Kusuma, Rindu Fajar (2018) Simulasi Respon Gerak Ponton Trimaran Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04211440000022-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Seiring bertambahnya permintaan energi, khususnya energi listrik, berdampak pada bertambahnya ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Potensi energi hidro (laut) merupakan salah satu sumber energy terbarukan yang potensial di Indonesia (Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, 2013). Akan tetapi, kondisi laut merupakan kondisi yang dinamis dengan gelombang yang berubah-ubah. Oleh karena itu, respon gerak bangunan apung perlu diketahui sebelum pemasangan pembangkit listrik dilakukan. Respon gerak menghasilkan data Response Amplitude Operator (RAO). Penelitian yang dikerjakan penulis, yaitu melakukan analisa Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) dengan bentuk ponton terdiri dari 3 buah silinder, satu silinder besar dan dua buah silinder kecil sebagai penyeimbang. Variasi yang dibuat pada penelitian ini adalah variasi periode gelombang yaitu 4 detik, 6 detik, dan 8 detik. Simulasi dilakukan dengan software MOSES. Berdasarkan hasil simulasi, Roll terbesar terjadi pada perioder 6 detik. Heave terbesar terjadi pada periode 4 detik. Hubungan antara pertambahan nilai periode gelombang berbanding terbalik dengan nilai heave dari benda. Gerakan surge dengan perpindahan terbesar adalah periode 8 detik. RAO tertinggi berada pada mode gerak surge heading 90o dan nilai RAO terendah berada pada heading 45o. RAO pada mode gerak heave, nilai RAO pada semua variasi heading menurun hingga frekuensi 0,14 sampai 0,18 Hz. RAO pada mode gerak roll terlihat respon RAO mengalami penurunan nilai pada frekuensi 0,06 Hz sampai 0,07 Hz.
=============================================================================================
By the increasing demand for energy, especially electrical energy, affects the increased energy to fossil energy. The potential of hydro energy is one of potential renewable energy in Indonesia (Directorate General of New Renewable Energy and Energy Conservation, 2013). However, ocean conditions are dynamic conditions with varying waves. Therefore, a motion response is required before the power plant starts. The motion response produces Response Amplitude Operator (RAO) data. Research done by writer, that is analysis of Marine Wave Power Generation (PLTGL) with pontoons consist of 3 cylinders, one big cylinder and two small cylinders as balancing. Variations made in this study is the wave period that is 4 seconds, 6 seconds, and 8 seconds. The simulation is done with MOSES software. Based on the results of the simulation, the largest roll occurs in a period of 6 seconds. The biggest heave happens in a 4 second period. The relationship between the increment values of the alternating period is reversed by the heave value of the object. The motion with the largest displacement is a period of 8 seconds. RAO is positioned exactly on the 90o surge heading motion mode and the lowest RAO value at position 45o. RAO in heave motion mode, the RAO value at each heading leading down to a frequency of 0.14 to 0.18 Hz.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gelombang laut, energi alternatif, PLTGL, ponton, MOSES |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC147 Ocean wave power. T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC1680 Offshore structures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Rindu Fajar Kusuma |
Date Deposited: | 21 Jul 2021 21:28 |
Last Modified: | 21 Jul 2021 21:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/57132 |
Actions (login required)
View Item |