 and data pattern do not form a certain pattern, so do analysis using Nonparametric Spline Regression with optimum point knot selection method is GCV (Generalized Cross Validation). The result of analysis shows that the best Spline regression model using 3 knots with influential variable is the percentage of toddlers with low birth weight, the percentage of poor people, the ratio of health workers, and the percentage of toddlers who get complete basic immunization. The value of R2 obtained is 99.55%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Balita,GCV, Gizi Buruk, Imunisasi, Regresi Nonparametrik Spline, Titik Knot |
Subjects: | Q Science Q Science > Q Science (General) Q Science > Q Science (General) > Q180.55.M38 Mathematical models |
Divisions: | Faculty of Mathematics, Computation, and Data Science > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Anggraeni Nur Isnaeni |
Date Deposited: | 01 Jul 2021 07:25 |
Last Modified: | 01 Jul 2021 07:27 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/57013 |
Actions (login required)
View Item |